24.04.2013 Views

ultimagz-april

ultimagz-april

ultimagz-april

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Tapi hari itu... kamu tidak muncul sama sekali. Baik dari arah kanan kafe... atau yang<br />

satunya. Apa kamu takut dengan pilihan itu? Ketika aku memintamu untuk datang dari arah<br />

yang menetukkan perasaanmu. Arah kanan, kalau kamu mencintaiku. Arah kiri, kalau kamu<br />

hanya menganggapku sahabat.<br />

Tahukan kamu kenapa aku memilih kafe Glow Sunshine ini?<br />

Selain alasan yang menyatakan bahwa tempat ini selalu kita kunjungi saat samasama<br />

butuh dihibur, kafe ini dihiasi dengan kaca-kaca yang tembus pandang. Orang di luar<br />

kafe akan mudah melihat apa yang kita kerjakan, begitu juga sebaliknya.<br />

Hal itu juga yang mendasari alasan kenapa pemilik kafe ini menamainya “Glow<br />

Sunshine”. Agar terangnya matahari bisa menjadi bagian interior tambahan dalam kafe ini.<br />

Tak kuduga, hal itu sangat memudahkanku untuk dapat melihat arah kedatanganmu<br />

setiap hari. Apakah kamu melakukan hal yang sama?<br />

Hingga akhirnya aku sampai pada keputusan untuk menjadikan tempat ini sebagai<br />

perjalanan akhir bagaimana menempatkan hatiku, berhadapan denganmu di hari-hari<br />

berikutnya. Agar tak ada lagi dinding pembatas di antara kita. Agar ada alasan yang masuk<br />

akal kenapa aku selalu dan selalu merindukanmu.<br />

Tapi nyatanya... kamu tidak pernah muncul dari arah kanan ataupun kiri.<br />

Entah saat itu sudah berapa lama aku duduk terdiam sambil mengaduk-aduk susu<br />

panas yang biasa kupesan. Berjam-jam terbuang hanya untuk menantimu datang. Bahkan<br />

sampai aku tak lagi mengaduh kepanasan ketika memegang cangkir susu itu.<br />

Sungguh, hal ini jauh di luar prediksiku. Karena ketika itu ruang di dalam otakku<br />

sibuk bertaruh arah kedatanganmu dari mana. Sampai membuatku lupa kalau ada sisa kemungkinan<br />

kamu tidak pernah muncul di sana.<br />

Padahal, kerap kali aku mengaku kalau aku merindukanmu. Sangat merindukanmu.<br />

Nyatanya, pengakuan itu tidak menambah kemungkinan kalau suatu saat dirimu akan<br />

muncul lagi. Kenyataan lain yang berkembang malah rasa rinduku ini kian berarak tak menentu<br />

saat memikirkan ribuan momen kita dulu....<br />

***<br />

“Tari, tahu nggak? Kamu lebih banyak menunduk sedih ketimbang mengangkat dagu<br />

kamu sambil tersenyum,” ujar Sam tersenyum jahil sambil melirikku.<br />

Ah, kata-kata itu... sering berdengung dalam telingaku.<br />

Atau ketika, lagi-lagi aku memimpikan dirimu. Sepenggal kata-kata itu favoritku.<br />

Karena kamu selalu mengucapkan itu saat berjalan di depanku, kemudian tiba-tiba berbalik<br />

dan membuatku berhenti mendadak. Kerap kali hanya adegan itu yang sering muncul<br />

dalam mimpi. Saat aku mengerjapkan kedua mataku seutuhnya di pagi hari, hal yang pertama<br />

terlintas dalam benakku adalah merindukanmu.<br />

Saat melihat hamparan warna biru yang terhempas luas, aku merindukanmu.<br />

Seperti namamu, Samudra, yang menjadi istilah untuk menamakan kumpulan air laut yang<br />

tak terhingga banyaknya. Seperti itulah rasa rinduku. Tidak terhitung tak terbentung dan<br />

membuat kesatuan luas yang sampai sekarang belum kutemukan istilahnya.<br />

04 • KKN VS MAGANG • MMXIII<br />

47

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!