Workshop Kerukunan Umat Beragamaenomena merebaknyakonflik-horizontal yangberujung Chaos-Kerusuhan Fmassal, paska prosesi transisipolitik-demokrasi tahun 1997,sempat menjadi kenyataan pahitbangsa ini. Tercatat serentetanpergolakan berbalut sentimenkeagamaan muncul di beberapawilayah seperti tragedi Ambon,Poso, dan Sampit. Belum lagi,kasus tragedi teror Bom yangdisinyalir kuat sebagai aksi darigerakan radikalisme agama, jugamencuat. Kasus Bom Bali, BomMakassar, Bom Hotel Mariotsampai terakhir meledaknya Bomdi Kedubes Australia, Kuningan,Jakarta telah mengusik racikankebersamaan antar ummatberagama.Menyikapi realitas yangterjadi, Pondok Pesantren AlMizan Ciborelang, Jatiwangi,Majalengka, pada Jumat (10/09)lalu, menggelar WorkshopKerukunan Ummat Beragama.Workshop bertema Satu BumiSatu Hati itu, menghadirkan NaraSumber Pdt. Supriyatno dan Pdt.Sugeng Daryadi, keduanya dariForum Sabtuan <strong>Cirebon</strong> denganmoderator Ali Makhrusy. PesertaWorkshop adalah tokoh-tokohagamawan baik Kristen maupunIslam, Tokoh masyarakat, AktivisOrganisasi Keagamaan, danKalangan Pesantren di wilayah<strong>Cirebon</strong> dan Majalengka.Dalam hantaran diskusi,Pengasuh Pondok Pesantren AlMizan, KH. Maman ImmanulHaq Faqih, menegaskan bahwapertemuan adalah refleksi atastragedi ledakan Bom KedubesAustalia, Kuningan, Jakarta padaKamis, 09 September 2004. Bomkemarin, jelas Maman bisamenodai jalinan kebersamaanantar ummat beragama.“Kehadiran tokoh-tokohmasyarakat dan tokoh agama kaliini adalah untuk mengembalikankebersamaan ummat beragamalewat proses dialog bersama”,tutur Maman.Di sisi lain, kemunculanVCD-VCD maupun buku-bukuyang menyudutkan pihak agamatertentu belakangan ini, sepertipengakuan muallaf Irene Handono,dalam sebuah pengajian di bulanRamadhan, November 2003 lalu,yang rekaman VCD-nya dijualbebas di pasaran berjudul StrategiPemurtadan Umat, menurutMaman mengharuskankebersamaan antar ummatberagama terus solid dibangun.“Saya berharap dari pertemuansederhana ini mampudipecahkan persoalan toleransiberagama yang kini masihmelingkupi kita, serta adastressing point pernyataanbersama mengutuk ledakan BomKuningan kemarin” tambahnya.Manusia Sebagai Citra TuhanPdt. Supriyatno dari ForumSabtuan <strong>Cirebon</strong>, dalampaparannya terkait tema yangdiusung Workshop, mencobamenginterpetasikan tema SatuBumi Satu Hati; secara luas.Dijelaskan Pdt. Supriyatno,sebagai kristiani dirinya berpijaktidak terlepas dari konsepmanusia sebagai “Citra Tuhan”.“Tidak mungkin jadi manusiaseutuhnya tanpa hati, kitadiciptakan dalam Citra Allah”,tuturnya. Prinsip teologi yangdiangkat menurut Pdt.Supriyatno, adalah penciptaanmanusia itu tidak lain untukmenata, menggali danmelestarikan bumi. Konsepteologi itu, jelasnya berangkat darirealitas bahwa Manusia itubermartabat, dengan diberi hatinurani.Dalam kehidupan kristen,manusia memiliki sesuatu yangdimiliki Tuhan, meskipunterdapat perbedaan tentunya.Karena itu, dengan konsep “CitraTuhan”, kehidupan manusiaharus dipertanggung jawabkan.Pada sisi lain, manusia tidakdibedakan karena agama, etnis,20
