03.12.2012 Views

Rencana Pengembangan Industri Kreatif Menuju ... - Indonesia Kreatif

Rencana Pengembangan Industri Kreatif Menuju ... - Indonesia Kreatif

Rencana Pengembangan Industri Kreatif Menuju ... - Indonesia Kreatif

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

V. CERITA SUKSES SUB SEKTOR INDUSTRI RISET DAN PENGEMBANGAN<br />

Luh Ketut Suryani: ‚Mengembangkan Biopsikospirit-sosiobudaya‛<br />

Sebuah perusahaan kosmetika di<br />

<strong>Indonesia</strong> pernah berniat mengundang<br />

seorang ahli meditasi dari Swiss untuk<br />

mengembangkan program spa miliknya,<br />

akhir 1990–an. Tapi, jawaban dari ahli<br />

meditasi itu mengagetkan ; ‚Saya justru<br />

berguru dari pakar meditasi asal Bali,<br />

<strong>Indonesia</strong>.‛ Dialah Prof. Dr. dr. Luh<br />

Ketut Suryani, SpJ.<br />

Kepakaran Suryani di bidang<br />

pengobatan spiritual itu ternyata sudah<br />

diakui di mancanegara. Di <strong>Indonesia</strong><br />

trend penyembuhan melalui meditasi<br />

memang baru berkembang belakangan.<br />

Suryani sendiri, yang kini menjadi guru<br />

besar psikiatri Fakultas Kedokteran<br />

Universitas Udayana, Denpasar, pernah<br />

mendapat berbagai hambatan dalam<br />

mengembangkan apa yang disebutnya<br />

terapi melalui pendekatan bio-psikospirit-sosio-budaya.<br />

Perempuan kelahiran Singaraja, Bali, 22<br />

Agustus 1944 itu, memang tertarik pada<br />

dunia meditasi sejak kecil. Anak<br />

keempat dari enam bersaudara ini<br />

belajar mengobati secara spiritual sejak<br />

usia 14 tahun, demi ibunya yang sakitsakitan.<br />

Pada awalnya, ayah Suryani, I<br />

Nyoman Purna seorang perawat, dan<br />

sempat menjadi anggota DPRD Bali<br />

pada 50-an, menentang. Namun, ketika<br />

Suryani bisa membuktikan mampu<br />

menyembuhkan penyakit tersebut,<br />

seluruh keluarga ikut belajar meditasi.<br />

464<br />

‚Manusia tidak hanya terdiri dari tubuh<br />

dan pikiran. Ada unsur lain, yaitu roh,<br />

atma atau spirit‛ kata Suryani. ‚Roh<br />

adalah sumber kehidupan, pengetahuan<br />

dan kemampuan manusia yang berasal<br />

dari Tuhan.‛ Karena itu, ia berpendapat<br />

bahwa dalam menyembuhkan pasien,<br />

rohnya pun harus diobati.<br />

Pendapat Suryani itu ditentang<br />

koleganya, karena dianggap<br />

menyimpang dan tidak ilmiah. Uniknya,<br />

ia malah banyak diundang berbicara di<br />

forum internasional untuk memaparkan<br />

pandangannya yang dianggap sebagai<br />

terobosan baru.<br />

Suryani lulusan dari Fakultas<br />

Kedokteran, Universitas Udayana, pada<br />

1972. Ia menjadi spesialis ilmu jiwa<br />

tahun 1981, dan meraih gelar doktor<br />

Ilmu Kesehatan pada 1988 di Universitas<br />

Airlangga, Surabaya. Dari<br />

pernikahannya dengan Dr. dr. Tjokorda<br />

Alit Kamar Adnyana, ia dikaruniai enam<br />

anak laki-laki. Kini Luh Ketut Suryani<br />

terus melakukan kegiatan kreatif dengan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!