19.04.2013 Views

hidup-dari-ujung-tombakku-zaki-ameen

hidup-dari-ujung-tombakku-zaki-ameen

hidup-dari-ujung-tombakku-zaki-ameen

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

HIDUP DARI UJUNG TOMBAKKU<br />

Usaha Pembunuhan terhadap Muhammad di Malam<br />

Hari di Aqaba 44<br />

Dalam perjalanan pulang kembali ke Mekah, di malam hari tentara Muslim<br />

mencapai jalur sempit bernama Aqaba. Muhammad mengumumkan bahwa dia<br />

akan melalui jalur sempit ini, dan tentaranya harus melalui jalur lain melalui lembah<br />

yang lebih lebar. Muhammad dijaga dua pengawalnya, yakni Ammar bin Yaser dan<br />

Huthifa bin Yamman. Ketika pihak oposisi mendengar pengumuman ini, mereka<br />

mengirim 12 tentara yang dengan cepat melalui jalur sempit Aqaba untuk<br />

menghadang dan mendorong Muhammad ke dalam jurang.<br />

Sewaktu Muhammad melalui jalur sempit itu, dia mendengar suara kuda² mereka<br />

dan lalu cepat² menyembunyikan diri, sambil memerintahkan pengawal²nya untuk<br />

melawan mereka. Usaha pembunuhan ini berhasil digagalkan dan para penyerang<br />

lalu melarikan diri dan bersatu kembali dalam tentara Muslim. Muhammad lalu<br />

bertanya pada pengawalnya apakah mereka mengenal pihak penyerang gelap.<br />

Mereka menjawab tidak mengenal karena mereka menyembunyikan wajah dan<br />

malam hari gelap pekat, tapi mereka bisa mengenal kuda² mereka. Huthaifa<br />

bertanya mengapa mereka menyerang Muhammad. Muhammad menjawab mereka<br />

ingin mendorongnya masuk jurang dan mati. Muhammad meminta pengawalnya<br />

untuk tidak menyebarkan berita penyerangan ini diantara tentara Muslim.<br />

Keesokan paginya, Usaid bin Huthair mengunjungi Muhammad dan bertanya<br />

padanya mengapa dia memilih melalui jalur sempit Aqaba. Muhammad<br />

mengatakan bahwa ada usaha untuk membunuhnya. Usaid bertanya siapakah<br />

nama² para penyerang agar mereka bisa dipenggal, tapi Muhammad berkata dia<br />

tidak ingin ada perpecahan dalam tentaranya. Padahal sebenarnya, Muhammad<br />

tidak menunggu dan dia langsung menginterogasi orang² yang merencanakan<br />

penyerangan itu. 45<br />

Muhammad tidak langsung menghukum mereka dalam perjalanan pulang, dengan<br />

mengatakan bahwa Allâh-lah nanti yang akan menghukum mereka dengan<br />

melemparkan Dabilah pada mereka —kata Dabilah sebenarnya tidak ada dalam<br />

bahasa Arab, dan kata ini hanyalah karangan Muhammad saja – dia lalu<br />

menerangkan bahwa Dabilah berarti meteor yang datang <strong>dari</strong> langit dan jatuh ke<br />

dalam jantung mereka sehingga mereka mati. Alasan sebenarnya Muhammad tidak<br />

langsung menghukum mereka adalah karena dia tidak mau menimbulkan<br />

perpecahan diantara tentaranya. Tapi setelah tiba di Medina, dia diberitahu bahwa<br />

44<br />

Sira Al Nabawuya (Al Halabiya) Khaffaji Al Halalabi, bab II, hal. 333, dan juga Ibn Kathir, hal. 859.<br />

45<br />

Muhammad sangat marah sehingga dia mengatakan dalam Qur’an 9:74 bahwa: Mereka jadi kafir setelah<br />

memeluk Islam, dan merencanakan hal yang tidak dapat mereka capai.<br />

58

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!