Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Tuhan, Siapakah namaMu?<br />
orang buta untuk membebaskan orang-orang tertindas,<br />
untuk memberitakan tahun rahmat YAHWEH dan hari<br />
pembalasan Tuhan kita untuk menghibur yang berkabung.”<br />
Dalam ayat tersebut Tuhan Yeshua tidak<br />
menerjemahkan Nama Yahweh menjadi Theos atau kurios<br />
seperti dalam Septuaginta atau Kitab Suci Perjanjian Baru<br />
dalam bahasa Yunani, yang menerjemahkan nama Tuhan,<br />
menjadi kurios atau theos sebab Yahweh adalah Nama Diri<br />
dan Tuhan Yeshua tahu itu, apalagi diriNya adalah Yahweh<br />
dalam ujud manusia.<br />
Kembali ke pertanyaan tadi, bahwa Nama Yahweh tidak<br />
ada dalam Kitab Perjanjian Baru. Katakanlah Anda benar,<br />
anggap saja demikian, ini hanya sebagai misalkan saja ...<br />
walaupun tidak benar ... tetapi saya anggap saja benar yaitu<br />
bahwa dalam Perjanjian Baru tidak ada Nama Yahweh,<br />
misalkan demikian, namun apakah lalu Nama Yahweh tidak<br />
berguna? Kalau demikian kenapa Kitab Perjanjian Lama<br />
masih juga dipergunakan untuk menjelaskan kepada jemaat<br />
dan dipakai sebagai dasar khotbah? Apa tidak aneh alasan<br />
yang Anda buat tersebut?<br />
Ini saya kutipkan ayat-ayat dari Kitab Haverit Hakadasha<br />
atau Perjanjian Baru dalam bahasa Ibrani, dimana Lembaga<br />
Alkitab Indonesia menerjemahkan Nama Yahweh.<br />
a. Roma 10: 13<br />
jleM(;yI hwhy ~veB. ar(;q.yI-rv,a] lKo-yKi<br />
Bunyinya : ki-kol a’sher-yiq’ra v’shem Yahweh<br />
yimalet. Dimana artinya “Sebab barang siapa berseru<br />
dalam nama Yahweh, akan diselamatkan.” Tetapi di sini<br />
Lembaga Alkitab Indonesia menerjemahkan “Nama<br />
Yahweh” menjadi “Tuhan”.<br />
b. Mattithayu / Matius 4: 4<br />
~x,L,h;-l[; alo yKi bWtK(; rm,aYOw: ![:Y:w:<br />
yKi ~d(;a(;h(; hy