12.07.2015 Views

0_PERCIK EDISI 5 QUARK 2A.qxd

0_PERCIK EDISI 5 QUARK 2A.qxd

0_PERCIK EDISI 5 QUARK 2A.qxd

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

WAWASANPermasalahanMetode Semi Sanitary Landfill membutuhkantanah penutup dalam jumlahyang cukup besar. Hal ini jelas menambahbiaya operasional pengelolaan sampah,apalagi kalau tanah yang dibutuhkanjauh dari lokasi TPA. Untuk TPATamangapa, tanah penutup dapat diperolehpada daerah sekitar TPA.Selain itu, metode ini juga perlu pengawasanyang ketat dalam pemasangan pipauntuk mengalirkan biogas yang dihasilkantimbunan sampah. Biogas ini baru berhentisetelah penimbunan berkisar 50 tahunanbahkan lebih. Jika biogas ini tidak disalurkandapat mengakibatkan ledakan yangakan menghamburkan timbunan sampah.Perpipaan biogas TPA Tamangapa dilakukansetelah timbunan terbentuk selama setahunlebih. Hal ini patut disayangkan karenapada perencanaan awal pipa biogastelah dirancang.Air hujan yang jatuh pada daerah timbunansampah juga menimbulkanmasalah jika tidak tertangani denganbaik. Di TPA Tamangapa proses pengolahanmenggunakan proses fotosintesiskarena merupakan sistem yang relatifmudah dan murah. Lindi (Leachate) yangdihasilkan oleh timbunan sampah dapatmerusak air tanah jika dasar timbunantidak kedap air. Bahkan dapat merusakair permukaan seperti sungai.Untuk lingkungan sekitarnya perlu puladiperhatikan faktor bau dan angin berhembussehingga tidak mempengaruhi pemukimansekitarnya. Berdasarkan standarpemilihan daerah TPA, sebenarnya tidakdibenarkan adanya pemukiman di sekitarTPA tetapi penduduk biasanya malahmembangun semakin dekat dengan TPAterutama para pemulung.FOTO: ISTIMEWASampah Mereka Sampah KitaMasalah-masalah yang timbul sebenarnyadapat direduksi dengan menerapkansistem pengelolaan yang terpaduantara masyarakat dan pemerintah kota.Selama ini masalah sampah hanya menjadibagian pelengkap dalam strukturmasyarakat dan pemerintahan. Seharusnyamasalah sampah ini diberi perhatianyang cukup dari kedua belah pihak. Sebabluas lahan kota dan anggaran yang terbatasmemerlukan alternatif pengolahan.Seperti diketahui, pengelolaan sampahsebenarnya terdiri atas pengumpulansampah, pengangkutan sampah, danpengolahan sampah yaitu penimbunansampah sebagai salah satu cara. Pengumpulanbisa ditangani oleh masyarakat. Caraterbaik dalam pengumpulan ini adalahdengan pemilahan sampah sehinggadalam tahap selanjutnya pengolahanlebih mudah dan efisien. Namun inimemerlukan pemahaman yang tinggi darimasyarakat dan pelaksana di lapangan.Pada tahap ini pula kita dapat menerapkanmetode “Zero Waste” yaitu mengurangisampah hingga tidak ada lagi yangdapat diolah dengan penimbunan.Penerapan aturan tentang sampah yangmasih sedikit membuat masyarakat tidakmenganggap penting masalah ini. Seperticontoh di Jakarta, dengan penuhnya TPABantar Gebang membuat pemerintah kotasulit menyalurkan sampahnya. Walaupunakhirnya masalah selesai tetapi sampai kapanlagi TPA selanjutnya akan penuh? Pemerintahpasti akan mencari lahan baru lagi.Sedangkan lahan bekas TPA hanya dapat digunakankembali sebagai lahan produktif setelahpuluhan tahun. Sampah bisa juga dibuangdi lahan bekas galian tambang, tapi tiapkota tidak selalu mempunyai penambangan.Jadi betapa beruntunnya masalah jika tidakdipikirkan secara serius.Pola pikir masyarakat harus diubahdengan memandang sampah masyarakatlain merupakan sampah mereka juga.Maksudnya sampah menjadi tanggungjawab bersama. Karena jika sampah itusemakin hari semakin tinggi produksinyabisa dibayangkan kota besar sepertiJakarta dan Makassar khususnya akanmenjadi timbunan sampah.Untuk saat ini, tentu kita hanya dapatmengharapkan pengelolaan sampah yangmenjadi tanggung jawab pemerintah untukdikelola dengan baik. Karena seperti pencemaranlainnya dampak yang ditimbulkanakan terlihat atau dirasakan setelah bertahun-tahun.Sementara sumber pencemaransudah tidak dapat dideteksi lagi.Sebenarnya aturan mengenai lingkungandi negara ini sudah cukup. Yangkurang adalah penerapan dan hukumanterhadap pelanggaran. Oleh karena itutanggung jawab kita semua untuk memperbaikinya.•*)Penulis adalah Alumni Teknik Lingkungan ITB.Tulisan disarikan dari Tesis Penulis“Rencana Pengembangan KapasitasLayanan TPA Tamangapa, Makassar”21 PercikVol. 5 Tahun I/ Agustus 2004

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!