pada dasarnya para pedagangmenginginkan situasi berdagangyang lebih baik dan mendapatkanpengakuan dari pemerintah kota.Hal itu terlihat pada hasil surveitentang apakah para pedagangsetuju dengan rencana penataantersebut? Didapat 47,3% mengatakansetuju. Dengan asumsi bahwapenataan itu gratis. Kalaupunmereka harus membayar hendaknyat i d a kmemberatkan pedagang.Sedangkan4 9 , 5 %mengatakantidak setujud e n g a nrencanapenataantersebut dan3,2% memilihuntuk tidakmenjawab.D i a k u ipedagang,penataanbukanlah satu-satunya jalan untukmeningkatkan pendapatan dankesejahteraan mereka, kalaumemang ada niat baik untukmembantu, mereka sangatberuntung kalau pemerintah bisamenurunkan gangguan,menurunkan pungutan tidak resmi,keamanan usaha, serta melibatkanmereka dalam rangka meningkatkantaraf hidup dan kesadaran terhadaplingkungan. Keterlibatan PKL dalamproses perencanaan penataanhendaknya dipertimbangkan olehpemerintah kota, karena keterlibatanPKL sangat penting untuk dilakukanagar masukan-masukan daripedagang menjadi bahanpertimbangan penting pemerintahkota, dengan alasan bahwa merekalebih tahu situasi dan merasakandampak dari penataan tersebut.Sebanyak 68,8% respondenmengatakan pentingnya keterlibatanpedagang dalam prosesperencanaan. 25,8% mengatakantidak perlu dan 5,4 persen memilihtidak menjawab.Ternyata ada keterkaitan eratantara tingkat kepercayaanpedagang ketika penataan itudilakukan dan proses perencanaanyang melibatkan para pedagang,yaitu sebanyak 68,8% tidak percayajika penataan itu dilaksanakanpendapatan pedagang akanmeningkat. Hal ini terjadi karenaKepedulian PKL dalamTurut serta membantu dan menjaga kebersihanTurut serta mencari jalan keluar ketikamuncul persoalan/konflik antar pedagangTurut serta membantu kelancaran arus lalu lintasTurut serta membantu keamanan lingkunganTurut serta membantu ketika terjadi kecelakaanTurut serta menyumbang untuk kepentingan lingkungan(kebersihan, keamanan, keindahan danketertiban).pedagang merasa pemerintah kotabelum memiliki niat baik untukmelibatkan PKL dalam halperencanaan tersebut sehinggamereka tidak memiliki posisi tawarterhadap Pemkot. Sedangkansebanyak 25,8% percaya bahwapendapatan mereka akan meningkatkarena ketika penataan jadidilakukan maka akan menjadi dayatarik tersendiri. Lalu sebanyak 5,4%memilih tidak menjawab.Kepedulian Sosial (Modal Sosial)Temuan lain dalam survei ini,adalah sikap kepedulian PedagangKaki Lima di kawasan Sukalilamenunjukkan kecenderungan angkacukup tinggi. Hubungannya dengankuantitas pedagang yangmenyumbang untuk kegiatanlingkungan menunjukan arah yangpositif, cukup kuat dan signifikan.Dalam arti mereka yang terlibatdalam aktivitas sosial danlingkungan, punya kecenderunganuntuk menyumbang. Korelasi inidilakukan untuk mengetahuiseberapa besar kemaun parapedagang untuk menyumbangdalam kegiatan-kegiatan sosial danlingkungan di sekitar mereka.Dalam hal kebersihan,pedagang mengaku menjagakebersihan sekitar dagangannya, halitu dapat dilihat pada hasil survey.Diketahui, sebanyak 29% mengakuIntensitasTP % P % CS % S % TJ %014103800.015.110.83.28.60.027503839473429.053.840.941.950.5Ket :TP : Tidak Pernah CS: Cukup Sering TJ: Tidak Menjawab P: PernahTP: Tidak Pernah36.616113119817.21.114.011.89.78.650222835255053.823.730.137.626.953.8pernah membersihkan tempatjualannya, 17,2% mengatakan cukupsering membantu dan menjagakebersihan, serta PKL yang seringmembantu dan menjaga kebersihanmencapai angka prosesntasi sebesar53,8%. Sedangkan tidak ada satupunresponden yang mengatakan tidakpernah atau tidak menjawab.Persoalan kebersamaanpun dicobadiangkat dalam survei jajakpendapat ini, yaitu bagaimana parapedagang turut berperan ketikaterjadi konflik antar pedagang.Didapat angka 15,1% mengatakantidak pernah membantu, sebanyak53,8% mengatakan pernah, 1,1%mengatakan cukup sering, 23,7%mengatakan sering dan sisanya 6,5%memilih tidak menjawab.Kemacetan lalulintas yangmenurut pemerintah dipicu olehPKL, sepertinya harus ditinjau ulang.Hasil survey menunjukkan sebanyak40,9% mengatakan pernahmembantu kelancaran arus0645410.06.54.35.44.31.114
lalulintas. 10,8% Tidak Pernah, 14,0%menyebut Cukup Sering, 30,1%mengakui Sering, dan sisanyasebanyak 4,3% Tidak Menjawab.Selain itu pedagang ikut peduli jugaketika terjadi kecelakaan. Sebanyak50,5% mengatakan pernahmembantu, 8,6 Tidak Pernah, 9,7%mengatakan Cukup Sering dan26,9% menyebutkan seringmembantu kecelakaan, serta sisanya4,3% Tidak Menjawab.Variabel lainnya yaitukepedulian pedagang terhadapkeamanan lingkungan, 3,2%mengaku tidak pernah ikutmenjaga keamanan, 41,9%mengaku Pernah, 11,8%Cukup Sering, 37,6%mengatakan Sering sertasisanya 5,4% TidakMenjawab.Kepedulian lain yangdimiliki pedagang kaki limadi kawasan Sukalila adalahkepedulian mereka untukmenyumbang dalam bentukuang. Pedagang yangmengatakan Pernahmenyumbang sebanyak36,6%, 8,6% menyatakanCukup Sering, 53,8menyebut Sering dan 1,1%memilih Tidak Menjawab.Menilai Harapan PKLP e n e l i t i a nmenyeluruh ataupengkajian ulang pernahdisampaikan beberapadinas dan NGO terkaitpersoalan dampaklingkungan dan keterlibatanpedagang kaki lima.Sangatlah tidak relevan bilaada penilaian bahwapenataan tidak bisaditunda-tunda lagi atau adabatasan waktu untukpenataan. Namun persoalanutama tentang dampaknegatif dari penataantersebut belum tersentuh.Seperti persoalanlingkungan terkait denganpenanganan sungai, bantaran sungaidan jalur hijau, arus lalulintas danketerlibatan pedagang. Terutamamengenai studi kelayakan analisismengenai dampak lingkungan(AMDAL). Ketika pedagang ditanyapersoalan tersebut, 29,0%mengatakan sangat setuju, 51,6%mengatakan setuju, 3,2% tidaksetuju, 0% sangat tidak setuju dan16,1% memilih untuk tidakmenjawab.Penelitian menyeluruhpunkami coba tanyakan kepadapedagang dan hasilnya sebanyak36,6% Sangat Setuju Pemerintahmelakukan penelitian menyeluruh,45,2% menyebutkan Setuju, 5,4%Tidak Setuju, 2,2% mengatakanSangat Tidak Setuju dan 10,8 % TidakMenjawab. Menurut pedagang halini perlu dilakukan agar tidak adapersoalan yang terjadi pascapenataan. Keterlibatan pedagangjuga mutlak dilakukan agar tidakterjadi miss communication. Hal ininampak ketika pedagang ditanya15