09.07.2015 Views

Pengelolaan gambut berkelanjutan.pdf - Wetlands International ...

Pengelolaan gambut berkelanjutan.pdf - Wetlands International ...

Pengelolaan gambut berkelanjutan.pdf - Wetlands International ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

3.2 Tantangan dalam <strong>Pengelolaan</strong> Lahan Gambut Berkelanjutan diIndonesiaSeperti telah diuraikan terdahulu, Indonesia memiliki sekitar 20 juta hektar lahan <strong>gambut</strong> ataumerupakan 50% dari lahan <strong>gambut</strong> tropis global. Lahan <strong>gambut</strong> tersebut memiliki kepentingannyata untuk pengembangan sosial-ekonomi dan mendukung kehidupan masyarakat lokal. Selainitu lahan <strong>gambut</strong>, jika dikelola dengan baik atau dipertahankan sifat alamiahnya akan mampumemberikan berbagai jasa lingkungan bagi manusia maupun mahluk hidup lain di atas/sekitarnya.Diantaranya menanggulangi dampak perubahan iklim global melalui kemampuannya menyerapdan menyimpan karbon dalam jumlah besar, pengatur tata air (hidrologi), habitat untukkeanekaragaman hayati yang unik, suplai bahan pangan bagi manusia (khususnya ikan air tawardan produk alami lainya), kayu, produk hutan bukan kayu (misalnya rotan dan madu) dansebagainya. Namun demikian, seringkali peran tersebut terabaikan karena ketidakpaduan (bahkankonflik) antara kebijakan-kebijakan yang ada saat ini.Kondisi hutan dan lahan <strong>gambut</strong> Indonesia saat ini sedang mengalami tekanan yang semakinberat, terutama oleh kegiatan-kegiatan ekploitasi hutan dan pembukaan lahan secara intensif danluas, untuk memenuhi keperluan industri (misal HTI) maupun bagi peningkatan produksi pangan(misal perkebunan sawit). Kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung atau tidak langsungberujung kepada degradasi ekosistem lahan <strong>gambut</strong>. Degradasi ini ditimbulkan akibat persiapanlahan yang masih menggunakan sistem bakar, dibangunnya parit/saluran untuk sarana drainase,transportasi produk hutan dan non hutan yang menyebabkan air <strong>gambut</strong> terkuras sehingga <strong>gambut</strong>menjadi kering dan mudah terbakar atau mengalamai subsiden. Selama kurun waktu 10 tahunterakhir, konversi lahan <strong>gambut</strong> menjadi perkebunan kelapa sawit dan kayu kertas (pulp wood),penebangan yang tidak <strong>berkelanjutan</strong> dan pertanian skala besar diperkirakan telah merusaksekitar 6 juta ha lahan <strong>gambut</strong>.Wacana untuk menjadikan <strong>gambut</strong> sebagai sumber energi juga memerlukan perhatian danpengkajian yang mendalam. Pemanfaatan <strong>gambut</strong> menjadi bahan tambang/sumber energi berartiakan mengurangi volumenya. Hal ini tentu akan mengurangi nilai/manfaat <strong>gambut</strong> yang terkaitdengan sifat fisika yang langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan volume, misalnyakemampuan menahan air, dan itu berarti berkurangnya fungsi <strong>gambut</strong> sebagai pengendali banjir.3.3 Rasionalisasi Strategi Nasional / SRTNPLGBSejauh ini, berbagai bentuk kegiatan pengelolaan lahan <strong>gambut</strong> di Indonesia masih dilakukan olehinstansi-instansi tertentu dengan tingkat pemahaman akan isu-isu konservasi yang masih kurangmemadai. Misal dalam hal pembukaan lahan pertanian atau pemukiman di lahan ”<strong>gambut</strong> dalam”yang tidak memperhatikan aspek konservasi air dan lahan, padahal berdasarkan Kepres No32/1990, kawasan semacam ini wajib dilindungi. Dari kondisi demikian terlihat kurangnya kordinasiantar instansi yang bergerak di sektor pengembangan dengan sektor pelestarian lahan <strong>gambut</strong>.Dalam beberapa hal memang telah dilakukan beberapa kegiatan kerjasama namun sejauh inijumlahnya masih terbatas. Misalnya, usaha-usaha awal yang digagas melalui pembentukan PoskoPengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan dan lain lain, sejauh ini hanya terfokus pada langkahlangkahuntuk menangani masalah api dan asap, namun belum memasukan adanya kebutuhanakan strategi jangka panjang bagi kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh sektor lainnya (misalpertanian, perkebunan dsb) yang secara rutin menjadi penyebab terjadinya kebakaran danakhirnya menimbulkan degradasi lahan <strong>gambut</strong>.Di berbagai lokasi lahan <strong>gambut</strong> Indonesia terdapat berbagai kesamaan permasalahan yangdihadapi, seperti kebakaran lahan dan hutan, over drainase, kegiatan penebangan liar danStrategi dan Rencana Tindak Nasional <strong>Pengelolaan</strong> Lahan Gambut Berkelanjutan 49

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!