yang akan dihubungiadalah Wakil Walikota,DPRD, Bappeda,Kesbang linmas,Polresta, PD Pasar,Mandor Pasar Pagi danIPP Pasar Pagi. Kegiatandialog tersebut,dilaksanakan padakesekoan harinya yakni,tanggal 29 September2004. Sedangkan PKLberkumpul sebelumnyadi Fahmina institust padajam 09.00 wib. pagi untukkonsolidasi intenal.Sesuai kesepakatanbersama, pada Rabu, 29September 2004 Pukul09.00 pagi, sekitar 20orang PKL berkumpul di<strong>fahmina</strong> institut untukroadshow menyampaikansurat aspirasi danmeminta dukungansekaligus berdialogdengan pihak-pihakterkait. Surat aspirasi yangditandatangani oleh BagindoAlmarwi, atas nama ketuaHimpunan Keluarga Minang RukunSepakat Kota <strong>Cirebon</strong>, juga diketahuioleh Erlinus Yunus ThaharKoordinator PKL Pasar Pagi itu,berisi penyikapan PKL terhadaphasil tiga kali pertemuan denganPihak PD. Pasar tentang rencanarelokasi PKL Pasar Pagi ke lantai IIKompleks Pasar Pagi <strong>Cirebon</strong>. PKLmenolak dengan tegas rencanatersebut, dengan menyatakan sikapsebagai berikut bahwa:1. Relokasi itu sangat tidak adilkarena kami juga pedagang PasarPagi yang mempunyai hak dankewajiban sama dengan pedaganglainnya yang berjualan di PasarPagi.2. Sejak tahun 1997, sesuaikesepakatan dengan pihak-pihakyang berwenang, penempatankami pada lokasi yang sekarangkami pertahankan ini, dilakukanjuga melalui pembayaranYunus (Paling Kiri) Koordinator PKL sedang menegoisasikan Kebijakandengan Anggota DPRD, Sdr. Azrul (tengah) dari PKS, dan Sdr. Sunaryo (kanan) dari Golkar.terhadap lahan atas (lantai II)seluas 1 x 1,5 m yang tidak kamitempati. Dikatakan, pembayaranini sebagai ganti dari penempatankami pada lahan yang sekarang inikami tempati.3. Kami telah menempati lokasiyang kami tempati sekarang inilebih dari 7 tahun dan telahmelalui kesepakatan-kesepakatandan prosedur yang panjang dancukup melelahkan dengan pihakpimpinan PD. Pasar dan pemkotterdahulu walaupun tidak tertulis.4. Kami tidak berjualan di trotoarataupun di badan jalan umum,kami berjualan di lokasi PasarTradisional yang dibangun dandiperuntukan untuk pedagangkecil salah satunya adalah kami.Dan sudah selayaknyalah PD.Pasar dan semua pengambilkebijakan berpihak ke pedagangkecil dan tidak selalu membelapemodal/investor besar.5. Selama ini kami sangat kooperatifdengan PD. Pasar, kami selalumendukung program-programPD. Pasar, misalnya penyesuaianretribusi. Sepanjang bisamemberikan kontribusi yang logiskami setuju saja, bahkan secaratotal, kami membayar lebih mahaldari pihak kios.6. Perlu diketahui kami sebenarnyamendukung proyekpembangunan lantai II dan III eksRamayana tersebut, yang kamitolak adalah relokasi kami ketempat tersebut.7. Kami juga pernah berjualan dilokasi tersebut selama beberapawaktu, dan kenyataannya dan itudiakui oleh beberapa pihak jugabahwa tempat di lantai II tersebutsangat tidak ekonomis dan sangatmerugikan kami. Dan padakenyataanya juga hampir 98%pedagang makanan dan minumanyang menempati lokasi yang samatidak kuat bertahan di sana.Bahkan Ramayana Dept. Store sajatidak bisa bertahan.8. Kami bersedia untuk ditata ulang,08
tapi dengan prinsip kami tetap ditempat semula kami berdagang,baik mengenai ukuran tinggi danbentuk tempat jualannya sesuaidengan kesepakatan semua pihak,seperti misalnya denganmenggunakan sponsorship yangfeenya bisa meyumbang langsungkas Pemkot hingga kita memenuhikriteria tertib dan rapi sesuaiaturannya.9. Tidak ada satu hukum positif punyang kami langgar. Kami adalahwarga negara Indonesia yangmempunyai HAM yaitu hakekonomi dan sosial yang layakyang dilindungi UUD 45 danhukum universal lainnya10.Maka sudah selayaknyalahpihak-pihak terkait baik Pemkot,DPRD, dan dinas-dinas terkaityang ada mempelajari lebih dalamdan arif dalam menyikapi soal ini.Kami tetap bersedia dialog dalamkerangka kesetaraan, aspiratif danpartisipatif. Tidak main paksakehendak seperti dialog-dialogsebelumnya.Pada kesempatan dialog