07.01.2015 Views

Toxic Threads_Meracuni surga_26 April 2013

Toxic Threads_Meracuni surga_26 April 2013

Toxic Threads_Meracuni surga_26 April 2013

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Bab Satu<br />

Sungai Citarum,<br />

Jawa Barat.<br />

JAKARTA<br />

Ditemukan pula tributyl phosphate (TBP), bahan<br />

kimia berbahaya yang digunakan industri tekstil<br />

sebagai carrier pewarna tertentu, sebagai bahan<br />

yang membantu proses plastisasi (plasticiser), dan<br />

sebagai senyawa antibusa (antifoaming). Bahan<br />

ini berbahaya bagi kehidupan akuatik, dan cukup<br />

persisten.<br />

Antimony, sebuah metaloid yang bersifat toksik<br />

yang digunakan dalam proses pembuatan<br />

polyester, juga ditemukan dalam kadar tinggi di<br />

pipa pembuangan utama serta salah satu pipa<br />

pembuangan lainnya . Materi lain yang juga<br />

ditemukan, termasuk senyawa yang berhubungan<br />

dengan quinoline, yang lazim dikaitkan dengan<br />

penggunaan pewarna, dan ethylene glycol ethers<br />

tertentu. Namun, sedikit informasi yang bisa<br />

didapat mengenai tingkat racun/toksisitas bahanbahan<br />

tersebut.<br />

Pembuangan air limbah dari dua saluran<br />

pembuangan yang lebih kecil bersifat sangat<br />

basa/alkaline (pH14) , menimbulkan bahaya<br />

akut terhadap sungai, dan organisme di sekitar<br />

lokasi pembuangan tersebut, termasuk siapa pun<br />

yang berkontak langsung dengan air limbah atau<br />

air sungai ketika terjadi pembuangan. Air limbah<br />

dengan nilai pH 14 akan menyebabkan sejenis<br />

luka bakar pada kulit manusia yang terkena kontak<br />

langsung, dan akan menimbulkan dampak parah<br />

(dan sangat mungkin fatal) kepada kehidupan dalam<br />

air sekitar area pembuangan.<br />

Sampel yang diteliti juga mengandung asam<br />

p-terephthalic dalam konsentrasi tinggi, material<br />

dasar yang digunakan dalam pembuatan PET<br />

polyester. Adanya senyawa tersebut dan tingginya<br />

tingkat alkalinitas mengindikasikan bahwa limbah<br />

ini sama sekali tidak mendapat pengolahan<br />

limbah bahkan tingkat penanganan yang paling<br />

dasar sekalipun, sebelum dibuang ke lingkungan.<br />

Beberapa bahan kimia berbahaya yang ditemukan<br />

dalam penelitian ini juga ditemukan dalam penelitian<br />

serupa yang dilakukan Greenpeace di China dan<br />

Mexico (lihat Box 1), termasuk bahan-bahan yang<br />

yang keluar dari pembuangan pabrik manufaktur<br />

tekstil dan saluran pembuangan bersama di zona<br />

industri, dimana pabrik pembuatan tekstil banyak<br />

berada.<br />

Menyelamatkan<br />

Sungai-Sungai di<br />

Indonesia<br />

Selain menemukan materi berbahaya beracun<br />

dari pabrik manufaktur yang diteliti, laporan ini juga<br />

Jatiluhur<br />

Dam<br />

Cirata<br />

Dam<br />

Saguling<br />

Dam<br />

BANDUNG<br />

PT Gistex Textile Division<br />

mengungkap bahwa –walau pencemaran akibat<br />

limbah domestik dan industri telah diakui sebagai<br />

masalah di Sungai Citarum—tingkat pencemaran<br />

akibat materi berbahaya beracun umumnya tidak<br />

diketahui. Penelitian lain memperlihatkan bahwa<br />

logam-logam berat di sedimen sungai juga masalah<br />

yang dialami Sungai Citarum, dimana industri<br />

kemungkinan besar adalah penyebabnya. Meski<br />

demikian, belum ada penyelidikan jenis bahan<br />

beracun lain yang juga bersumber dari industri,<br />

seperti yang sudah teridentifikasi dalam investigasi ini.<br />

Peraturan pembuangan limbah industri di Indonesia<br />

masih terbatas, dan sangat sedikit terjadi penegakan<br />

hukum. Peraturan yang ada mengandalkan baku<br />

mutu untuk sejumlah parameter umum yang sangat<br />

terbatas, dan tidak ada mekanisme komprehensif<br />

untuk mengidentifikasi dan menghentikan<br />

penggunaan dan pembuangan bahan kimia<br />

berbahaya. Transparansi juga menjadi masalah<br />

lain; bahkan saat ini tidak ada akses mudah<br />

bagi masyarakat atas informasi pengawasan air<br />

limbah. Detail izin pembuangan limbah, lokasi pipa<br />

pembuangan dan data pengawasan untuk memeriksa<br />

apakah sebuah fasilitas produksi sudah memenuhi<br />

regulasi atau belum, juga tidak tersedia secara umum.<br />

Fasilitas PT Gistex hanyalah satu contoh<br />

terhadap masalah yang lebih luas lagi terkait<br />

bahan berbahaya beracun yang dibuang oleh<br />

pabrik manufaktur tekstil, serta sektor industri<br />

lainnya. Indonesia adalah negara dimana hanya<br />

sedikit informasi tersedia mengenai penggunaan<br />

bahan berbahaya beracun dalam proses produksi<br />

atau pembuangan limbahnya. Tanggung jawab untuk<br />

mengatasi masalah ini tidak saja berada di pundak<br />

pabrik dan pemerintah, tapi juga merek-merek<br />

ternama yang manjadi salah satu mata rantai penting<br />

dalam industri ini.<br />

6 Greenpeace International <strong>Toxic</strong> <strong>Threads</strong>: Mencemari Surga

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!