12.07.2015 Views

Buku-Ajar-Manajemen-Keuangan

Buku-Ajar-Manajemen-Keuangan

Buku-Ajar-Manajemen-Keuangan

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

3. Pentingnya Modal KerjaModal kerja sangat penting bagi perusahaan. Perusahaan yang tidak memiliki kecukupanmodal kerja akan sulit untuk menjalankan kegiatannya, atau akan macet operasinya. Tanpamodal kerja yang cukup, suatu perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk meningkatkankuantitas dan kualitas produk yang dihasilkan. Jika hal itu terjadi, ia akan ditinggalkanpelanggannya, dan menderita kerugian. Oleh sebab itu, sebagian besar pekerjaan manajerkeuangan dicurahkan pada kegiatan operasi perusahaan sehari-hari. Besarnya modal kerjatergantung pada jenis bisnis, tetapi pada umumnya nilai modal kerja suatu perusahaan kirakiralebih dari 50% dari jumlah harta, maka perlu pengelolaan yang serius.Khususnya bagi perusahaan kecil, manajemen modal kerja sangat penting karena merekasulit memperoleh sumber pembiayaan dari pasar modal dan pasar uang. Ia harus membiayaikegiatan bisnis dari modal sendiri karena belum memperoleh kepercayaan dari pihak lain atausulitnya masuk ke pasar modal. Perusahaan kecil sulit akan lambat berkembang karena iahanya didukung oleh modal sendiri, khususnya dari laba ditahan.Perkembangan pertumbuhan penjualan berkaitan erat dengan kebutuhan modal kerja.Perusahaan yang sedang tumbuh ia banyak melakukan kegiatan terutama kegiatan produksidan pemasaran. Kedua jenis kegiatan ini memerlukan modal kerja yang cukup. Perusahaanyang tumbuh berkembang tanpa didukung oleh modal kerja yang kuat, ia akan kembali layudan akhirnya mati. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa modal kerja adalah “ruh” atauenergi internal yang menggerakkan seluruh kegiatan perusahaan. Hampir semua perusahaandalam berbagai bidang kegiatan bisnis, mengelola modal kerja meliputi tiga aspek yaitu:1) Kebijakan modal kerja2) <strong>Manajemen</strong> harta lancar3) Sumber pembiayaan jangka pendek4. Kebijakan Modal KerjaKebijakan modal kerja dihubungkan dengan jangka waktu pinjaman dan tingkat bunga, makinpanjang umur pinjaman makin tinggi tingkat bunganya. Pinjaman jangka panjang untuk modalkerja, pihak yang meminjam harus membayar bunga yang lebih besar daripada pinjamanjangka pendek. Karena masa mendatang adalah penuh ketidakpastian sehingga pihak yangmemberi pinjaman memperhitungkan risiko ketidakpastian tersebut. Modal kerja yang dipenuhidengan pinjaman jangka panjang memiliki tingkat likuiditas tinggi, risiko kegagalan memenuhikewajiban-kewajiban yang jatuh tempo kecil. Pada umumnya perusahaan menggunakanpinjaman jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan modal kerjanya, dan perusahaan yangdemikian disebut menganut kebijakan modal kerja yang konservatif.Kebijakan modal kerja yang lainnya adalah bahwa modal kerja harus dihubungkan denganharta. Harta lancar sebaiknya dibiayai dengan utang lancar, harta tetap sebauiknya dibiayaidengan utang jangka panjang dan modal sendiri. Perusahaan yang mampu melaksanakankegiatan bisnis dengan kebijakan modal kerja yang demikian melakukan kebijakan modal kerjayang agresif; risikonya besar karena semua kewajiban yang jatuh tempo harus dapat dipenuhioleh tersedianya harta lancar. Perusahaan yang melakukan kebijakan model ini lebih banyakgagalnya, karena struktur harta lancar itu ada yang sulit dicairkan menjdai uang tunai yaitupersediaan, khususnya persediaan barang setengah jadi atau persediaan barang dalamproses. Perusahaan pada umumnya memiliki tiga jenis kebijakan modal kerja, yaitu:1) Kebijakan yang agresif, yaitu modal kerja dipenuhi dengan seluruhnya dengan utangjangka pendek2) Kebijakan yang moderat, yaitu modal kerja dipenuhi 50% dengan utang jangka pendekdan 50% dipenuhi dengan utang jangka panjangwww.ekasulistiyana.web.id 67

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!