05.04.2013 Views

Peternakan - BPTP NTB - Departemen Pertanian

Peternakan - BPTP NTB - Departemen Pertanian

Peternakan - BPTP NTB - Departemen Pertanian

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

oleh Karo Karo, (2004), bahwa agar mampu mencapai laju pertumbuhan produksi sesuai yang diharapkan,<br />

maka telah dilakukan identifikasi kendala produksi dan penyediaan paket teknologi. Namun demikian<br />

kurang berkembangnya sistem agribisnis kambing potong di Indonesia pada skala ekonomi terutama<br />

disebabkan oleh beberapa kendala biologis.<br />

Peningkatan produktivitas ternak pada umumnya sangat tergantung pada kemampuan ternak untuk<br />

berproduksi dan kemampuan peternak untuk memelihara ternaknya dan mengelola usahanya. Tujuan akhir<br />

suatu usaha dibidang pertanian adalah pencapaian tingkat pendapatan. Selama ini masih kurang<br />

diperhitungkan pendapatan petani atau peternak itu sendiri yang berasal dari usahataninya, sehingga hal<br />

inilah yang perlu menjadi perhatian.<br />

Litter size ternak kambing antara 1 sampai 3 ekor dalam setiap kali beranak, dengan rata-rata 2 ekor<br />

perkelahiran. Interval beranaknya kurang lebih 8 bulan. Setiap induk rata-rata beranak 3 kali dalam dua<br />

tahun dapat diestimasikan bahwa setahun seorang peternak yang memiliki 2 ekor induk dapat menghasilkan<br />

anak minimal 3 ekor, dengan waktu beranak yang tidak seragam.<br />

Tingkat mortalitas rata-rata 10% tergantung pada musim dan pada bulan-bulan tertentu dimana<br />

kondisi tanah lembab menyebabkan seringkali kambing terserang penyakit scabies dan ini juga dapat<br />

menyebabkan kematian ternak. Kematian kambing tinggi justru terjadi pada musim hujan karena terserang<br />

diare dan sebagian kecil kematian akibat memakan sejenis serangga yang hidup di batang rumput dan sangat<br />

mematikan. Mortalitas anak kambing sangat tinggi sekitar 25%, yang disebakan diare pada saat musim<br />

hujan.<br />

Skala Usaha<br />

Skala usaha menjadi salah satu penentu dalam peningkatan produktivitas ternak sehingga<br />

pendekatan yang dilakukan pemerintah dalam memberikan bantuan lebih diutamakan pada penambahan<br />

jumlah ternak yang diusahakan atau peningkatan skala usaha. Namun jumlah ternak yang layak untuk<br />

diberikan sebagai bantuan masih belum banyak dikaji lebih lanjut terhadap kelayakan usahanya sehingga<br />

seringkali bantuan-bantuan mengalami kegagalan dalam memberikan peningkata produktivitas ternak dan<br />

peningkatan pendapatan petani.<br />

Sistem usaha tradisional biasanya dengan skala usaha kecil dari segi jumlah ternak, walaupun<br />

dengan sistem penggembalaan tradisional di tempat-tempat yang luas, memiliki jumlah yang cukup besar.<br />

Namun jumlah ternak menopang keluarga jarang melebihi kebutuhan subsistensi. Kelemahan usaha skala<br />

kecil adalah ketidak mampuan produsen secara perorangan untuk memanfaatkan sumberdaya secara efisien<br />

dalam mengimbangi produktivitas produsen skala besar (De Boer, 1987).<br />

Tabel 3. Pengembalian investasi bagi peternak yang menerima bantuan ternak gaduhan di Desa Sukaraja<br />

Uraian<br />

A. Cash Inflow<br />

0 1<br />

Tahun ke<br />

2 3 4 5<br />

Penjualan anak kambing 225.000 225.000 225.000 225.000 225.000<br />

Penjualan kambing muda<br />

Salvage value :<br />

450.000 450.000<br />

- Induk kambing 600.000<br />

- Kambing jantan 675.000<br />

Jumlah<br />

B. Cash Outflow<br />

I. Investasi<br />

- 225.000 675.000 225.000 675.000 1.500.000<br />

Bangunan kandang 490.000<br />

Peralatan kadang<br />

- Jantan muda<br />

- Induk kambing 3 ekor<br />

II. Biaya Operasional<br />

60.000<br />

Obat-obatan & vitamin 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000<br />

Pengembalian pinjaman 225.000 225.000 225.000 225.000<br />

Jumlah 550.000 30.000 255.000 255.000 255.000 255.000<br />

Net Cash Flow (550.000) 195.000 420.000 (30.000) 420.000 1.245.000<br />

Total penerimaan (355.000) 65.000 35.000 455.000 1.700.000<br />

Pada Tabel 3 dapat dilihat berdasarkan kemampuan produksi ternak kambing dan kemampuan<br />

peternak dalam memelihara ternaknya, di Desa Sukaraja, yang diestimasikan berdasarkan pada hasil<br />

penelitian. Berdasarkan litter size, interval kelahiran dan mortalitas ternak kambing yang dipelihara di Desa<br />

Sukaraja dan Sambelia, kemampuan dalam pengembalian modal yang diperhitungkan selama lima tahun<br />

185

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!