19.04.2013 Views

hidup-dari-ujung-tombakku-zaki-ameen

hidup-dari-ujung-tombakku-zaki-ameen

hidup-dari-ujung-tombakku-zaki-ameen

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

HIDUP DARI UJUNG TOMBAKKU<br />

Terjemahan² Qur’an yang menggunakan jenis bahasa, kata, gaya yang sama dengan<br />

Taurat dan Injil ternyata sangat sukses tersebar di negara² Eropa dan Amerika Utara.<br />

Sebagian warga barat bahkan sampai memeluk Islam segala, karena mereka<br />

mengira terjemahan Qur’an itu benar² firman Allâh.<br />

Melalui terjemahan Qur’an inilah, di awal ke-20 banyak penulis Barat yang<br />

mengetahui kesamaan antara Islam, Kristen, dan Yudaisme. Mereka lalu mulai<br />

menulis buku² tentang Muhammad dan Islam dengan menunjukkan definisi yang<br />

sama antara ketiganya (monotheisme). Akhirnya, para Muslim berhasil meyakinkan<br />

seluruh dunia bahwa Muhammad adalah nabi dan Islam adalah agama besar<br />

kelanjutan <strong>dari</strong> Yudaisme dan Kristen.<br />

Terjemahan Qur’an dalam bahasa Barat tidak menunjukkan pengertian Qur’an yang<br />

sebenarnya. Contohnya, kata untuk ‘penembusan alat kelamin wanita’ (fuck)<br />

diterjemahkan sebagai ‘hubungan seks tanpa ikatan perkawinan’ (fornication); dan<br />

ini merupakan kata yang sama yang digunakan dalam 10 Perintah Tuhan di Taurat.<br />

Kata ini tidak mengartikan kata asli yang digunakan Muhammad dan pengikutnya.<br />

Dia menggunakan kata kasar Arab ‘niqa’ yang artinya sama seperti kata Inggris<br />

‘fuck’ (alat kelamin pria menembus alat kelamin wanita), seperti yang terdapat di<br />

hadis Bukhari. 36 Dengan begitu kata ‘fuck’ diterjemahkan sebagai ‘hubungan seks di<br />

luar perkawinan.’ Contoh lain, di Qur’an, Sura 33 Al Ahzab, ayat 49, Muhammad<br />

berkata:<br />

‘Wahai Nabi! Jika seorang Muslimah menawarkan tubuhnya bagi sang Nabi, jika<br />

sang Nabi ingin bersetubuh dengannya, maka itu terserah dia, jika dia<br />

melakukannya, maka wanita itu tidak boleh membagi ranjangnya dengan lelaki<br />

lain.’<br />

Sekarang lihat bagaimana penerjemah Muslim mengganti isi ayat ini menjadi:<br />

‘Wahai Nabi! Kami telah menghalalkan bagi Muslimah manapun yang ingin membaktikan<br />

jiwa mereka pada sang Nabi jika sang Nabi ingin menikahinya; ketentuan<br />

ini hanya untuk sang Nabi, dan bukan untuk Muslim pada umumnya.’<br />

Kalian bisa melihat sendiri seberapa besar skala pemalsuan dan penggantian arti<br />

yang dilakukan.<br />

36 Sahih Al Bukhari, Al Bukhari, Bab perang melawan kafir, perkataan nomor 6824.<br />

49

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!