13.07.2015 Views

Belum Berdaulat, Indonesia Sudah Krisis Energi - Ford Foundation ...

Belum Berdaulat, Indonesia Sudah Krisis Energi - Ford Foundation ...

Belum Berdaulat, Indonesia Sudah Krisis Energi - Ford Foundation ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

8SOCIAL JUSTICE EXPLORE2013 mendatang. Namun,langkah ini dikatakan upayapenting dalam penghematanpenggunaaan BBM bersubsidi,dan pelestarian lingkungan.Harus Hemat karena CadanganSemakin MenyusutOleh: RafiantiKebijakan kelima adalahpenghematan penggunaanlistrik dan air di kantor-kantorpemerintah, pemerintah daerah,BUMN dan BUMD, sertapenghematan penerangan jalanjalan,yang semuanya mulaidiberlakukan pada bulan Juni2012.“Pimpinan instansidan lembaga terkait harusbertanggung jawab untuksuksesnya pelaksanaanprogram ini. Pada tahun 2008dan 2009 yang lalu, ketika kitamenghadapi kondisi yang relatifsama dengan apa yang terjadisaat ini, gerakan penghematanlistrik dan air ini berjalandengan sangat sukses. Saatitu kita berhasil menurunkanpenggunaan BBM dan listrikKelima langkah ini,sambung Presiden, akanditunjang oleh pengetatanpengawasan. Pemerintah akanmeningkatkan pengawasandan menindak tegas setiappenyelewengan penggunaanBBM bersubsidi. “Sayainstruksikan kepada BPH Migasagar meningkatkan koordinasidengan instansi-instansi terkait,untuk memastikan tidak adakebocoran dan penyimpangandalam distribusi, mulaidari depo sampai ke stasiunpengisian (SPBU), dan ditempat-tempat lainnya,” kataPresiden (serambinews.com).<strong>Indonesia</strong> memang wajibmenghemat energinya.Pemerintah mensubsidipenggunaan energi dengananggaran yang juga terusmembengkak. Puncakyaadalah ketika pemerintahgagal menaikkan harga BBMbersubsidi.Anggaran subsidi energiuntuk tahun 212 yangditetapkan sebesar Rp225triliun bisa membengkak diatas Rp300 triliun dengan terusmeningkatnya konsumsi BBM.Bahkan kuota yang ditetapkanAPBN Perubahan 2012 sebesar40 juta kiloliter hanya cukupsampai hari kesepuluh Oktobermendatang (metrotvnews.com).Data Departemen<strong>Energi</strong> dan SumberdayaMineral (DESDM) tahun2008 menyatakan cadanganminyak <strong>Indonesia</strong> sebesar 8.4milyar barel per tahun dandiperkiarakan akan habis dalamwaktu 24 tahun. Jika sekarangtahun 2012, berarti cadangantersebut akan habis di tahun2033. Ini dengan asumsi tidakditemukan sumber cadanganbaru. <strong>Indonesia</strong> juga bukan laginegara pengekspor minyak.Pada Konfrensi OPEC ke 149yang diselenggarakan pada9-10 September 2008 di Vienna,Austria, status keanggotan<strong>Indonesia</strong> di OPEC diputuskanuntuk disuspensi.Menurut data DESDM, sejak2007 ekspor minyak mentahIndonensia rata-rata sebesar312,7 barrel per hari (bph). Inisetara dengan besarnya jumlahimpor <strong>Indonesia</strong> yakni 311 bph.Bahkan menurut informasiThe Asian Wallstreet Journal,<strong>Indonesia</strong> sudah menjadi net oilimportir sejak Maret 2004. Ituterjadi ketika jumlah minyakyang diimpor untuk keperluanbahan bakar minyak (BBM)dalam negeri sekitar 484 ribubph, hampir sama denganjumlah minyak yang bisadiekspor.Kondisi yang sama dialamibata alam dan gas bumi<strong>Indonesia</strong>. Data yang sama dariData Departemen <strong>Energi</strong> danSumberdaya Mineral (DESDM)tahun 2008 menunjukkancadangan batu bara <strong>Indonesia</strong>sebanyak 18,7 milyar tondengan kapasitas produksitahunan 250 juta ton. Cadanganini diperkirakan akan habisdalam 75 tahun. Sementara itu,cadangan gas alam sebanyak165 TSCF dengan kapasitasproduksi tahunan sebesar 2,7TSCF dan diperkirakan akanhabis terkuras dalam waktu 61tahun. Kedua cadangan tersebutdengan asumsi <strong>Indonesia</strong> tidakmenemukan cadangan baru danlaju produksi konstan.Kondisi Kelistrikan<strong>Indonesia</strong>Seperti yang dilaporkansebuah jurnal energi, hinggatahun 2010 kapasitasterpasang pembangkit nasionaladalah sebesar 30.941 MW yangtersebar di Pulau Sumatera4.948 MW, Jawa-Madura-BaliSOCIAL JUSTICE MAGZ VOL. 2 TAHUN 1 - SEPTEMBER 2012

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!