03.12.2012 Views

Rencana Pengembangan Industri Kreatif Menuju ... - Indonesia Kreatif

Rencana Pengembangan Industri Kreatif Menuju ... - Indonesia Kreatif

Rencana Pengembangan Industri Kreatif Menuju ... - Indonesia Kreatif

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Keahlian berada di Cirebon, namun bahan baku berada di Kalimantan. Keahlian ada di<br />

Jepara namun bahan baku ada di daerah lain. Sentra penyamakan kulit ada di Garut,<br />

namun industri kerajinan barang kulit ada di Medan dan daerah lain. Kondisi-kondisi<br />

tersebut merupakan aspek-aspek yang menyebabkan biaya produksi semakin meningkat,<br />

makin tidak efisien.<br />

Beberapa alternatif untuk menanggulangi kondisi tersebut antara lain; relokasi pekerja<br />

trampil ke sentra bahan baku, budi daya bahan baku di sekitar sentra industri kerajinan,<br />

perbaikan infrastruktur, regulasi impor.<br />

� Sentra industri di daerah mengalami permasalahan konektivitas terhadap pasar<br />

Sentra-sentra industri sebagian masih berada di daerah dimana konektivitas terhadap<br />

pasar masih bermasalah. Baik konektivitas fisik melalui infrastruktur menjangkau jalur<br />

distribusi dan end user, maupun konektivitas virtual melalui jaringan internet.<br />

� Komponen impor makin meningkat, sehingga mengurangi efisiensi<br />

Komponen impor sebenarnya berpeluang untuk meningkatkan efisiensi produksi, ketika<br />

komponen lokal sulit dan mahal diperoleh. Namun bagaimanapun juga, semakin<br />

tergantung terhadap komponen impor, maka industri akan semakin sensitif terhadap<br />

kondisi makro ekonomi nasional dan internasional. Sebagai perbandingan, ketika krisis<br />

1997, industri-industri kerajinan yang hampir semuanya UKM/IKM adalah industriindustri<br />

yang sanggup bertahan, tidak guncang akibat krisis. Salah satu penyebabnya<br />

adalah minimnya ketergantungan akan komponen impor.<br />

� Ancaman produk asing, khususnya RRT, semakin besar<br />

Konsumen di dalam dan luar negeri masih rasional, dimana pertimbangan harga dan<br />

kualitas masih menjadi variabel keputusan utama dalam memilih produk yang akan<br />

dikonsumsinya. RRT menghasilkan produk-produk kerajinan yang bagus dan murah.<br />

Bahkan mereka mencanangkan akan menjadi pemasok terbesar di dunia. Hal ini<br />

merupakan ancaman tersendiri bagi industri kerajinan nasional.<br />

� Pemahaman yang minim terhadap konsumen luar negeri<br />

Minimnya riset-riset untuk memahami preferensi dan persyaratan regulasi di pasar luar<br />

negeri mengurangi daya saing produk kerajinan <strong>Indonesia</strong> terhadap produk kerajinan<br />

negara-negara lain.<br />

� Ancaman perusahaan asing di pasar domestik<br />

Perusahaan asing di <strong>Indonesia</strong> mampu menjual produk dengan harga mahal, karena<br />

produk mereka memang bagus dan layak jual, dikelola secara profesional,<br />

berpengalaman dan market oriented.<br />

C. PILAR TEKNOLOGI (TECHNOLOGY)<br />

Pilar teknologi industri kerajinan yang kuat adalah teknologi yang memampukan<br />

tumbuhnya kreativitas, produksi yang lebih efisien dan inovatif, serta mampu menjangkau<br />

pasar dengan lebih baik. Akan tetapi, pada industri kerajinan, kecuali berbahan baku logam,<br />

teknologi modern tidak terlalu dibutuhkan dalam berproduksi. Ke-craftsmanship-an<br />

produksilah yang menjadi pemberi nilai tambah utama. Teknologi lebih dibutuhkan untuk<br />

meningkatkan kapasitas di rantai kreasi dan kapasitas di rantai komersialisasi.<br />

113

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!