Konferensi dan Dialog Nasional - Elsam
Konferensi dan Dialog Nasional - Elsam
Konferensi dan Dialog Nasional - Elsam
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
korporasi memberikan kontribusi pada penurunan kelestarian lingkungan.Kriminalisasi terhadap masyarakat yang mempertahankan tanahnya berlangsung dibanyak tempat. Berbagai kasus ini menunjukkan kepada kita bagaimana hukummenjadi jaring laba‐laba yang hanya mampu menjerat nyamuk‐nyamuk kecil namunrentan tercabik ketika dihadapkan dengan serangga besar <strong>dan</strong> kumbang. 1Perkembangan hukum <strong>dan</strong> dinamika dalam penegakannya selama ini akhirnyamengantarkan kita pada pertanyaan: menuju ke mana arah pembangunan negarahukum di Indonesia? Setelah satu dasawarsa amandemen UUD 1945, seberapa jauhupaya menbangun negara hukum di negara ini mendekatkan pada cita‐cita bangsayang diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945: “memajukan kesejahteraan umum,mencerdaskan kehidupan bangsa, <strong>dan</strong> ikut melaksanakan ketertiban dunia yangberdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi <strong>dan</strong> keadilan sosial”?<strong>Konferensi</strong> <strong>dan</strong> dialog nasional ini diselenggarakan untuk merumuskan langkahbersama elemen bangsa untuk mencapai cita‐cita mewujudkan negara hukum yangberkeadilan di Indonesia.TujuanTujuan konferensi <strong>dan</strong> dialog ini adalah untuk meninjau perkembangan gagasan <strong>dan</strong>penerapan negara hukum yang berkembang pada berbagai bi<strong>dan</strong>g kajian gunamencapai keadilan <strong>dan</strong> cita‐cita bangsa sebagaimana diamanatkan oleh Pancasila <strong>dan</strong>UUD 1945.Peserta• Peserta yang diharapkan terlibat dalam konferensi ini antara lain dosen,mahasiswa, peneliti, aktivis LSM, praktisi hukum <strong>dan</strong> perwakilan instansipemerintah pusat <strong>dan</strong> daerah, lembaga penegak hukum <strong>dan</strong> parlemen.• Peserta terpilih akan diberikan beasiswa perjalanan <strong>dan</strong> akomodasi selamamengikuti konferensi.1 Ungkapan hukum sebagai jaring laba‐laba diungkapkan oleh Anarcharsis, Filsuf Yunani pada abad 7SM: “Hukum itu adalah jaring labalaba, ia hanya mampu untuk menjaring orangorang miskin, tetapitidak mampu menjaring orangorang kaya. Bahkan oleh orangorang kaya, jaring labalaba itu akandirobekrobek olehnya”.2