ultimagz-april

Tapi itu tak terjadi. Karena pelan-pelan aku sadar rindu ini tak punya ujungnya.
Hanya ada alasan yang menjadi fondasi, tapi kehilangan kompas untuk menemukan arahnya.
Karena ketika dirimu tidak datang di janji pertemuan itu, kamu tidak pernah muncul lagi
di sekolah. Atau ketika subuh saat aku melakukan ritualku untuk menyapa matahari pagi
yang baru terbit di tanjakan dekat rumah, aku tidak menemukan dirimu lagi.
Hal itu kontan membuatku terus berteriak dalam pilu kalau aku begitu merindukanmu.
Dan, seberapa besar suaraku berteriak, kamu tidak akan pernah mendengarnya.
Rasa rinduku tak mampu menemukan ujung dalam dari Samudra. Dari dirimu.
Aku tidak tahu kamu menghilang ke mana. Aku tak mau menyebut ini perpisahan.
Kamu belum mengatakan kalau kamu akan merindukan senyum sedih yang sering aku tonjolkan.
Padahal, setiap pulang sekolah kamu akan bilang itu karena kita tidak tinggal di atap
yang sama. Bahkan jauh berkilo-kilo meter.
Subuh, pagi hari, siang hari, sore hari, senja, malam hari, tengah malam, yang kupikirkan
hanyalah aku merindukanmu. Saat di rumah, tanjakan dekat rumah, kolam ikan,
sekolah, toko roti, supermarket, yang kutemui hanyalah kenyataan bahwa aku sangat merindukanmu.
Aku sangat merindukanmu, Samudra...
Walau kamu tidak menepati janji pertemuan terakhir kita, aku akan tetap menunggumu
sambil terus merindukanmu. Karena dengan rindu ini, dirimu akan terasa nyata. Segala
momen kebersamaan yang kita rajut memang pernah terjadi. Hanya dengan kemunculan
dirimu, rindu ini akan punya pelabuhannya untuk berhenti sejenak. Lalu, menatap cinta
yang menggebu di sana....
04 • KKN VS MAGANG • MMXIII
Ilustrasi : Anastasia Sonia
49