05.01.2015 Views

Bunuh MUNIR - KontraS

Bunuh MUNIR - KontraS

Bunuh MUNIR - KontraS

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bagian 1. Reka Duga Pembunuhan Munir<br />

Dengan ini sebenarnya penting juga untuk dikatakan bahwa kita<br />

tidak dapat membuat semacam garis lurus yang mengeneralisir<br />

bahwa kematian Munir dibuat dan dikendalikan secara<br />

sistematis oleh sebuah kelompok politik yang terpadu. Namun<br />

cukup mungkin untuk mengatakan bahwa konteks politik yang<br />

tersedia memang secara demikian rumit telah sedemikian rupa<br />

menghasilkan situasi-situasi yang dimanfaatkan untuk menjadi<br />

basis bagi pembunuhannya.<br />

c). Motif Berbasis Modus<br />

Untuk mencari motif berbasis pada modus operandi<br />

pembunuhan Munir, dapat kita ajukan beberapa pertanyaan<br />

berupa apa yang menjadi alasan para pelaku memilih racun,<br />

dan tidak dengan cara lain. Bahkan bila perlu, kita juga bisa<br />

mencari jawab mengapa pilihannya racun arsenikum, bukan<br />

jenis racun yang lain.<br />

Fenomena pembunuhan politik (lewat racun) macam Munir<br />

memang bukan sebuah gejala yang khas dari sebuah gejolak<br />

dinamika transisi politik yang kisruh. Beberapa analisis politik<br />

menunjukkan gejala yang sama di negeri lain yang punya<br />

pengalaman hampir mirip dengan transisi model Indonesia.<br />

Seorang aktivis politik HAM, Antonio Cassese, menunjukkan<br />

mekanisme represi dan teror politik bisa mengambil 2 (dua)<br />

model. 6<br />

Mekanisme pertama adalah dengan menggunakan semua<br />

perangkat formal (institusi dan legislasi) negera untuk menekan<br />

siapa saja yang berani melawan penguasa yang tiran. Pada<br />

model pertama ini biasanya hukum menjadi mekanisme represi<br />

dan teror yang efektif bagi kelompok resistensi. Hukum bisa<br />

dibuat sedemikian rupa –meski di luar nalar sekalipun- untuk<br />

bisa menahan dan menghukum kelompok oposisi. Represi dan<br />

teror mengambil bentuk yang telanjang dan terbuka. Model<br />

6<br />

Antonio Cassese, Hak-hak Asasi Manusia Di Dunia Yang Berubah, Yayasan Obor Indonesia,<br />

1994.<br />

28<br />

<strong>Bunuh</strong> <strong>MUNIR</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!