07.01.2015 Views

Toxic Threads_Meracuni surga_26 April 2013

Toxic Threads_Meracuni surga_26 April 2013

Toxic Threads_Meracuni surga_26 April 2013

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Gambar Pabrik PT Gistex<br />

membuang limbah cair<br />

industri yang mengandung<br />

bahan kimia berbahaya ke<br />

Sungai Citarum<br />

Gambar Sisipan Warga<br />

Desa Ciwalengke mencuci<br />

baju dan alat masak dengan<br />

air dari Sungai Citarum, yang<br />

menjadi tempat pembuangan<br />

limbah industri; banyak<br />

penduduk desa tersebut yang<br />

menderita penyakit kulit..<br />

<strong>Toxic</strong><br />

section one<br />

<strong>Threads</strong><br />

#4<br />

Bergerak Dari Pendekatan<br />

Kontrol Menuju Pencegahan<br />

Kebijakan publik untuk mengatasi<br />

polusi air di Indonesia bergantung<br />

pada pendekatan kontrol polusi (atur<br />

dan awasi), ketimbang pencegahan<br />

polusi. Pemerintah nasional dan provinsi<br />

menerapkan baku mutu dan berbagai<br />

ketentuan. Namun, hal tersebut hanya<br />

meliputi serangkaian parameter terbatas.<br />

Baku mutu air mengatur level maksimum<br />

polutan dengan parameter yang terbatas,<br />

yang kemudian menentukan klasifikasikan<br />

badan air sebagai kelas I, II, III atau IV<br />

sesuai dengan kegunaan. 77<br />

Baku mutu limbah industri diatur dalam regulasi 1995<br />

untuk 21 tipe industri 78 . Lebih lanjut 16 jenis aktivitas<br />

industri diatur dalam keputusan mentri lain. Diluar<br />

parameter umum seperti BOD, COD, TSS, 79 standard<br />

yang ditetapkan untuk industri teksil hanya berupa<br />

kromium, fenol, ammonia dan sulfida, untuk berbagai<br />

tipe proses tekstil 80 . Tidak ada bahan organik kimia<br />

berbahaya lain yang didaftarkan, termasuk NP dan<br />

NPE sebagaimana yang ditemukan Greenpeace<br />

Internasional pada sampel limbah PT. Gistex atau<br />

bahan kimia lain yang biasanya terkandung dalam<br />

limbah cair produksi tekstil, seperti phthalates. Lebih<br />

lanjut, tidak ada pembatasan untuk logam-logam<br />

berat kecuali kromium.<br />

Sistem ini memiliki beberapa kelemahan. Pertama,<br />

ia berdasar sepenuhnya pada baku mutu atau<br />

mengijinkan keberadaan bahan berbahaya<br />

beracun sampai batas tertentu, bukan pencegahan<br />

penggunaan dan pembuangannya. Kedua,<br />

standard tersebut hanya meliputi parameter dan<br />

jenis bahan kimia dalam jumlah yang terbatas; ia<br />

tidak merefleksikan kompleksitas limbah industri dan<br />

beragam bahan kimia berbahaya yang digunakan<br />

disektor produksi tektil. Ketiga, kurangnya kapasitas<br />

untuk mendeteksi pelanggaran dari aturan yang<br />

ditetapkan pemerintah (baik melalui monitoring<br />

rutin atau sidak oleh otoritas pemerintah, laporan<br />

rutin pihak industri, maupun laporan masyarakat<br />

atau media), serta respon cepat dan tegas saat<br />

pelanggaran terjadi. Keempat kurangnya informasi<br />

hasil monitoring pembuangan limbah yang dapat<br />

diakses dengan mudah oleh masyrakat.<br />

Akses Kepada Informasi –<br />

Mitos vs Fakta<br />

Undang-Undang di Indonesia memberi jaminan<br />

hukum bagi setiap individu untuk memperoleh<br />

akses kepada informasi, dan keadilan, dalam upaya<br />

pemenuhan hak masyarakat atas lingkungan yang<br />

sehat. 81 Serupa dengan di atas, regulasi mengenai<br />

kualitas air menyatakan bahwa “semua orang<br />

punya hak yang sama untuk memperoleh informasi<br />

mengenai status kualitas air dan pengelolaan<br />

kualitas air serta pengendalian polusi”, termasuk hasil<br />

kajian pemenuhan aturan-aturan. 82 Semua perusahaan<br />

juga “wajib memberikan informasi yang benar mengenai<br />

pelaksanaan kewajiban-kewajiban pengelolaan kualitas<br />

air dan pengendalian polusi air” 83 guna menegakkan<br />

ketaatan hukum dan pengelolaan bisnis/kegiatan<br />

terkait dengan aturan-aturan yang ada. 84 Aturan hukum<br />

yang lebih baru 85 mengenai keterbukaan informasi<br />

publik menyatakan bahwa setiap entitas masyarakat<br />

mempunyai hak mengakses informasi secara terbuka.<br />

Tetapi faktanya, data pengawasan mengenai ketaatan<br />

hukum di bidang pembuangan air limbah tidak tersedia,<br />

data-data itu tidak dipublikasikan di media atau tersedia<br />

di internet. Tanggapan terhadap permintaan informasi<br />

beragam di antara masing-masing lembaga pemerintah<br />

baik nasional maupun lokal. Proses untuk mendapat<br />

informasi bisa menjadi sangat birokratis; termasuk<br />

mengajukan permintaan informasi secara tertulis ke<br />

berbagai lembaga yang berbeda.<br />

Bahkan program PROPER (lihat Box 6), sebuah<br />

program pemerintah yang didesain secara khusus<br />

untuk mengurangi polusi dari industri dengan cara<br />

mempublikasikan kinerja perusahaan dalam memenuhi<br />

berbagai peraturan lingkungan, juga tidak melaporkan<br />

data hasil pengawasan untuk memperlihatkan apakah<br />

sebuah perusahaan sudah taat atau tidak taat terhadap<br />

peraturan-peraturan yang ada.<br />

Greenpeace International <strong>Toxic</strong> <strong>Threads</strong>: Mencemari Surga 23

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!