05.04.2013 Views

Peternakan - BPTP NTB - Departemen Pertanian

Peternakan - BPTP NTB - Departemen Pertanian

Peternakan - BPTP NTB - Departemen Pertanian

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

METODOLOGI PENELITIAN<br />

Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian dilaksanakan<br />

di wilayah kajian Prima Tani Lahan Kering Dataran Rendah Iklim Kering Kabupaten Buleleng, Kecamatan<br />

Gerokgak, Desa Sanggalangit yang ditentukan secara purposive pada Kelompok Tunas Harapan Kita untuk<br />

satu kandang koloni dengan jumlah sapi penggemukan sebanyak 10 ekor. Penelitian dilaksanakan pada bulan<br />

Februari 2007. Data dikumpulkan melalui teknik wawancara dengan alat bantu kuisioner. Analisis usahatani<br />

dilakukan secara parsial selama satu kali prose produksi (6 bulan) menggunakan pendekatan dengan rumus<br />

perhitungan :<br />

Pd = TR - TC<br />

TC = TFC + TVC<br />

Keterangan : Pd = Pendapatan bersih ; TR = Total penerimaan ; TC = Total biaya yang terdiri atas biaya<br />

tetap dan biaya tidak tetap ; Py = Harga per satuan input<br />

Selanjutnya perhitungan R/C ratio, merupakan perbandingan antara penerimaan dan biaya yang<br />

dikeluarkan (Soekartawi, 2002).<br />

PEMBAHASAN<br />

Di Desa Sanggalangit sejak tahun 2003 telah berkembang kelompok penggemukan sapi.<br />

Penggemukan biasanya dilakukan selama 8 bulan dengan pakan tambahan berupa dedak padi dengan pakan<br />

dasar berupa hijauan yang ketersediannya sangat tergantung musim. Permasalahan utama yang dihadapi<br />

dalam usaha penggemukan sapi adalah kesulitan pakan di musim kering. Untuk itu perlu kiranya dalam usaha<br />

penggemukan sapi Bali direncanakan dengan melihat kalender musim hasil PRA (Participatory Rural<br />

Appraisal) serta data curah hujan yang telah dilaksanakan sebelumnya dalam hubungannya dengan<br />

ketersediaan pakan.<br />

Jenis pakan yang tersedia di kelompok ini sangat bervariasi tergantung musim, dimana pada bulanbulan<br />

basah produksinya berlimpah sehingga petani dapat memilih jenis pakan yang dikehendaki. Semua<br />

jenis tanaman pakan ternak produksinya meningkat seiring dengan meningkatnya curah hujan dan menurun<br />

saat curah hujan menurun (Gambar 1). Petani merasakan pakan sangat melimpah saat MH dan paceklik<br />

pakan saat MK.<br />

Curah Hujan<br />

(mm)<br />

400<br />

350<br />

300<br />

250<br />

200<br />

150<br />

100<br />

50<br />

0<br />

357<br />

Sumber : Sri Agung 2006<br />

Curah Hujan Wilayah Gerokgak 1996-2006<br />

306 299<br />

102<br />

35<br />

12 15 7 1 0 0<br />

JAN PEB MAR APR MEI JUNE JULI AGUST SEPT OKT NOP DES<br />

Gambar 1. Data curah hujan di Kecamatan Gerokgak 1996-2006<br />

Pakan yang umum diberikan sapi-sapi di kelompok ini antara lain rumput lapangan, gamal<br />

(Glirisidia sp), lamtoro, limbah jagung, gamelina, sonokeling, intaran (mimba), rumput kering di bukit,<br />

jerami padi (membeli dari daerah lain), daun kelapa, daun asem, waru, batang pisang, daun pisang kering dan<br />

lainnya. Secara umum di musim kering yang berlangsung antara bulan Juni sampai Nopember peternak<br />

sudah mulai kesulitan mencari pakan ternak. Pada saat MK tersebut waktu yang mereka habiskan untuk<br />

mencari pakan cukup lama karena jarak mencari pakan cukup jauh (sekitar 3-4 km). Gamelina, Sonokeling,<br />

dan Mimba (Intaran) merupakan tanaman penghijauan di bukit yang dijadikan sumber hijauan di saat MK.<br />

Bulan<br />

238<br />

159

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!