ultimagz-april
ultimagz-april
ultimagz-april
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
MUSIK<br />
KEPINGAN<br />
BUNDAR<br />
BERSEJARAH<br />
Manusia selalu memiliki kecenderungan untuk mencari asal mereka dan bergerak kembali<br />
menuju arah tersebut. Hal tersebut tidak hanya berlaku bagi keseharian saja, tapi juga dialami oleh<br />
pendengar dan penikmat musik di seluruh belahan dunia. Era digital tidak dipungkiri sedang dan akan<br />
terus berkembang di masa mendatang, namun kerinduan akan rilisan musik berbentuk fisik ternyata<br />
masih dirasakan sebagian kelompok orang. Rilisan fisik yang dimaksud adalah bentuk rekaman<br />
piringan hitam, kaset, serta cakram padat (CD). Jika kaset dan CD relatif mudah dikenali oleh generasi 90-an,<br />
bagaimana dengan piringan hitam?<br />
Piringan hitam atau disebut juga vinyl records mulai<br />
ada sejak tahun 1948. Sejarah mencatat, piringan<br />
hitam mulai didistribusikan secara luas di Amerika<br />
Serikat pada masa Perang Dunia II. Saat itu, harga<br />
piringan hitam masih terbilang mahal, namun karena<br />
penggunaannya berhubungan dengan kepentingan<br />
perang, tingginya harga tidak diperhitungkan.<br />
Salah satu alat pemutar piringan hitam<br />
adalah phonograph atau gramophone. Di dalam alat<br />
pemutar tersebut terdapat stylus yang berupa jarum<br />
dan berfungsi untuk mencatat simpangan gelombang<br />
suara yang direkam di piringan hitam kemudian<br />
meneruskannya ke alat pengeras suara.<br />
Terdapat tiga ukuran piringan hitam dalam<br />
hitungan rpm (rotation per minute) yaitu 78, 45, dan 33<br />
1/3. Maksud dari angka 78, 45, 33 1/3 rpm adalah setiap<br />
satu menit piringan hitam itu berputar sebanyak angka<br />
yang menjadi ukurannya tersebut. Piringan hitam 78<br />
dan 45 memiliki diameter 25 cm, sedangkan 33 1/3<br />
memiliki diameter 30 cm. Semakin besar diameternya,<br />
semakin kecil ukuran untuk memutarnya.<br />
Dari segi fisik, piringan hitam memiliki bentuk<br />
yang besar dan agak berat. Beratnya yang kira-kira<br />
90-200 gram ini membuat piringan hitam tidak praktis<br />
dibawa kemana-mana. Akan tetapi, kelebihannya<br />
adalah piringan hitam tidak mudah rusak dan suara<br />
yang direkam pun akan tetap bagus. Selama platnya<br />
tidak tergores, piringan hitam tidak akan bermasalah<br />
bila dimainkan lagi. Oleh karena itulah piringan hitam<br />
banyak disukai orang-orang. Para musisi pada era 50an<br />
hingga 70-an pun banyak yang merekam lagu-lagu<br />
mereka dalam piringan hitam.<br />
04 • KKN VS MAGANG • MMXIII<br />
blogs.suntimes.com<br />
40 41