19.04.2013 Views

hidup-dari-ujung-tombakku-zaki-ameen

hidup-dari-ujung-tombakku-zaki-ameen

hidup-dari-ujung-tombakku-zaki-ameen

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

HIDUP DARI UJUNG TOMBAKKU<br />

lain, seperti tampak jelas dalam ayat yang dihapusnya. Sebenarnya doa ini<br />

diucapkan Muhammad, tapi dia lalu lupa untuk menghapusnya dalam Qur’an.<br />

Muhammad tahu semua kesulitan teknis tipu² sehingga dia enggan untuk<br />

mengumpulkan Qur’an jadi satu buku.<br />

Bahkan sebenarnya dalam Qur’annya Usman, banyak tercantum ayat² doa yang<br />

dijejalkan diantara ayat² lain seperti misalnya di Sura Fatiha, di mana ayat itu<br />

berbunyi:<br />

‘Tunjukkan jalan yang lurus.’<br />

Ayat ini diulang 17 kali sehari oleh lebih <strong>dari</strong> semilyar Muslim yang meminta<br />

petunjuk <strong>dari</strong> Allâh, tanpa menya<strong>dari</strong> bahwa ini adalah doa yang diucapkan<br />

manusia dan bukan perkataan Allâh.<br />

Pertikaian antar Muslim semakin menghebat gara² penghapusan Sura² dan ayat²<br />

tertentu dalam Qur’an. Abu Thar Al Gafari, yang adalah Muslim terkemuka,<br />

menolak pengeditan ulang Qur’an seperti itu dan mengambil keputusan untuk<br />

<strong>hidup</strong> menyendiri agar tidak mengakibatkan perpecahan masyarakat Baduy. 32<br />

Penulis biografi Muhammad di buku Al Sira Al Nabawuya (Al Halabiya), Khaffaji al<br />

Halabi menutup-nutupi kenyataan itu dengan mengatakan terdapat salah paham<br />

antara Usma dan Abu Thar Ghafari dalam menafsirkan beberapa ayat Qur’an,<br />

sehingga Ghafari akhirnya menyepi. Orang yang membaca keterangan ini, terutama<br />

Muslim, akan percaya saja. Tapi jika direnungkan dan dihubungkan dengan tafsir<br />

Qur’an, Usman sesungguhnya tidak membuat tafsir Qur’an apapun dan hanya<br />

mengumpulkannya saja. Ada banyak sekali buku tafsir Qur’an, dan tidak satu pun<br />

ditulis oleh Usman. Salah paham antara Usman dan Ghafari tentunya berhubungan<br />

dengan cara Usman mengumpulkan Qur’an, dan bukan tentang tafsir Qur’an.<br />

Kesimpulannya, Muhammad memulai penulisan Qur’an dengan pilihan terbuka<br />

yang memungkinkannya untuk mengedit Qur’an kapanpun dia menginginkannya.<br />

Dia mewariskan metode tambal sulam dan manipulasi fakta ini pada pengikut²nya,<br />

yang kemudian mewariskannya pula pada para ulama sampai hari ini. Penipuan ini<br />

sedemikian rupa parahnya sehingga orang yang jujur ingin mengetahui kebenaran<br />

di belakang Qur’an harus menggali sejarah 1.400 tahun yang lalu di mana fakta<br />

selalu diubah melalui dusta dan penyamaran.<br />

32 Al Sira Al Nabawuya (Al Halabiya) Khaffaji Al Halabi, bab 2, hal. 237. Catatan kaki ditulis Dahlan.<br />

37

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!