12.07.2015 Views

Fatawa Vol.3 No.04

Fatawa Vol.3 No.04

Fatawa Vol.3 No.04

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

dengan pertolongan dan taufik Allah kepadanya. Inimerupakan pengakuan kelemahan manusia darimelaksanakan peribadatan dan memikul amanah yangberat tanpa bantuan dari Allah.Ibnul Qayyim berkata, “Sesungguhnya letak ruqyahpada surat ini (yakni surat Al-Fatihah) adalah padakalimat “”. Tidak adakeraguan bahwa kedua kalimat ini termasuk di antarajenis-jenis obat-obat yang terampuh ini. Di dalamkeduanya terkandung keumuman makna tafwidh(penyerahan diri), tawakkal, iltija’ (penyandaran diri),isti‘anah, iftiqar (pernyataan membutuhkan), danthalab (permintaan), serta gabungan dari tujuan-tujuantertinggi –yaitu beribadah kepada Allah saja— dansarana-sarana termulia –yaitu permohonan bantuankepada-Nya dalam beribadah—; hal mana tidak adadalam selain keduanya. Dan pengaruh ruqyah denganmenggunakan al-Fatihah dan selainnya dalampenyembuhan penyakit karena bisa/racun merupakanrahasia yang pelik. Dan jiwa peruqyah berpengaruhpada jiwa yang diruqyah, sehingga dalam ruqyah ituterdapat proses pengaruh mempengaruhi sebagaimanaterjadi pada penyakit dan obat. Dengan menguatnyajiwa si peruqyah dengan pengaruh kekuatanruqyahnya atas penyakit, maka penyakit itupun hilangdengan izin Allah.”Ayat:“Tunjukilah kami jalan yang lurus.”Ini merupakan doa yang sangat gamblang, danmerupakan bagian yang didapat hamba dari Allah.Isinya permintaan dengan penuh ketundukan kepada-Nya agar Ia ia memberinya tujuan yang sangat agungyang tidak ada pemberian yang diberikan kepada diseseorang di dunia dan akhirat yang lebih agungdaripadanya.Maksudnya, kuatkanlah petunjuk Kami, danbimbing kami untuk mengenal jalan yang lurus danbersikap teguh di atasnya, dan teguhkan kami agartidak menyimpang darinya. Karena, terkadang seorangmanusia mendapat hidayah hari ini, tetapi keesokanharinya ia tersesat.Tidak ada doa yang seorang muslim diwajibkanuntuk mengucapkannya selain doa ini. Setiap muslimwajib mengucapkannya beberapa kali dalam sehari.Ini menunjukkan betapa pentingnya permohonandalam tersebut tersebut yang memiliki pengaruh didunia dan akhirat. Dan tentang firman-Nya: “berilahkami petunjuk” yang tidak berbunyi “berilah akupetunjuk” maka ini sebagai pelajaran bagi setiap muslimuntuk mengingat saudara-saudaranya yang lain sesamamuslim dan untuk menguatkan makna persatuan.Begitu juga, di dalamnya terkandung penghapusanperasaan egoisme. Maka sebagaimana engkau sukasaudaramu mendapat apa yang kamu dapat, makademikian pula, doakanlah untuknya sebagaimanaengkau mendoakan dirimu. Bersatu di atas petunjukmerupakan tujuan orang-orang beriman. Danbanyaknya orang yang menempuh jalan itu akanmenyenangkan dan menyemangati mereka yangberjalan di atas nya, karena orang yang berjalan sendiriterkadang menjadi lemah, bosan, terjatuh, ataudimakan binatang buas.Ayat:“Jalan orang-orang yang Engkau berikan nikmatkepada mereka. Bukan orang-orang yang dimurkaidan bukan pula orang-orang yang sesat.”Mereka adalah Rasulullah dan para sahabatnya.Maksudnya adalah orang-orang yang telah berhasilmeraih hidayah yang sempurna, yaitu dari kalangannabi-nabi, para shiddiq, syuhada’, dan orang-orangshaleh yang mana mereka telah mendapat nikmat dariAllah. Para mukallaf tidaklah menyelisihi keempatgolongan ini. Setiap makhluk pasti menisbatkan dirikepada salah satu dari empat golongan tersebut.Maksud kalimat “orang-orang yang mendapatnikmat dari Allah” adalah orang-orang menempuh jalanyang lurus, mengenal kebenaran dan mengerjakankonsekuensinya. Adapun orang-orang yangmengetahui kebenaran tetapi menyelisihinya, makamereka itulah “orang-orang yang dimurkai”, sementaraorang-orang yang beramal tanpa ilmu itulah “orangorangyang sesat”.Didahulukannya penyebutan “orang-orang yangdimurkai” daripada “orang-orang yang sesat”, karenagolongan yang pertama ini urusannya lebih berbahayadan dosanya lebih besar. Karena apabila seseorangtersesat karena kebodohannya, maka dia bisadiselamatkan dengan ilmu, sedangkan apabilakesesatannya disebabkan dorongan hawa nafsu, makasangat kecil kemungkinannya dia terbebas darikesesatan tersebut. Karena itulah, telah datangancaman yang keras bagi orang yang tidakVol.III/<strong>No.04</strong> | Maret 2007 / Shafar 142835

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!