05.04.2013 Views

Peternakan - BPTP NTB - Departemen Pertanian

Peternakan - BPTP NTB - Departemen Pertanian

Peternakan - BPTP NTB - Departemen Pertanian

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

METODOLOGI PENELITIAN<br />

Pengkajian dilaksanakan pada bulan Juni – Agustus 2006, dengan melibatkan 30 petani responden<br />

yang merupakan petani koperator. Pendekatan yang digunakan dalam pengkajian ini adalah sebelum dan<br />

setelah menerapkan teknologi integrasi tanaman kopi dengan ternak kambing. Lokasi pengkajian ditentukan<br />

secara purposive di kelopok Satwa Sari Ramban, Desa Bongancina, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten<br />

Buleleng yang merupakan lokasi penkajian integrasi tanaman kopi dengan ternak kambing. Pengumpulan<br />

data primer dengan menggunakan kuisioner melalui survei wawancara disertai depth interview pada beberapa<br />

informan kunci, observasi dan analisis dokumen. Analisis data dilakukan secara deskriptif yang berbasis<br />

pada informasi data primer yang kemudian dianalisis dan diinterpretasikan.<br />

HASIL DAN PEMBAHASAN<br />

Persepsi Responden Terhadap Pengembangan Teknologi Integrasi<br />

Untuk mendapatkan umpan balik terhadap teknologi integrasi tanaman kopi-ternak kambing, maka<br />

diperlukan adanya feed back dari petani terhadap kemungkinan adanya kendala dalam pengembangannya.<br />

Umpan balik yang diharapkan tidak hanya dari aspek biofisik, social ekonomi namun juga terhadap teknologi<br />

yang telah terapkannya dan kemungkinan adanya inovasi teknologi yang berkaitan dengan teknologi<br />

terdahulu, mengingat teknologi selalu bersifat dinamis. Menggali kearifan lokal tidak dapat dianggap<br />

sebagai langkah mundur tetapi hendaknya disikapi sebagai upaya menggali sari-sari pikiran yang cerdas,<br />

bijak, berwawasan kedepan, dan menggali nilai-nilai budaya yang mengandung integritas moral yang tinggi<br />

yang diperlukan dalam pengelolaan sumberdaya alam.<br />

Tabel 1. Persepsi Petani Terhadap Pengembangan Teknologi Integrasi Tanaman Kopi-Ternak Kambing<br />

Kendala Persepsi Petani (%)<br />

Biofisik<br />

Sumber air 12.1<br />

Kesuburan tanah 8.73<br />

Kekeringan 3.28<br />

Transportasi 8.23<br />

Hama penyakit 14.29<br />

Alat pegolah limbah kakao 21.26<br />

Alat IB dan laser punktur 17.39<br />

Alat pascapanen susu kambing 14.72<br />

100.00<br />

Sosial-ekonomi<br />

Skala usaha relatif kecil 5.11<br />

Modal usaha terbatas 22.40<br />

Tidak ada akses ke sumber modal 26.18<br />

Tenaga kerja 10.72<br />

Harga input mahal 5.98<br />

Harga output berfluktuasi 13.96<br />

Lokasi pasar input jauh 8.87<br />

Lokasi pasar output jauh 6.78<br />

100.00<br />

Teknologi 14.89<br />

Kurangnya bimbingan dari penyuluh 26.12<br />

Tidak ada akses langsung ke sumber teknologi 19.32<br />

Lain-lain 39.67<br />

100.00<br />

Persepsi petani terhadap kendala dalam pengembangan teknologi dari aspek biofisik adalah masih<br />

belum banyaknya alat pengolahan limbah kopi (21,26%), baik untuk pakan ternak maupun yang diolah<br />

untuk pupuk organik. Hal ini karena ketersediaan alat yang terbatas, sedangkan jarak lokasi antara kebun atau<br />

tempat tinggal mereka agak jauh ke lokasi pengolahan. Sedangkan kendala dari aspek social ekonomi yang<br />

dominan adalah permodalan, yaitu tidak adanya akses ke sumber permodalan (26,18%) dan modal usaha<br />

yang terbatas dalam pengembangan usahanya (22,40%). Hal ini senada dengan hasil kajian Sudana (2005)<br />

bahwa masalah utama yang dihadapi petani dalam mengadopsi suatu teknologi adalah terbatasnya modal<br />

petani, disamping itu sumber modal berupa kredit usahatani baik formal mupun non formal tidak tersedia di<br />

189

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!