4emagz-fix
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Sosok<br />
eMagz Edisi September 2015<br />
Sebuah Ajakan<br />
Merubah<br />
Arah Hidupnya<br />
Sudarwanto, cukup satu kata saja untuk<br />
mengenalinya. Nama yang sederhana, seperti<br />
orangnya. Mudah dikenal,seperti sifatnya yang<br />
mudah bergaul dengan siapapun.<br />
Cita-cita masa kecilnya ingin sekali menjadi<br />
pemain sepak bola. Maka dari itu disela-sela waktu<br />
sekolahnya di STM Kodya Padang, Sudarwanto rajin<br />
berlatih mengolah si kulit bundar. Targetnya adalah<br />
masuk klub galatama Arseto Solo. Sebuah klub<br />
cukup besar saat itu yang konon dimiliki keluarga<br />
Cendana.<br />
Tahun 1980, sebuah ajakan mengubah cita-cita si<br />
anak tentara menjadi seorang pesepakbola. Adalah<br />
Ali Herman, mantan direktur PLN yang saat itu<br />
menjadi pejabat di PLN Sumbar, sekaligus pembina<br />
sepakbola. Menawarkan kesempatan kepada<br />
pemain binaannya untuk mengikuti tes penerimaan<br />
pegawai yang sedang dilakukan PLN.<br />
Dari sekian puluh kontestan, ternyata hanya<br />
Sudarwanto yang dinyatakan lulus seleksi<br />
penerimaan pegawai PLN. Maka 1980 menjadi awal<br />
kiprah pria kelahiran tahun 1959 itu di pabrik strum<br />
milik negara, meninggalkan cita-cita masa mudanya<br />
jadi pemain sepak bola.<br />
Seperti hobinya gowes sepeda, perlahan namun<br />
saat tugas memberikan pembelajaran<br />
Gowes, hobi yang kini paling ditekuni<br />
pasti ia menajalani putaran roda karirnya di PLN.<br />
Tugas pertama yang diembannya sebagai Kepala<br />
Urusan Teknis Pembangkitan di Cabang Padang.<br />
Tiga tahun sudah, ia berhasil melalui semua dengan<br />
baik-baik saja.<br />
Tahun 1993, ia mendapat tugas baru menjadi<br />
Kepala Ranting Pasaman Barat. Sebuah ranting<br />
baru yang menjadi awal pengembaraannya bertugas<br />
di unit terdepan. Sebuah tugas yang tidak mudah<br />
karena menuntut konsistensi dan konsekuensi yang<br />
cukup berat. Terurama harus terpisah dari Yasmiati,<br />
isteri tercinta, dan si sulung Mulyahartono yang waktu<br />
itu baru usia enam tahun.<br />
Kerap padam, sebab masih isolated dan belum<br />
masuk sistem, itulah kondisi listrik di Pasaman<br />
Barat. Sungguh sebuah tugas berat di sebuah unit<br />
baru. Namun dalam setahun ia berhasil men-stop<br />
satu PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Disel). Tahun<br />
1998, ia berhasil mematikan semua PLTD yang ada<br />
di tujuh sub unit ranting, mulai dari Kinali hingga<br />
Ujung Gading, serta memasukan listrik Pasaman<br />
Barat kedalam sistem.<br />
Siap di unit, tahun 1998-2000 tugasnya berganti<br />
menjadi Kepala Seksi Penagihan di cabang<br />
Padang. Membereskan tunggakan rekening menjadi<br />
pekerjaan pria penyuka berbagai jenis olah raga<br />
mulai dari tenis, ping pong, badminton, sepeda,<br />
senam, dan sepak bola tentunya.<br />
Tahun 2000, si anak prajurit kembali di kirim ke<br />
garda depan. Ranting Painan, Pesisir Selatan,<br />
bermasalah dengan pemadaman dan tegangan<br />
rendah. Setahun berjuang, ia berhasil memasukan<br />
Painan ke dalam sistem. Untuk kinerja lebih baik,<br />
20