13.07.2015 Views

Belum Berdaulat, Indonesia Sudah Krisis Energi - Ford Foundation ...

Belum Berdaulat, Indonesia Sudah Krisis Energi - Ford Foundation ...

Belum Berdaulat, Indonesia Sudah Krisis Energi - Ford Foundation ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

PERSPECTIVE37informasi yang disajikan mediamassa adalah kata kunci yangharus menjadi landasan berpijakdalam membedah dan mengatasipersoalan publikasi dan mediamassa. Berkaitan dengan itu, usahapencerdasan masyarakat umumterhadap media adalah hal palingaktual dan tidak dapat ditawartawar.Hanya dengan menyediakanprogram pemberdayaan rakyatyang langsung melibatkansetiap individu rakyat, akanmemampukan mereka“mengunyah” setiap informasi,betapapun keras, liat, dankuatnya nuansa “provokasi”yang terkandung dalam sebuahinformasi. Ibarat makan,menumbuhkan “gigi gerahampengunyah informasi” adalahhal teramat mutlak, karenadengan demikian setiap anggotamasyarakat akan mampu menelaninformasi secara benar setelahmelalui proses mengunyah denganbaik. Bila hal itu terjadi, responyang muncul menyikapi isu yangdiinformasikan tentunya akan lebihkonstruktif, logis, dan positif.Secara tekhis, hal termudahdilakukan adalah mengembangkanpola jurnalisme warga atau biasadisebut citizen journalism (Cit-J),yang memberikan ruang seluasluasnyakepada setiap oranguntuk menjadi jurnalis warga.Melalui strategi ini, setiap wargamasyarakat langsung mengalami“kerja jurnalistik” sesungguhnya,dan selangkah demi selangkahmereka belajar bagaimana berbagiinformasi yang benar, efektif, danwawasannya. Sehingga padagilirannya akan mampu bereaksidengan baik ketika disuguhkansebuah informasi dari pihak lain.Melalui pola jurnalisme warga,proses tumbuh-kembangnya gigigeraham pengunyah informasiberlangsung secara alamiah,dinamis, nyaman, dan mencapaikonstruksi dasarnya yang ideal dankokoh tanpa intervensi berlebihandari luar.Era keberuntungan datangseiring kehadiran teknologikomputer dan internet kepadamasyarakat luas. Melaluiketersediaan perangkat teknologipendukung utama pengembanganmedia publikasi generasi modern,setiap orang mampu membangundan mengembangkan media massadigital yang biasa kita kenal denganistilah “media online”. Melaluiteknologi baru ini, setiap orangtanpa kecuali dapat berperan,tidak hanya sebagai kontributoratau pembagi cerita, gagasan danimpian, namun sekaligus bisamenjadi pemimpin dan penentutunggal muatan dan tujuan mediaonline yang dibangunnya, yangdapat diakses setiap saat di manasaja, tanpa batas ruang dan waktu.Sifat bawaan masyarakat<strong>Indonesia</strong> sebagai “tukangngobrol”, “biang gosip”, “mulutember”, dan sebagainya dapatmenjadi aset potensial bagipengembangan publikasi ala wargabiasa. Obrolan warung kopi paratukang becak maupun obrolanproduktif hasil “ngegosip” orangkantoran dan mereka yang “makansekolahan” dapat menjadi muatanpublikasi yang inspiratif dankaya nutrisi bagi pengembangankebudayaan masyarakat negeri ini.Tugas kita hanya memindahkankebiasaan obrolan warung kopimenjadi kebiasaan menulis,memotret, dan melukiskanperistiwa, gagasan dan impianmasing-masing individu dankomunitas dan membagikannyakepada pihak lain melalui publikasidi media massa, di media online.Sekali lagi, hanya memindahkanobrolan warung kopi menjadiobrolan warung online. Budayaobrolan warung online ini tidakhanya akan meningkatkankemampuan jurnalistik setiapanggota masyarakat, tapi jugasebagai jalan tol yang ampuh dalammenumbuhkan gigi geraham yangkokoh untuk mengunyah sebaikbaiknyasegala informasi yangdisajikan oleh media massa.VOL. 2 TAHUN 1 - SEPTEMBER 2012SOCIAL JUSTICE MAGZ

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!