13.04.2014 Views

Ujicoba Penanaman Jenis Ramin (Gonystylus bancanus (Miq ... - ITTO

Ujicoba Penanaman Jenis Ramin (Gonystylus bancanus (Miq ... - ITTO

Ujicoba Penanaman Jenis Ramin (Gonystylus bancanus (Miq ... - ITTO

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

I<br />

r---<br />

I<br />

! : dan Pasal9 kerangka kemakmuran rakyat.<br />

Lampiran 1. DaftarPeraturan Terkait HRG Khususnya <strong>Ramin</strong><br />

r--'<br />

I<br />

Peraturan<br />

No<br />

Perundang-Undangan<br />

Ketentuan I Pasal<br />

Keterangan<br />

I<br />

I<br />

1 Undang-Undang Dasar Pasal 33 ayat (3) Ketentuan ini menegaskan<br />

1945 dan (4) bumi, air dan kekayaan alam<br />

r--'<br />

I<br />

dikuasai negara untuk<br />

kemakmuran rakyat dan<br />

perekonomian nasional harus<br />

memperhatikan selain efisiensi<br />

juga berwawasan lingkungan<br />

2 UU No.23 Tahun 1997 Pasal3,Pasal8 Ketentuan ini menegaskan<br />

r--'<br />

i<br />

tentang Pengelolaan dan Pasal14 bahwa pembangunan<br />

Lingkungan Hidup.<br />

berkelanjutan harus<br />

berwawasan lingkungan hid up.<br />

r­<br />

Selain itu, untuk<br />

I<br />

pengembangan kebijakan<br />

lingkungan hidup, pemerintah<br />

memiliki kewenangan untuk<br />

itu, termasuk juga menentukan<br />

kegiatan untuk pelestarian<br />

I<br />

fungsi lingkungan hidup<br />

I<br />

3 UU No. 41 Tahun 1999 Pasal 2, Pasal 3, Ketentuan ini menegaskan<br />

tentang Kehutanan Pasal5, Pasal6, adanya asas manfaat dan<br />

Pasal7, Pasal8 lestari yang seimbang dalam<br />

Selain itu, pemerintah<br />

menetapkan status hutan<br />

(hutan negara atau hutan hak)<br />

juga fungsi hutan (konservasi,<br />

lindung dan produksi)<br />

4 UU No.5 Tahun 1994<br />

tentang Pengesahan<br />

United Nation<br />

Convention on<br />

Biological Diversity<br />

5 UU No.5 Tahun 1990 Bab Ill, Bab V, Ketentuan ini mengatur<br />

tentang Konservasi khususnya Pasal mengenai urgensinya<br />

Sumber Daya Alam 20, Pasal 2 dan pengawetan keanekaragaman<br />

Hayati dan Pasal39 jenis tumbuhan dan satwa<br />

Ekosistemnya<br />

untuk menghindari kepunahan<br />

dan populasi yang jarang.<br />

Selain itu, terdapat larangan<br />

pelanggaran terhadap<br />

ketentuan pengawetan<br />

tumbuhan dan satwa langka ini<br />

berikut sangsi bagi<br />

pelanggarnya.<br />

6 pp No.6 Tahun 2007 Pasal 17 sampai Penegasan bahwa<br />

tentang Tata Hutan dan PasallOO pemanfaatan hutan<br />

PenyusunanRencana<br />

memerlukan perizinan dari<br />

Pengelolaan Hutan<br />

pemerintah dan disesuaikan<br />

serta Pemanfaatan<br />

perizinan dirnaksud dengan<br />

47

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!