Bunuh MUNIR - KontraS
Bunuh MUNIR - KontraS
Bunuh MUNIR - KontraS
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Bagian 1. Reka Duga Pembunuhan Munir<br />
- Kasus-kasus di atas, pada masanya memang menyediakan momentum ketegangan<br />
dan konflik antara Munir dan sejumlah tokoh militer di Indonesia. Namun<br />
demikian sekali lagi, tokoh-tokoh di dalam kasus tersebut tidak serta merta dapat<br />
secara gampang dan otomatis dikaitkan dengan pembunuhan Munir tersebut.<br />
Yang jelas peristiwa-peristiwa itu harus dilihat sebagai wahana dimana berbagai<br />
kepentingan sebelum ataupun sesudah momentum terjadinya kasus pembunuhan<br />
Munir, muncul secara lebih kompleks dan dalam, beserta arti serta tujuan-tujuan<br />
yang mungkin juga berbeda.<br />
b). Motif dari Konteks<br />
Selain motif-motif yang berbasis kasus, motif bisa juga dilihat<br />
dan diperkirakan dari konteks yakni relasi dan kepentingankepentingan<br />
di masa dan momentum pembunuhan itu terjadi.<br />
Hal ini penting dan memiliki alasannya tersendiri untuk<br />
diperhatikan mengingat beberapa keganjilan yang muncul.<br />
Pertama, beberapa saat setelah diumumkan kematian Munir,<br />
pihak keluarga dan kantor menerima teror. Diantaranya pada<br />
9 September 2004, pihak keluarga Munir di Malang mendapat<br />
teror yang berisi pesan ‘Selamat atas Mateknya Munir, Semoga<br />
tidak dipukuli oleh Arwah para Pahlawan Bangsa’. Teror<br />
semacam ini, khususnya yang terjadi setelah kematian Munir<br />
namun sebelum diketahui sebabnya jelas punya arti khusus.<br />
Tidak berapa lama setelahnya, muncul teror berupa paket<br />
bangkai ayam yang berisi pesan berbunyi ‘‘AWAS!!! Jangan<br />
Libatkan TNI Dalam Kematian Munir. Mau Menyusul Seperti<br />
Ini’ Pesan tersebut mau mengatakan dan mengajak serta<br />
mengarahkan orang bahwa seolah-olah ‘TNI tidak senang’<br />
dibawa-bawa, dengan begitu efek yang hendak dicapai<br />
adalah menyeret opini bahwa memang TNI adalah pelaku<br />
pembunuhannya<br />
Kedua, pada masa itu sendiri memang di dunia dan persaingan<br />
politik terdapat wacana yang kuat untuk menghidupkan<br />
kembali semangat anti TNI. Dengan demikian opini kearah TNI<br />
selaku penanggungjawab pembunuhan Munir menjadi sangat<br />
masuk akal untuk memenuhi kebutuhan politik di atas pada<br />
masa itu.<br />
26<br />
<strong>Bunuh</strong> <strong>MUNIR</strong>