Hasil pengamatan terhadap tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah anakan produktif, diameter batang dan panjang malai pada materi yang diuji adalah sebagai berikut. Tabel 7. Data tinggi ~ana man yang diukur setelah tanaman berbunga 80%, jumlah kan. iumlah anakan oroduktif. - - diameter - -- batana. dan oaniana mal · No Rata an Tinggi Jumlah Diameter Tanaman Jumlah anakan Satang Panjang Genotipe (em) anakan produktif (em) Malai (eml 1 IR64 125,6 8 7,5 0,43 20,75 2 Cisadane 122 8,6 76 0 46 21,46 3 Silugonggo 121,8 8 8 0,43 25,63 4 Dodokan 112 7,2 6,8 0,45 23,03 5 Pelital-1 126 65 58 0,54 22 91 6 Ciherang 117,5 86 7,6 0,44 25,03 7 TNAU 6543 111 5 7,8 6 0,33 19,45 8 Mentik Wangi 127 2 86 81 0,49 24 38 9 Slegreng 122 6 76 6,8 0,44 25,35 10 Srijaya 133 7 63 0,46 25,13 11 Inpari 2 105 2 4 3,7 0,49 21 75 12 PBS 117,2 1213 11,3 0,46 20,33 13 Sarinah 132,3 7,2 6,3 0,45 23,23 14 Cisantana 1146 8,7 7,7 0,48 25,75 15 IR42 127,2 7 5,2 0,44 21,58 -- Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat bahwa genotipe yang memiliki tinggi tanaman tertinggi adalah Sarinah yaitu 132,3 em, sedangkan genotipe yag memiliki tinggi tanaman terendah adalah Inpari 2. Genotipe yang memiliki rata-rata jumlah anakan dan jumlah anakan produktif tertinggi adalah PBS yaitu seeara berurutan sebanyak 12,3 dan 11,3. Sedangkan genotipe yang memiliki jumlah anakan dan jumlah anakan produktif terendah yaitu Inpari2 yaitu seeara berurutan sebanyak 4 dan 3,7. Genotipe yang memiliki diameter batang tertinggi yaitu Pelita I-1 yaitu sebesar 0,54 em. Sedangkan genotipe yang memiliki diameter batang terkeeil yaitu TNAU 6543 yaitu sebesar 0,33 em. Pada variabel panjang malai, genotipe yang memiliki malai terpanjang adalah Cisantana yaitu 25,75 em. Sedangkan genotipe yang memiliki panjang malai terpendek adalah TNAU 6543. Berdasarkan kelima variabel pengamatan diatas dapat diketahui bahwa genotipe yang memiliki tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah anakan produktif dan panjang malai tertinggi dieapai oleh genotipe yang termasuk dalam kategori umur genjah dan umur 19
sedang. Sedangkan untuk variabel diameter batang, nilai tertinggi dicapai oleh genotipe yang terasuk dalam kategori umur ultra genjah yaitu Pelita I-1. Pengtungan nilai korelasi antar karakter dengan hasil belum dapat dilakukan mengingat terdapat beberapa gentipe yang hingga saat ini belum dilakukan pemanenan. Namun dapat diduga bahwa variabel jumlah anakan produktif dan panjang malai berkolerasi dengan hasil. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa genotipe yang terbaik berdasarkan jumlah anakan produktif adalah PBS dan berdasarkan panjang malai adalah Cisantana. 20