15.10.2015 Views

4emagz-fix

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Sosok<br />

eMagz Edisi September 2015<br />

unitnya ia bagi menjadi dua, yaitu ranting Painan dan<br />

Balai Selasa.<br />

Selanjutnya tugas P2TL diembanya hingga<br />

tahun 2004, kemudian pindah ke bidang Proteksi<br />

Pembangkit sampai tahun 2006. Sejak itu bidang<br />

tugas non teknis mulai dirambahnya, Sertifikasi<br />

Kompetensi Pegawai ia jabani. Juni 2006 pindah ke<br />

Bidang SDM di Cabang Padang, sebagai Asisten<br />

Manajer. Tahun 2008 masuk ke PLN Wilayah<br />

Sumbar sebagai Deputi Manajer Perencanaan<br />

Pengembangan Karir, akhirnya di tahun 2009-2010<br />

menjadi DM Umum.<br />

Juni 2010, Sudarwanto mulai memasuki dunia<br />

pendidikan. Tugasnya sebagai DM Pembelajaran di<br />

Udiklat Padang. Bapak tiga anak ini tidak menampik<br />

bila mau masuk ke bidang pendidikan karena ajakan.<br />

Baginya sudah prinsip, “Tidak mau meminta, tapi jika<br />

diminta harus selalu siap”.<br />

Setelah tiga tahun di Lubuk Alung, tugasnya<br />

pindah lagi ke Udiklat Bogor. Tahun 2014 mendapat<br />

tugas baru di Pusdiklat, sebagai DM Penunjang<br />

Koorporat Teknik. Tugas ini dijalaninya hingga<br />

pensiun bulan Oktober 2015.<br />

Mengapa seorang Sudarwanto bisa begitu betah<br />

selama lima tahun sampai pensiun bergelut di<br />

dunia pembelajaran? Menurutnya, pembelajaran itu<br />

adalah sebuah proses menyenangkan saling berbagi<br />

pengalaman, bukan saling menggurui. “Pengalaman<br />

guru terbaik yang diciptakan tuhan” begitu ucapnya.<br />

Menilik pengalamannya, tidak heran jika ia tidak<br />

merasa kesulitan ketika harus hijrah dari seorang<br />

teknik ke bidang pendidikan. Layaknya sepeda,<br />

tubuhnya ramping tidak terlalu tinggi namun lincah<br />

dan gesit melalui rentang pengabdiannya mulai dari<br />

bidang teknik, non teknik hingga bidang pendidikan<br />

selama tiga puluh lima tahun.<br />

melakukan hobi lama, bermain musik<br />

Keluwesannya dilatar belakangi oleh hobinya telah<br />

banyak membantunya dalam bertugas. Olah raga<br />

dijadikannya sarana pembuka untuk bisa berkenalan<br />

dengan banyak orang, media yang mudah dan murah<br />

untuk menjalin komunikasi secara masal.<br />

Menurutnya kerja itu ada seninya, berkesenian<br />

adalah hobinya juga. Selain senang menyanyikan<br />

lagu-lagu lawas, ternyata ia piawai memainkan<br />

beberapa jenis alat musik seperti gitar, bas, organ,<br />

dan drum. Bahkan di era tahun 70’an siapa yang<br />

tidak kenal “Band Ria Rio”. Band yang dibentuk<br />

bersama saudara dan sepupunya. Markasnya di jalan<br />

Proklamasi, menjadi tempat belajar musik beberapa<br />

penyanyi terkenal kota Padang saat itu.<br />

Olah raga telah menyehatkan fisiknya, kesenian<br />

telah menyegarkan jiwanya. Gabungan keduanya<br />

memudahkannya dalam bergaul, sehingga<br />

menghasilkan begitu banyak teman.<br />

Kini dimasa pensiunnya, Sudarwanto bertekad<br />

untuk benar-benar menikmatinya dengan lebih<br />

meningkatkan nilainya di mata sang pencipta.<br />

Dipenghujung<br />

perbincangan ia<br />

pun memberikan<br />

sedikit ulasan,<br />

menurutnya,<br />

“Kaya pengalaman<br />

dilapangan,<br />

ditambah dengan<br />

teori mumpuni,<br />

hasilnya akan lebih<br />

bagus. Orang yang<br />

matang dilapangan<br />

dijadikan instruktur,<br />

akan jauh lebih baik<br />

hasilnya”.<br />

21

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!