ataupun stratifikasi sosial.Manusia memiliki derajat sama didepan hukum demikian jugadimata Tuhan. Ketika manusiadipanggil ketengah dunia, makake-berartian manusia dituntutdiaktualisasikan dalam realitaskehidupan. “Kata bumi itu tidakdireduksi hanya pada sekedar carinafkah, melainkan dimaknaimembangun bagi perkembanganmanusia lainnya” kataSupriyanto. Manusia dipanggilselain untuk mencipta danmelestarikan bumi, jugamelindungi dan menjagamanusia lain. Manusia juga,harus membangun format yangramah terhadap lingkungan. Iniyang disebut dengan etika danmoral jelas Supriyatno. Tanpamendasarkan pada itu,kehidupan manusia akanteralienasi dari Tuhannya.Tindakan dan praktekperendahan terhadap sesamamanusia, berarti melecehkanPenciptanya itu sendiri tandasSupriyanto. Sebaliknya, ketikamemuliakan manusia berarti kitameninggikan Tuhan.Membangun bumi sebagaiamanat Tuhan, berartimemproteksi atau memelihara.Dengan begitu, pemahaman atasmakna bahwa bumi harus ditatamenurut Supriyanto memilikidimensi luas, mencakup pulamembangun budaya, komunitasbahkan keagamaan yangmencirikan pro-kemanusiaan,tambahnya.Kesimpulan daripemahaman itu, bila maumembangun solidaritas, jelasSupriyanto, harus diciptakan“Manusia Mulia” terlebih dahulu.“Nafsu dan kebencian harusdieliminasi sebab kita hakikatnyasetara”, kata Supriyanto. Padakonteks solidaritas antar ummat,perbedaan atau lawan adalahmereka yang menciptakanstruktur atau pemahaman agamayang tidak mengapresiasikemanusiaan tambahnya.Sementara itu, Pdt. SugengDaryadi menilai kemunculanVCD provokatif tidak terlepasdari konsep dakwah yangdimaknai sempit. Karenanya,harus ada interpretasi ulangterkait pemahaman tentang misiatau dakwah Kristiani. Konsepdakwah yang keliru itu, sepertidijelaskan Sugeng didasarkanpada Matius ayat 28 yangberbunyi “Pergilah, agar semuabangsa menjadi muridku”, yangdifahami secara frontal, yaknimanusia harus menjadi kristensebagaimana dalam Kasus VCDnyaIrene Handoyo.Anggapan bila ummatKristiani tidak mampumengaktualisasikan misi dakwahdalam kerangka sempit itu, makadianggap berdosa, menurut Pdt.Sugeng Daryadi sepenuhnyatidaklah benar. Mengingat,hakikatnya dalam penilaianSugeng siapapun telah menjadiumat Tuhan bila mampumenerapkan nilai-nilai universalkemanusiaan. “Penanaman danaktualisasi dari nilai-nilaiuniversal itu tidak harus secaraformal lewat berganti bajuagama", tegas Sugeng. Sebab,justru sebaliknya dalam ajarankristen dijelaskan bahwa bilaorang kristen tidak menghasilkanbuah (manfaat), maka dia celakadan binasa. Dakwah Kristiani,bertolak dari pemahaman itu.Bagaimana berlomba-lombauntuk berbuat sesuatu yangmampu menghasilkan manfaatbagi kemanusiaan tuturnya.Pernyataan Sikap BersamaSelain melakukan diskusidan dialog bersama, WorkshopKerukunan Antar UmmatBeragama kali ini juga berhasilmerumuskan 6 (enam) poitpenting pernyataan sikapbersama, yakni :1.Semua agama menolakkekerasan, intimidasi dantindakan-tindakan yangmenodai nilai-nilaikemanusiaan dan keadilan.2.Semua agama mengajarkankasih sayang, keadilan dankesetaraan sesama ummatmanusia.3.Mengutuk keras segalatindakan atas nama agamaapapun yang telah menjadikanmanusia kehilangan nyawa.4.Kerukunan ummat beragamamerasa terganggu denganadanya sosialisasi-provokatiflewat VCD maupun buku-bukuyang mendeskriditkan agamaagamatertentu.5.Perilaku terorisme yangmuncul dibelahan dunia, tidakdapat mewakili agama tertentu.6.Turut berduka cita dan prihatinyang sedalam-dalamnya ataskorban peristiwa Bom diKedubes Australia, Kuningan,Jakarta.Pernyataan sikap itu, sepertiditegaskan KH. Maman ImmanulHaq Faqieh merupakan wujudreaksi penolakan terhadap segalabentuk tindakanmengatasnamakan kebenaranagama apapun yang menafikannilai-nilai universalkemanusiaan, kesetaran dankeadilan. ****add.21