hidup-dari-ujung-tombakku-zaki-ameen
hidup-dari-ujung-tombakku-zaki-ameen
hidup-dari-ujung-tombakku-zaki-ameen
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
BAGIAN 3<br />
HIDUP DARI UJUNG TOMBAKKU<br />
PELAKU PEMBATALAN DAN<br />
YANG DIBATALKAN<br />
Muhammad adalah politikus yang sangat berambisi untuk meraih kedudukan,<br />
uang, dan dominasi atas masyarakat Quraish dan Arab. Dia memulai missi Hanifnya<br />
dengan cara damai, untuk mengajak orang² menyembah Allâh. Dalam ayat²<br />
Qur’an Mekah, dia sering menggunakan ajakan lembut agar orang takut akan<br />
hukuman Allâh. Setelah ajakan damainya tidak berhasil, Muhammad mengubah<br />
strateginya menjadi penuh paksa dan ancaman kekerasan. Dia berubah menjadi<br />
pemimpin gerombolan mafia bersenjata yang suka menghadang di jalan² untuk<br />
melakukan perampokan dan penjarahan, semuanya dalam nama menyebarkan<br />
Islam. Karena perubahan strategi ini, maka Muhammad pun perlu mengubah isi<br />
Qur’an.<br />
Muhammad menciptakan istilah baru yakni naskh (pembatalan). Maknanya sama<br />
dengan ‘penghapusan’. Kata ini berarti Allâh berubah pikiran terhadap apa yang<br />
difirmankanNya di awal Qur’an. Ini merupakan methoda yang ampuh bagi<br />
Muhammad untuk terus mengubah Qur’an agar sesuai dengan kebutuhannya di<br />
saat itu. Contohnya, Muhammad mengatakan di Qur’an bahwa Allah akan<br />
menjatuhkan azab besar bagi siapapun yang mengucurkan darah orang lain di<br />
Ka’bah dan Allâh akan mengirim burung² khusus untuk melempari orang itu<br />
dengan batu. Akan tetapi, Muhammad lalu berkata bahwa Allâh sang Penipu Daya<br />
Terhebat (kheir ol makerein, Qur’an 3:54, 8:30 dan 10:21) 4 telah berubah pikiran dan<br />
mengijinkan Muhammad dan tentara Muslimnya melanggar tali beludru di sekitar<br />
Ka’bah agar mereka bisa membunuh lawan² politiknya. Setelah itu Muhammad<br />
selesai membunuh musuh²nya di Ka’bah, maka turunlah wahyu baru yang isinya<br />
adalah pemberlakuan kembali larangan tentara militer masuk daerah Ka’bah.<br />
Catatan: Ini terjadi saat Muhammad menaklukkan Mekah<br />
4 Kata Arabnya adalah ‘makeir’ yang berarti ‘menipu, memperdaya, mengakali, dll.’<br />
Muhammad terus-menerus menggunakan julukan Allâh ini untuk menunjukkan bahwa Allâh lebih mahir menipu<br />
<strong>dari</strong>pada siapapun. Dia menggunakan istilah ini bagaikan memuji kemampuan Allâh, sedangkan di lain pihak dia<br />
diam² mentertawakan para Muslim yang begitu mudah tertipu dan percaya saja. Kata terjemahan Inggrisnya yang<br />
tepat adalah ‘plotter’ tapi Yusuf Ali melembutkan istilah ini menjadi ‘planner’. Lihat Qur’an terjemahan Yusuf Ali,<br />
Sura 8, Anfal, ayat ke 30.<br />
11