Bunuh MUNIR - KontraS
Bunuh MUNIR - KontraS
Bunuh MUNIR - KontraS
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Bagian 3. Teror Dan Isu Seputar Kematian Munir<br />
akan sungguh-sungguh berupaya mengusut kematian Munir. Untuk<br />
menyelidiki kematian tokoh penerima penghargaan Pemimpin Masa<br />
Depan versi Asia Week tahun 2000, pihak Polri menyatakan akan<br />
menggunakan jalur interpol dan kepolisian Belanda. 33<br />
Belum terlalu lama kabar adanya sebab tak wajar dalam kematian Munir,<br />
pada hari Sabtu tanggal 20 November, sekitar pukul 10.30 Wib Suciwati<br />
menerima teror dengan ancaman berupa paket kiriman bangkai ayam ke<br />
rumah kediamannya di Bekasi, Jalan Cendana XII No.12, Perumahan Jaka<br />
Permai, Jaka Sampurna, Bekasi Jawa Barat. Paket itu berisi potongan<br />
kepala, kaki, dan isi ayam yang sudah membusuk dibungkus dengan<br />
styreofoam. Dalam paket tersebut terdapat selembar kertas print-out<br />
yang memuat tulisan agar Suciwati tidak mengaitkan TNI dalam kasus<br />
kematian suaminya. Selengkapnya pesan teror itu berbunyi;<br />
‘AWAS!!!!<br />
Jangan Libatkan TNI Dalam Kematian Munir.<br />
Mau Menyusul Seperti Ini’<br />
Tidak berapa waktu setelah teror ke rumah Suciwati, teror serupa<br />
kembali terjadi. Kali ini paket kiriman bangkai ayam dengan pesan yang<br />
sama dikirim ke kantor tempat Munir terakhir bekerja, Imparsial.<br />
Motif klasik dari teror ini tentu ingin mencoba menakut-nakuti keluarga<br />
dan para sahabat Munir. Sehingga kemudian tidak mempersoalkan<br />
kematian Munir. Akan tetapi motif ini sama sekali tidak menyurutkan<br />
sikap dan langkah istri Munir serta para sahabat bahkan berbagai<br />
kalangan di masyarakat untuk meminta kasus ini diungkap secara tuntas.<br />
Mereka menduga kematian yang diduga kuat karena pembunuhan<br />
tersebut memiliki unsur politis. Dengan kata lain, pembunuhan seperti<br />
ini mustahil dilakukan oleh orang biasa. Melainkan memerlukan akses,<br />
sumber daya, serta kemampuan khusus sehingga pembunuhan diatas<br />
pesawat Garuda Indonesia dapat terjadi.<br />
33<br />
Op.cit, Indopos 9 September 2004.<br />
46<br />
<strong>Bunuh</strong> <strong>MUNIR</strong>