Budidaya dan Pasca Panen KOPI - Departemen Pertanian
Budidaya dan Pasca Panen KOPI - Departemen Pertanian
Budidaya dan Pasca Panen KOPI - Departemen Pertanian
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Pemilihan komposisi klon berdasarkan kondisi<br />
lingkungan. Salah satu syarat menentukan pola tanam<br />
dalam rangka menyusun komposisi klon kopi robusta agar<br />
sesuai dengan setiap agroekosistem atau daerah<br />
pengembangannya sangat diperlukan data tipe iklim <strong>dan</strong><br />
ketinggihan tempat daerah penanaman. Tinggi tempat<br />
optimal yang ideal untuk pe-nanaman kopi robusta adalah<br />
500-700 m dpl. Perbandingan klon (k omposisi) dalam<br />
penanaman kopi robusta yang dianjurkan untuk ketinggian<br />
tempat di atas atau di bawah 400 m dpl dengan tipe iklim<br />
A/B serta C/D tercantum dalam Tabel 1.<br />
Sumber <strong>dan</strong> kebutuhan bahan tanam. Sumber tanaman<br />
klonal kopi harus berasal dari kebun entres resmi, dapat<br />
dalam bentuk entres maupun setek berakar. Disarankan,<br />
apabila akan melakukan penanaman baru sebaiknya tidak<br />
menggunakan teknik penyambungan dengan batang bawah<br />
tetapi dengan menggunakan setek berakar, kecuali pada<br />
daerah-daerah yang endemik nematoda. Teknik<br />
penyambungan dengan menggunakan batang bawah<br />
memiliki resiko yang tinggi akan terjadi kesalahan klon,<br />
yaitu apabila yang tumbuh bukan klon dari entres yang<br />
disambungkan di atasnya. Untuk mencukupi keperluan<br />
bahan tanam berupa setek berakar, pada setiap hektarnya<br />
di tambah 20% dari jumlah populasi tanaman kopi yang<br />
direncanakan.<br />
8 <strong>Budidaya</strong> <strong>dan</strong> <strong>Pasca</strong> <strong>Panen</strong> <strong>KOPI</strong>