08.11.2014 Views

LAPORAN AKHIR - KM Ristek

LAPORAN AKHIR - KM Ristek

LAPORAN AKHIR - KM Ristek

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

II.<br />

TINJAUAN PUSTAKA<br />

Indonesia memiliki agroekologi yang sangat beragam (Las dkk., 1991). Keragaman<br />

agroekologi seperti topografi, tipe curah hujan, ketinggian tempat, kesuburan tanah, jenis<br />

batuan induk, ketersediaan air, iklim, dan sosial budaya masyarakat yang melingkunginya<br />

menyebabkan beragam pula varietas padi lokal yang berkembang di tiap daerah. Koleksi<br />

dan konservasi varietas-varietas lokal dalam bank gen diharapkan dapat melestarikan dan<br />

mengelola keragaman tersebut sehingga merupakan simpanan yang sangat berharga<br />

untuk menghadapi tantangan produksi padi di masa-masa yang akan datang.<br />

Varieras lokal telah beradaptasi pada kondisi setempat sejalan dengan proses evolusi<br />

varietas tersebut di lokasi tumbuhnya. Hal tersebut memungkinkan varietas-varietas lokal<br />

juga merupakan sumber gen yang potensial untuk sifat-sifat ketahanan teradap cekaman<br />

di lokasi tersebut misalnya cekaman biotik seperti hama dan penyakit tanaman serta<br />

cekaman abiotik seperti kekeringan, rendaman, dan keracunan mineral. Sebagai contoh,<br />

sumber gen ketahanan terhadap penyakit tungro antara lain adalah Engseng, Ase<br />

Balacung, Bonti, Bontel, dan Ketan Ireng. Sumber gen ketahanan terhadap kekeringan<br />

adalah Biboh 1, Ketan Kelapa, Ketan Keuyeup, Lagos, dan Merayang Kuning (Daradjat<br />

dkk., 2007). Budaya masyarakat juga berperan dalam menyeleksi varietas lokal dengan<br />

kualitas hasil sesuai dengan budaya setempat.<br />

Beberapa varietas unggul lokal tetap populer dan ditanam oleh petani, karena<br />

keunggulan terutama pada aspek kualitas hasil, misalnya aroma, kepulenan, warna gabah,<br />

beras, dan nasinya, serta bentuk nasi yang ramping panjang. Keunggulan tersebut<br />

menyebabkan beras varietas-varietas tersebut memiliki harga jual yang tinggi dan bahkan<br />

merupakan komoditas ekspor. Beberapa diantara varietas dengan keunggulan spesifik<br />

tersebut adalah Arias, Rojo Lele, dan Pandan Wangi. Varietas-varietas tersebut telah<br />

diakui dan dilepas secara resmi oleh Departemen Pertanian dan diharapkan varietasvarietas<br />

ungul lokal lain dapat dilepas secara resmi sebagai varietas unggul untuk<br />

melindungi varietas-varietas tersebut.<br />

Namun demikian, pada umumnya varietas-varietas lokal memiliki kekurangan berupa<br />

umur yang dalam atau sangat dalam dan daya hasil yang rendah (Susanto dkk., 2003).<br />

Hal tersebut menyebabkan rendahnya efisiensi produksi pada varietas-varietas tersebut.<br />

Kegiatan pemuliaan tanaman untuk memperbaiki kegenjahan dan produktivitas varietasvarietas<br />

unggul padi lokal tersebut dengan tetap mempertahankan keunggulan spesifiknya<br />

seperti mutu fisiko kimia, ketahanan terhadap organisme pengganggu tanaman, serta<br />

toleransi terhadap cekaman abiotik diharapkan dapat meningkatkan produksi dan<br />

3

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!