hariRabu 29 September 2004 sekitarpukul 11.00 -12.00 wib. denganCornelis, Kepala Kesbang Linmas,terungkap bahwa dalam kasusrelokasi PKL Sukalila, KesbangLinmas hanya diperbantukan olehPD Pasar. Namun, Cornelis berjanjiakan menindak lanjuti pertemuantersebut untuk memberi masukankepada PD Pasar agar bisa lebih arifdalam menyelesaikan persoalan ini.Selain itu menurut Cornellispenataan PKL sepenuhnya menjadihak PD Pasar selaku pengelola pasarkarena PKL tersebut beradadiwilayah pasar pagi.Sementara, dalam pertemuandengar pendapat PKL bersama 11anggota DPRD sekitar pukul 12.20-13.30, tampak tidak terjadi dialog.DPRD hanya mendengarkankeluhan dari PKL. Namun, DPRDsendiri berjanji akanmenindaklanjuti pertemuan denganmemanggil Dirut PD Pasar danmeminta agar persoalan ini tidakmerugikan pihak PKL.Selanjutnya, dalam dialogdengan BAPPEDA pada pukul 13.50-14.05 wib., seperti diakui olehsekretaris BAPEDA, Asep Deddy,bahwa secara kelembagaanBAPPEDA belum mendapat laporandari PD Pasar tentang rancanainvestor untuk mengembangkan danmengelola Pasar Pagi. Namun,menurut Asep, pihaknya berjanjiakan menindaklanjuti pertemuan inidengan memberikan masukankepada pihak-pihak terkait.Pada Dialog sekitar pukul14.30-14.45 wib dengan WakilWalikota <strong>Cirebon</strong>, Agus Alwafierwakil walikota berjanji akanmemanggil Dirut PD Pasar untukmendengarkan dan mempelajaripersoalan yang sedang terjadi dipasar pagi. Didepan PKL, WakilWalikota kemudian melalui telponselulernya memanggil Dirut PDPasar.Selajutnya, di hari itu jugasekitar pukul 14.45-15.30 wib.,beberapa PKL menyampaikan surataspirasi yang sama kepada beberapapihak terkait tanpa melakukandialog.PKL Tolak Surat Edaran PD PasarPada Jumat, 01 Oktober 2004,PD Pasar Pagi mengeluarkan suratedaran tertanggal 28 September 2004nomor: 511.23/SE.03/Um, prihalpenempatan/Pemindahan PKL,yang isinya meminta PKL agarpindah ke lantai 2 dengan bataswaktu sampai tanggal 03 Oktober2004. Bila sampai batas waktu ituPKL belum pindah maka akandilakukan pemindahan paksa.Menyikapi surat edaran PDPasar, maka PKL pada Jum'at, 01Oktober 04 sekira Pukul, 20.00, wib.,kembali berkumpul untukmenyusun langkah advokasi yangakan dilakukan pada hari Sabtukeesekon harinya. Pihak-pihak yangdihubungi, diantaranya WakilWalikota, Dahrin, Kapolresta,H.Sunaryo, Kang Ayip, HasannudinManaf, Sukma, Cornelli, Joko,Wawan Wanija, Karsono, UstdAbdullah, Sri Maryati, HediyanaYusuf, ketua BEM perguruan tinggise-<strong>Cirebon</strong>, serta media massa. Surataspirasi tersebut berisi penolakanuntuk ditertibkan dan memintadukungan semua pihak.Selanjutnya, pada Sabtu, 02Oktober 04 Pukul 09.00 wib.bertempat di Fahmina-<strong>institute</strong> paraPKL menyiapkan surat dan alamatuntuk kemudian menyebarmenyampaikan surat penolakantersebut, sesuai tugas yang diberikanmalam harinya. Surat tersebut berisipenolakan secara tegas surat edaranyang dikeluarkan PD Pasar Nomor511.23/SE.03/Um, tertanggal 28September 2004 terkait soalPenempatan/Pemindahan PKL diPasar pagi. Di dalam surat, ForumPedagang Kaki Lima Pasar Pagi,menyatakan sikap sebagai berikutbahwa :1. Surat edaran yang dibuat oleh PDPasar merupakan wujud arogansiPD Pasar terhadap Pedagang KakiLima, karena surat edarantersebut tidak melalui prosessosalisasi yang partisipatif danjuga tidak melalui dialog interaktifantara PD Pasar dan PedagangKaki Lima. Dialog yangdiselenggarakan PD Pasar, hanyamenaympaikan pemberitahuan,perintah bahkan ultimatum untukmengosongkan areal yang sudahlama kami tempati untukmenempati lahan atas yangdisediakan PD Pasar.2. Kami Forum Pedagang Kaki Limamenolak instruksi PD Pasar dalamsurat edaran tersebut dan tetapberjualan sebagaimana mestinya.3. Kami Forum Pedagang Kaki Limaakan mempertahankan hak yaitutempat berjualan kami jika PDPasar mencoba merampas haktersebut dari kami.4. Kami Forum Pedagang kaki limamenegaskan agar PD Pasarmeninjau ulang surat edaran09