15.11.2014 Views

Keadilan Tak Bisa menunggu.pdf - psflibrary.org

Keadilan Tak Bisa menunggu.pdf - psflibrary.org

Keadilan Tak Bisa menunggu.pdf - psflibrary.org

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Keadilan</strong> <strong>Tak</strong> <strong>Bisa</strong> Menunggu<br />

Partisipasi masyarakat menurun seiring dengan mulai<br />

berjalannya proses hukum. Perbincangan tentang kasus ini<br />

semakin berkurang seiring dengan semakin sedikitnya<br />

informasi baru yang bisa diakses oleh masyarakat. Bahkan<br />

dalam Musyawarah Antar Desa berikutnya perwakilan desa<br />

tidak terlalu tertarik untuk membahas perkembangan<br />

terakhir dari masalah ini. Dampak yang sangat kentara<br />

ketika dalam kunjungan Tim Justice berikutnya, hampir<br />

tidak ada seorangpun yang mengetahui sampai informasi<br />

terakhir penangan kasus ini. Penjelasan atas fenomena ini<br />

antara lain:<br />

Pertama, jawaban yang umum didengar, terutama dari kalangan<br />

elit masyarakat, terdapat anggapan bahwa urusan hukum adalah<br />

“wewenang orang yang di atas” –artinya aparat hukum dan<br />

pemerintah. Melakukan pemantauan terlihat lebih sebagai<br />

campur tangan terhadap proses hukum. Padahal bagi mereka,<br />

“Orang desa ini tidak tahu hukum.”<br />

Kedua, persepsi masyarakat atas proses hukum adalah sesuatu<br />

yang rumit dan “tidak sembarangan” –dibutuhkan dasar pijakan<br />

hukum yang kuat ketika seseorang ingin berurusan dengan<br />

hukum. Bagi mereka, bila pun dibutuhkan partisipasi semisal<br />

pemantauan selama proses hukum berlangsung, disyaratkan<br />

adanya seorang yang sangat menguasai ilmu hukum untuk<br />

mendampingi mereka agar jangan “terperangkap” dan justru<br />

menjadi korban (tersangka).<br />

130

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!