11.01.2017 Views

Sriwijaya Magazine Januari 2017

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

90<br />

TRAVELLER STORY<br />

CA<br />

Perjalanan Jakarta - Dieng<br />

Aku, Aprian Setiawan, Rani Ayu dan Meizal Rossi berkumpul<br />

di Terminal Lebak Bulus untuk pergi mendaki ke Gunung<br />

Sumbing. Kami berniat naik bus jurusan Terminal Wonosobo.<br />

Bermodalkan tiket bus Dieng Indah seharga Rp. 110.000, kami<br />

berempat berangkat dengan harapan pagi hari sudah tiba di<br />

Wonosobo. Sesuai harapan, sekitar pukul 5.30 WIB kami tiba di<br />

Terminal Wonosobo.<br />

Setibanya di terminal, kami disambut cuaca yang berkabut.<br />

“Lanjut kemana kita nih?” tanyaku. “Kita akan ke Patak<br />

Banteng, di sana ada rumah sewaan yang biasa aku singgahi,”<br />

jawab Meizal. Obrolan berlanjut, akhirnya kami memutuskan<br />

untuk menuju Dieng terlebih dahulu usai memastikan bahwa<br />

homestay sudah siap. Setelah itu kami langsung mencari bus<br />

kecil jurusan Dieng.<br />

Tidak beberapa lama, bus sudah siap. Ongkos per orang<br />

dikenakan Rp 20.000 sekali jalan. Dieng sekarang menjadi kota<br />

dengan daya tarik bagi para pelancong karena memiliki banyak<br />

tempat wisata. Gunung Prau adalah salah satu gunung wisata<br />

favorit sejak akhir tahun 2012.<br />

Selain menawarkan trekking yang cepat, hanya 3 jam saja,<br />

pesona pemandangan bukit-bukit yang terhampar menjadikan<br />

Gunung Prau ramah bagi pendaki. Kapasitas daya tampung<br />

Gunung Prau bisa mencapai lebih dari 20.000 orang menurut<br />

data tahun 2015 dari Kepala Pengelola Basecamp Dieng.<br />

Gunung Prau memiliki predikat sebagai tempat melihat<br />

matahari terbit terbaik se-Asia Tenggara menurut beberapa<br />

surat kabar.<br />

C<br />

EDISI 71 | JANUARI <strong>2017</strong> |

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!