12.07.2015 Views

Pendidikan_Agama_Islam_Kelas_7_Karwadi_Umi_Baroroh_Sukiman_Sutrisno_2011

Pendidikan_Agama_Islam_Kelas_7_Karwadi_Umi_Baroroh_Sukiman_Sutrisno_2011

Pendidikan_Agama_Islam_Kelas_7_Karwadi_Umi_Baroroh_Sukiman_Sutrisno_2011

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

2. Contoh Perilaku TelitiDalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menemukan contohcontohsikap teliti. Secara garis besar, contoh sikap teliti dapatkita tunjukkan dalam dua hal, yaitu dalam perkataan dan perbuatan.a. Teliti dalam PerkataanPepatah mengatakan, ”Mulutmu adalah harimaumu”.maksudnya, jika kita tidak bisa menjaga ucapan, akanmencelakakan dan membahayakan diri kita sendiri. Olehkarena itu, dalam berbicara kita harus teliti agar tidak sampaimenyinggung perasaan orang lain. Tidak teliti ketika kita berucapsangat berbahaya. Misalnya akibat kita menyampaikanfitnah atau berita bohong akan merusak silaturahmi yangtelah terjalin sejak lama. Bahkan, terjadinya percekcokan,perselisihan, dan perkelahian sering berawal dari kekeliruandalam berbicara.Contoh lain dari sikap teliti dalam perkataan, yaitu ketikamenyampaikan saran atau pesan kepada orang lain. Sarankita kepada orang lain tentang suatu kebaikan seharusnyadapat memberi manfaat. Akan tetapi, jika saran tersebut kitalakukan dengan kasar dan menyakitkan hati, justru bisamengakibatkan kesalahpahaman dari orang yang mendengarkan.Oleh karena itu, ketika kita memberi saran pun harusdengan cara yang baik.Selain teliti ketika berbicara, kita juga harus teliti ketikamendengar berita dari orang lain. Tidak semua berita yangkita dengar itu benar, apalagi yang berbicara itu orang yangtidak begitu kita kenali sifat dan kepribadiannya. Kita haruspandai menyaring informasi yang kita dapatkan dari oranglain.Ketelitian menerima informasi ini bertujuan untukmenghindarkan diri kita dari sikap suuẓan atau buruk sangkakepada orang lain. Berburuk sangka kepada orang lain adalahdosa di sisi Allah. Terkait dengan ketelitian dalam menerimainformasi ini, Allah menegaskan dalam sebuah ayatAl-Qur’an yang artinya: ”Wahai orang-orang yang beriman!Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatuberita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidakmencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan),yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu. (Q.S. al-Ḥujurāt [49]: 6)Untuk menjadi muslim sejati, kita harus membiasakandiri meneliti kebenaran kabar yang kita terima dan senantiasamenjaga perkataan kita dari segala kesalahan. Hal inibertujuan agar kita terhindar dari penyesalan yang tidakberguna.b. Teliti dalam PerbuatanSelain teliti dalam perkataan, seorang muslim juga harusteliti dalam perbuatannya. Seorang siswa yang baik akanselalu teliti dalam kegiatan belajarnya. Seorang karyawanyang baik akan selalu teliti dalam pekerjaan. Intinya, apapun profesi dan pekerjaan seseorang harus membiasakanbersifat teliti.Sumber: Dokumen Penerbit▲ Gambar 11.4Perkelahian sering berawal dari kesalahpahamandalam menerima informasi dari oranglain.<strong>Pendidikan</strong> <strong>Agama</strong> <strong>Islam</strong> <strong>Kelas</strong> VII 139

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!