Chapter II.pdf - USU Institutional Repository
Chapter II.pdf - USU Institutional Repository
Chapter II.pdf - USU Institutional Repository
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Gambar 2.15 Over Track Station<br />
Sumber : Jalan Kereta Api, Imam<br />
3. Under track station, letak bangunan stasiunnya di bawah peron.<br />
Subarkah, 1981.<br />
Gambar 2.16 Under Track Station<br />
Sumber : Jalan Kereta Api, Imam<br />
Sedangkan menurut PT. Kereta Api, stasiun digolongkan/ diklasifikasikan Subarkah, dalam 1981.<br />
beberapa kelas yang<br />
diputuskan oleh PT. Kereta Api Indonesia dengan mempertimbangkan nilai bobot stasiun. Penilaian bobot<br />
stasiun menggunakan rumus Point Method yang terdiri dari 10 faktor penilaian/ klasifikasi, yaitu :<br />
1. Jumlah Personel.<br />
2. Jumlah kereta api yang dilayani.<br />
3. Jumlah kereta api yang berhenti.<br />
4. Jumlah kereta api yang dilangsir.<br />
5. Daerah tingkat kedudukan stasiun.<br />
6. UPT lain disekitarnya.<br />
7. Potensi angkutan.<br />
8. Volume penumpang.<br />
9. Volume barang.<br />
10. Pendapatan stasiun.<br />
Dengan menggunakan kriteria-kriteria di atas, stasiun kereta api dikelompokkan menjadi 4 kelas stasiun,<br />
yaitu :<br />
1. Stasiun kelas besar.<br />
2. Stasiun kelas 1.<br />
3. Stasiun kelas 2.<br />
4. Stasiun kelas 3.<br />
Perubahan kelas suatu stasiun diputuskan oleh Dirut PT. Kereta Api (Persero) dengan memperhatikan penilaian<br />
di atas dan juga memperhatikan usulan-usulan yang disampaikan oleh pengelola stasiun serta wilayah dimana<br />
stasiun itu berada.<br />
xxxv