05.04.2013 Views

Peternakan - BPTP NTB - Departemen Pertanian

Peternakan - BPTP NTB - Departemen Pertanian

Peternakan - BPTP NTB - Departemen Pertanian

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

ANALISIS DAMPAK TEKNOLOGI INTEGRASI TANAMAN KOPI DENGAN TERNAK<br />

KAMBING TERHADAP PRODUKTIVITAS USAHATANI<br />

Suharyanto<br />

Balai Pengkajian Teknologi <strong>Pertanian</strong> Bali<br />

ABSTRAK<br />

Salah satu cara untuk meningkatkan pendapatan petani dan juga sekaligus mengoptimalkan sumberdaya lahan<br />

perkebunan adalah melalui introduksi teknologi tanaman kopi dengan ternak kambing. Penelitian bertujuan untuk<br />

mengetahui dampak penerapan teknologi integrasi tanaman kopi dengan ternak kambing terhadap produktivitas dan<br />

pendapatan usahatani. Penelitian dilakukan di Desa Bongan Cina Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng.<br />

Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juni - Agustus 2006 melalui wawancara dengan 30 orang petani responden yang<br />

menjadi koperator sejak pengkajian tahun 2001, dengan rata-rata luas lahan tanaman kopi per petani 1,53 hektar dan<br />

kepemilikan ternak kambing 11 ekor. Analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif, dan hasilnya menunjukkan<br />

bahwa: (a) penerapan teknologi integrasi meningkatkan biaya input usahatani kopi hingga 38,89%; (b) produktivitas<br />

usahatani kopi per hektar meningkat sekitar 44,63% dan produksi anak kambing meningkat 33,33% per tahun; (c)<br />

dampak teknologi terhadap pendapatan petani dipengaruhi oleh produktivitas dan tingkat harga output yang berlaku; (d)<br />

dampak teknologi tersebut juga telah diadopsi di beberapa petani di desa disekitar lokasi pengkajian bahkan sebagai<br />

tempat pembelajaran bagi petani/peternak dari daerah lain; (e) sebagai salah satu kawasan agrowisata.<br />

Kata kunci : dampak, integrasi ,kopi, kambing, produktivitas.<br />

PENDAHULUAN<br />

Secara umum usahatani yang dilakukan oleh kebanyakan petani adalah bersifat integrasi, jarang<br />

sekali petani mengusahakan satu komoditas saja, walaupun ada yang mengusahakan satu komoditas namun<br />

dilihat dari sumberdaya yang dikuasai sistem integrasi ini sangat memungkinkan untuk dilakukan. Oleh<br />

sebab itu untuk dapat meningkatkan pendapatan petani, pendekatan yang seharusnya dilakukan oleh <strong>BPTP</strong><br />

adalah menciptakan teknologi yang bersifat integrasi, yaitu dengan mengembangkan atau meningkatkan<br />

seluruh cabang usahatani yang diusahakan secara bersama.<br />

Berkenaan dengan hal tersebut, sejak 1999 di Desa Bongancina, Balai Pengkajian Teknologi<br />

<strong>Pertanian</strong> (<strong>BPTP</strong>) Bali telah merintis kajian yang berlandaskan agroekosistem pada satu hamparan kelompok<br />

tani, dengan memanfaatkan sumberdaya petani secara optimal melalui pendekatan integrasi ternak (kambing)<br />

dan tanaman kopi. Beberapa teknologi yang dikaji antara lain: pengolahan limbah kopi sebagai pakan<br />

penguat bagi ternak, pembuatan kompos dari limbah ternak, peningkatan mutu genetik kambing dan<br />

penanganan produk susu kambing (Gutoro et al., 2004).<br />

Percepatan transfer suatu teknologi (pertanian) sangat dipengaruhi oleh keberpihakan teknologi<br />

tersebut tehadap kepentingan petani sebagai penggunanya. Sudana (2005) menyatakan bahwa faktor<br />

dominan yang mendorong petani dalam mengadopsi suatu teknologi adalah: 1) menguntungkan dari<br />

usahatani sebelumnya; 2) produktivitasnya meningkat; 3) sumber pendapatan lebih banyak; 4) meningkatkan<br />

kesuburan tanah; 5) meningkatkan lapangan kerja.<br />

Perbaikan teknologi hasil penelitian dan pengembangan untuk memecahkan masalah aktual di<br />

lapangan selain merupakan motor penggerak pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional juga sangat<br />

diperlukan untuk membantu produsen dalam merespon perubahan lingkungan termasuk peningkatan<br />

produktivitas dan pendapatan. Teknologi baru yang efisien memberi peluang bagi petani produsen untuk<br />

memproduksi lebih banyak dengan korbanan lebih sedikit terutama sasaran inovasi baru dengan kebutuhan<br />

lebih spesifik (Hendayana, 2003). Dengan dasar hal tersebut makalah bertujuan untuk mengetahui dampak<br />

penerapan teknologi integrasi tanaman kopi dengan ternak kambing terhadap produktivitas dan pendapatan<br />

usahatani kopi dan ternak kambing.<br />

163

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!