hidup-dari-ujung-tombakku-zaki-ameen
hidup-dari-ujung-tombakku-zaki-ameen
hidup-dari-ujung-tombakku-zaki-ameen
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
HIDUP DARI UJUNG TOMBAKKU<br />
Di ayat ini Muhammad membicarakan tentang orang² miskin papa tak punya rumah<br />
yang ingin ikut serangan militer Tabuk menyerang Romawi 62 , tapi Muhammad<br />
tidak punya cukup uang atau transportasi untuk membawa mereka ikut serta.<br />
Orang² miskin ini lalu menangis, sebab mata pencaharian mereka satu²nya adalah<br />
menjarah dan berperang. Lalu di ayat selanjutnya Muhammad mengingatkan<br />
Muslim yang enggan berpartisipasi bahwa merekalah sebab utama kegagalan<br />
serangan militer Tabuk:<br />
Ayat 94<br />
Mereka (orang-orang munafik) mengemukakan uzurnya kepadamu, apabila kamu<br />
telah kembali kepada mereka (<strong>dari</strong> medan perang). Katakanlah: “Janganlah kamu<br />
mengemukakan `uzur; kami tidak percaya lagi kepadamu, (karena) sesungguhnya<br />
Allâh telah memberitahukan kepada kami beritamu yang sebenarnya. Dan Allâh<br />
serta Rasul-Nya akan melihat pekerjaanmu, kemudian kamu dikembalikan kepada<br />
Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia memberitakan kepadamu apa<br />
yang telah kamu kerjakan”.<br />
Pernyataan “Dan Allâh serta Rasul-Nya akan melihat pekerjaanmu” tentunya<br />
bertentangan dengan pernyataannya sendiri sewaktu diuji oleh suku Kinda dahulu<br />
apakah Muhammad tahu apa yang mereka sembunyikan. Saat itu Muhammad<br />
menjawab tidak tahu karena dia adalah manusia biasa dan hal ini dinyatakannya<br />
dalam Qur’an. Tapi di Q 9:94 menyangkal pernyataannya yang sebelumnya dengan<br />
mengatakan bahwa dia tahu hal yang gaib. Dengan kekuasaannya yang sedemikian<br />
besar, siapakah yang berani menguji pernyataannya itu?<br />
Ayat 101<br />
Di antara orang-orang Arab Badui yang di sekelilingmu itu, ada orang-orang<br />
munafik; dan (juga) di antara penduduk Madinah. Mereka keterlaluan dalam<br />
kemunafikannya. Kamu (Muhammad) tidak mengetahui mereka, (tetapi) Kami-lah<br />
yang mengetahui mereka. Nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka<br />
akan dikembalikan kepada azab yang besar.<br />
Tidak seperti di sepanjang isi Qur’an, di ayat ini Muhammad menyatakan dengan<br />
jelas ancamannya terhadap Baduy Arab. Muhammad mengatakan ‘Kami siksa kamu<br />
dua kali’, tanpa menjelaskan siksaan apakah itu. Masyarakat Baduy sudah mengerti<br />
bahwa yang dimaksud Muhammad adalah satu hukuman <strong>dari</strong> Allâh setelah mereka<br />
mati dan masuk neraka, dan satu lagi adalah hukuman <strong>dari</strong> Muhammad dan<br />
pengikutnya saat mereka masih <strong>hidup</strong>.<br />
Ada kemungkinan besar bahwa Muhammad menyerang, menghukum dan<br />
menyiksa dua suku Islam, yakni suku Judam yang diserang tentara Muslim<br />
pimpinan Zaid bin Haritha 63 ; dan yang satu lagi adalah suku Judaima yang diserang<br />
62 ibid.<br />
63 Ibn Hisyam, bab IV, hal. 268.<br />
73