12.07.2015 Views

0_PERCIK EDISI 5 QUARK 2A.qxd

0_PERCIK EDISI 5 QUARK 2A.qxd

0_PERCIK EDISI 5 QUARK 2A.qxd

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

W AWANCARA100 persen. Paling tidak 70 persen bisadidapatkan dari retribusi. Jadi subsidihanya 30 persen saja. Tapi kalau aspekpembiayaan tidak dibenahi dan retribusitidak ditarik dengan baik, maka akanmembuang uang saja.Dari aspek hukum, peraturan harusdibenahi. Perdanya bagaimana, supayajelas. Kalau orang membuang sampahsembarangan didiamkan, wah susah.Sampah itu kan berasal dari manusia,maka hukumnya harus ditegakkan.Dari aspek teknis juga janganseenaknya. Ada hitungan-hitungannya.Sistemnya bagaimana, waktu mengangkutnyabagaimana, waktu di TPA-nyabagaimana. Terus dari aspek peran sertamasyarakat, itu satu hal yang sangat penting.Kalau masyarakat tidak mendukungmaka biaya menjadi mahal. Oleh karenaitu peran masyarakat harus selalu ditingkatkan.Kelima itu saling terkait.Jadi tidak ada yang dominan?Ya. Tapi sebetulnya ada dananya dulu.Kalau tidak ada ya gimana? Tapi duit sajabukan jaminan.Apa yang telah dilakukan pemerintahselama ini dalam menanganisampah ini?Tugas Depkimpraswil adalah membuatpedoman-pedoman. Kita sudah banyakmenghasilkan pedoman mengenai pengelolaansampah yang betul. Tapi tidakhanya itu. Kita juga memberikan stimulan.Kita berikan kepada pemerintahdaerah yang memang ingin mengatasimasalah ini. Kalau tidak ingin, kita tidakmemberikannya karena itu buang-buanguang saja. Jadi kita akan berikan kepadayang benar-benar ada upaya. Kekuranganmereka kita bantu. Ini juga sebagaireward.Berapa banyak pemda yangmendapatkan stimulan ini?Sejak 2001, sudah cukup banyak pemdayang mendapatkannya. Kita jugamembantu kota-kota yang baru terbentuk,misalnya untuk modal awal kitaberikan mobil pengangkut sampah. Kalauselanjutnya bagus, kita tambah lagi.Apa rencana pemerintah ke depan?Saya rasa kita akan tetap meneruskanapa yang sudah dilaksanakan. PengelolaanTPA akan kita perbaiki lagi. Maunyapemda, mereka ingin menerapkan sanitarylandfill, tapi faktanya hanya opendumping saja. Ini yang menyebabkanbanyak protes. Mestinya open dumpingini sudah ditinggalkan. Meskipun kitabelum bisa menuju sanitary landfill penuh.Kita akan memberikan bantuan kepadapemda yang kesulitan dalam penangananTPA.Bagaimana penanganan terhadapmasyarakat?Semua pemda harus memberikan pengertiankepada masyarakat mengenaipengelolaan sampah. Sebagai contoh, adawarga yang merasa sudah membayarkepada tukang sampah tapi ada tagihanlagi dari dinas kebersihan. Kalau sepertiini masyarakat bisa bingung. Mestinyadiberikan pengertian bahwa pengelolaansampah dari sisi teknis itu ada yangmengumpulkan, ada yang mengangkut,dan ada yang mengolah di akhir. Kalaumembayar ke RT/RW itu hanya mengumpulkansaja. Itupun sebenarnyahanya 30 persen dari seluruh proses teknis.Kadang-kadang yang diambil RT/RWitu terlalu besar sehingga dinas tidakkebagian. Makanya masyarakat harusdiberi pengertian sejelas-jelasnya sehinggamereka terbuka dan mengetahui denganjelas bagaimana mengelola sampahdengan betul.Pandangan Anda terhadap kesadaranmasyarakat dalam hal sampah?Saya kira masyarakat belum memahamisecara utuh betapa pentingnya pengelolaansampah itu. Bagi masyarakatdesa mungkin sampah tak jadi masalahkarena tanahnya luas, tapi tidak denganmasyarakat kota. Mereka tak bisa lagimengelola sampah secara individual, tapiharus kolektif. Hanya saja persoalannya,kebanyakan masyarakat kota kan berasaldari desa. Jadi kelakuannya masih kelakuandesa. Ini kan susah. Dan kalausudah masuk kota tidak ada sistempelayanan yang tidak bayar.Bagaimana keterkaitan langkahpemerintah dalam penanganansampah dengan MDGs?Saya kira salah satu tujuan dari MDGsadalah perbaikan pelayanan sanitasi.Sekarang kita sedang menyusun NationalAction Plan. Kita harus menerjemahkanMDGs itu untuk Indonesia. TujuanMDGs itu bisa dianggap cukup kuantitatif,tapi juga kualitatif. Bisa saja sampahitu habis, tapi kalau diangkutnya seminggusekali atau dua minggu sekali, secarakualitatif itu jelek. Karena sampah harusdiangkut paling lambat tiga hari sekalisupaya tidak busuk. Jadi tingkat pelayananbisa kita anggap kuantitatif dankualitatif.Bisakah target MDGs dalammasalah sanitasi khususnya sampahtercapai pada 2015?Kalau kita seperti negara maju dengansanitary landfill, saya kira kita belumbisa. Hanya saja kita bisa menerjemahkanbagaimana penanganan secara kualitatif.Yang penting ada peningkatan lebih baikdari sebelumnya. Makanya NationalAction Plan perlu ada kesepakatan dengandepartemen-departemen terkait dandaerah, bagaimana mencapai targetMDGs.Bagaimana Anda melihat keterkaitanotonomi daerah dan penanganansampah?Sebenarnya dari dulu pengelolaansampah ini menjadi tugas dari pemerin-14 PercikVol. 5 Tahun I/ Agustus 2004

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!