13.07.2015 Views

Edisi 24 Tahun 2010 - KPPU

Edisi 24 Tahun 2010 - KPPU

Edisi 24 Tahun 2010 - KPPU

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

KOLOMUniknya Aturan Mergerdi Asia TenggaraDeswin NurTidak dapat dipungkiri lagi,penggabungan usaha danakuisisi saham merupakansalah satu strategi untukmeningkatkan efisiensiperusahaan dalam melakukan ekspansimenghadapi tantangan globalisasi yangmengalir deras beberapa tahun terakhir.Bagi konsumen, penggabungan usahaatau akuisisi saham di satu sisi dapatmemberikan keuntungan apabila efisiensi yang diperolehditerjemahkan pada penurunan harga dan peningkatankualitas barang atau jasa. Namun disisi lain, strategi tersebutjuga dapat meningkatkan konsentrasi pasar yang apabilatidak diatasi dapat merugikan konsumen di masa mendatang.Negara-negara di Asia Tenggara telah memutuskanuntuk membentuk suatu integrasi ekonomi pada tahun 2015antara lain melalui aliran investasi, barang, jasa, dan tenagakerja secara bebas, pembentukan wilayah yang kompetitif,dan sebagainya. Menghadapi tantangan tersebut, negarayang tergabung di dalam ASEAN memutuskan untukmemperkenalkan kebijakan persaingan dalam mengatasipotensi konsentrasi pasar dan perilaku persaingan tidak sehatdalam negara bersangkutan, sehingga diharapkan mampumenghadapi integrasi ekonomi tersebut. Untuk itu, aturanmengenai penggabungan usaha dan akuisisi saham menjadipenting dalam mencegah potensi konsentrasi pasar yangdapat menghambat pelaksanaan integrasi tersebut.Saat ini, arus investasi antar sesama negara ASEANtelah mencapai US$ 4,4 milliar pada akhir tahun 2009,dimana sebagaian besar diantaranya ada pada Singapura(46%), Indonesia (31%), dan Thailand (13%). Hal inimenunjukkan bahwa investasi ketiga negara tersebut di AsiaTenggara cukup dominan sehingga menjadikan berbagaiaturan investasi (khususnya mengenai penggabungan usahadan akuisisi saham) menjadi faktor penting dalam menjagastruktur pasar yang efisien dan kompetitif.Secara regional, statistikmenunjukkan bahwa selama satusemester terakhir di tahun <strong>2010</strong> ini,telah terjadi 36 (tiga puluh enam)perjanjian merger atau senilai US$7,1 miliar di Asia Tenggara. Cukupoptimis jika dibandingkan dengan 77(tujuh puluh tujuh) perjanjian mergerdengan nilai pasar US$ 14,5 miliar ditahun 2009. Sebagian besar kegiatanmerger di Asia Tenggara tersebut dilakukan pada sektorsumber daya alam dan energi, sektor keuangan dankonsumen, serta manufaktur. Menariknya, sebagianbesar investasi di Asia Tenggara tersebut berasal dariCina yang mencatat 29% dari total kegiatan mergerdi Asia Tenggara. Angka fantastis ini mengalahkanAmerika sebagai pemegang rekor tahun sebelumnya.Secara khusus, sebagian besar kegiatan merger diAsia Tenggara dilakukan di Singapura dengan porsisepertiga total transaksi di Asia Tenggara (senilai US$4,2 miliar selama satu tahun terakhir per Juni, y.o.y),dengan manufaktur sebagai sektor dengan frekuensimerger terbanyak.Bicara tentang regulasi yang mengatur persainganusaha dan merger, saat ini dari sepuluh negara anggotaASEAN, baru lima negara (Indonesia, Singapura,Thailand, Vietnam, dan Malaysia) yang memiliki hukumpersaingan. Malaysia sendiri baru memperkenalkanhukum persaingannya pada tahun <strong>2010</strong> dan baruakan berlaku efektif pada tahun 2012. Lima negaralainnya masih mengandalkan pendekatan sektoraldan tengah mempersiapkan kebijakan dimaksud.Aturan penggabungan usaha dan akuisisi pun memilikibeberapa perbedaan dari berbagai aspek, khususnyamengenai cakupan, sifat, pendekatan, pembiayaan,dan sanksi terkait. Berikut tabel singkat yang mencobamenyimpulkan kondisi aturan merger di ASEAN.<strong>Edisi</strong> <strong>24</strong> <strong>2010</strong>21

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!