FIT & HEALTH TES DARAH: DETEKSI PENYAKIT Naskah: Angie Diyya, Foto: Istimewa 22 | | FEBRUARI 2017
“Apa yang dapat saya lakukan untuk meningkatkan kesehatan dan berumur panjang?” Seorang ahli medis pun tidak dapat menjawab pertanyaan personal semacam ini. Kecuali mengetahui kondisi darah dari balik mikroskop untuk mengidentifikasi langkah-langkah apa yang harus diambil demi melindungi kesehatan. Tak sedikit dari kita menganggap tes darah hanya untuk melengkapi persyaratan dokumentasi atau medical check up, tetapi sesungguhnya dari tes darah kita dapat mengetahui bagaimana kondisi tubuh kita yang sebenarnya. Jika sudah melakukan cek darah secara rutin, kita dapat mengetahui kondisi perkembangan atau penurunan tubuh. Tes darah mendeteksi penyakit sejak dini, hal ini harus diketahui jika ada penyakit di dalam tubuh yang tidak menimbulkan gejala-gejala tertentu. Selain itu, dapat membantu kita untuk mengetahui bagaimana kondisi tubuh, karena hampir dua-pertiga kondisi kesehatan tubuh bisa dilihat dari hasil cek darah. Terdapat banyak tes darah yang bisa kita lakukan untuk mencegah penyakit dalam tubuh sejak dini. Beberapa tes darah tersebut bisa disebut dengan screening test untuk mengetahui kondisi secara keseluruhan. Tes Darah Lengkap (Complete Blood Count / CBC) Jenis tes darah untuk menunjang diagnosa suatu penyakit, atau melihat respon tubuh terhadap suatu penyakit. Mengukur konsentrasi darah putih, sel darah merah, dan trombosit dalam darah. Hasil dari tes ini dapat membantu dokter dalam melakukan diagnosa penyakit seperti anemia, infeksi, kanker darah, dan masalah kesehatan dengan gejala seperti kelelahan, kelemahan, dan memar. Tes Fibrinogen Tes darah ini merupakan kontributor penting dalam faktor pembekuan darah. Tingginya kadar fibrinogen dapat menunjukan adanya peradangan. Selain itu, dalam kadar tingginya dapat menunjukan penyakit jantung, rheumatoid arthritis, dan radang ginjal. Nilai optimal dari fibrinogen adalah 295-369 mg / dL. Hemoglobin A1C (HBA1C) Diabetes menjadi penyakit yang rentan dihadapi, untuk mencegahnya lakukan cek darah dengan menilai kadar hemoglobin. Tes yang dilakukan untuk mengetahui kadar glukosa dalam tubuh dan mengukur bagaimana penanganannya. Tes ini menunjukan kadar gula darah rata-rata selama dua sampai tiga bulan terakhir. Semakin tinggi tingkat A1C, maka risiko terjangkit diabetes lebih besar. C-reactive protein (CRP) Tes ini berguna untuk mengukur peradangan dalam tubuh kita. Peradangan adalah kunci untuk perkembangan banyak penyakit yang akan datang di antaranya, penyakit arteri koroner, infeksi, arthritis inflamasi, lupus, dan penyakit radang panggul. Tes ini tidak akan memberitahu apa yang menyebabkan peradangannya, hanya mengungkapkan ada tidaknya peradangan dalam tubuh kita. Tiroid Stimulating Hormone (TSH) Hasil tes ini dapat membantu dokter dalam mendiagnosa hipotiroidisme atau kekurangan hormon tiroid, yang dapat mempunyai gejala seperti berat badan tidak stabil, kelelahan, sembelit, dan rambut rontok. Tes darah ini berfungsi untuk memeriksa fungsi tiroid maupun seberapa bagus kelenjar tersebut dalam memproduksi hormon. Homosistein Tinggi kadar homosistein berisiko tinggi menyebabkan serangan jantung, stroke, dan gagal ginjal. Karena tes ini dapat mengukur tingkat hemosistein asam amino dalam darah, membantu mengidentifikasi kekurangan vitamin B12 atau asam folat. Tes Kolesterol atau Panel Lemak (Lipid) Tes ini berfungsi untuk mengukur kadar lemak dalam tubuh yang akan memberitahu kadar kolesterol dan trigliserida yang keduanya berdampak pada kesehatan jantung. Sebelum melakukan tes ini, dianjurkan untuk berpuasa terlebih dahulu, sekitar 10 hingga 12 jam. n FEBRUARI 2017 | | 23