31.01.2018 Views

Sriwijaya Magazine Februari 2018

Official Inflight Magazine of Sriwijaya Air February 2018 edition

Official Inflight Magazine of Sriwijaya Air February 2018 edition

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

32<br />

discover - museum<br />

Yogyakarta<br />

Teks & Foto: Karina Ayu<br />

Berada tidak jauh dari Keraton Yogyakarta<br />

Museum Sonobudoyo memiliki koleksi hasil penelitian Java Insitut.<br />

Ribuan koleksinya dapat mencerminkan runtutan proses budaya<br />

yang bergerak dinamis di Jawa, Bali, Lombok, dan Madura.<br />

saat masuk pertama kali ke dalam<br />

museum yang beralamatkan di Jalan<br />

Pangurakan No. 6, Ngupasan, Gondomanan,<br />

Kota Yogyakarta ini, ruangan berdinding kaca<br />

dengan langit-langit berupa tumpang sari akan<br />

menyambut pengunjung. Di dalamnya terdapat alat<br />

musik gamelan lengkap dengan gong. Semakin<br />

masuk jauh ke dalam, terdapat beberapa koleksi<br />

yang disimpan di balik kaca.<br />

Selain itu ada pula bayangan dari wayang kulit, sesuai<br />

dengan teknik penampilan wayang kulit sesungguhnya<br />

yang ditampilkan dari balik layar berwarna putih.<br />

Masuk lebih jauh ke dalam terdapat koleksi lainnya<br />

seperti koleksi aneka wayang, salah satunya Wayang<br />

Dupara yang biasanya menampilkan cerita dari<br />

legenda sejak zaman kerajaan Majapahit sampai<br />

perang Diponegoro. Tokoh yang ditampilkan adalah<br />

Untung Surapati, kapten Tack, dan Murjangkung.<br />

Area ini diberi pencahayaan yang berbeda,<br />

rasanya seperti berada di ruangan yang sakral.<br />

Salah satu koleksi yang tersimpan di area ini<br />

adalah Moko yakni benda pusaka yang dimiliki<br />

oleh seorang kepala suku yang kemudian<br />

diberikan kepada anak lelakinya. Moko terbuat<br />

dari perunggu dengan teknik cetak.<br />

Bentuknya sekilas seperti gendang.Masih di area<br />

yang sama, terdapat Genta Kalasan yang diambil dari<br />

temuan tahun 1972 di sisi barat daya Candi kalasan.<br />

Bahnnya terbuat dari perunggu dan diperkirakan<br />

merupakan bagian dari Vihara yang berada satu<br />

kompleks dengan Candi Kalasan.<br />

Ruangan paling akhir sebelum masuk ke area pamer<br />

Bali, Lombok, dan Madura, pengunjung akan melihat<br />

rana atau pembatas ruangan yang terbuat dari ukiran<br />

kayu. Rana ini dibuat sangat detail hingga ukiran<br />

terkecil. Rumah-rumah modern saat ini pun masih ada<br />

yang menggunakan rana sebagai pembatas ruangan.<br />

TRIP Guide<br />

<strong>Sriwijaya</strong> Air dan NAM Air layani<br />

penerbangan dari/ke Yogyakarta melalui<br />

Denpasar, Jakarta, Surabaya, Balikpapan,<br />

Pontianak, Palembang, Makassar, dan Lampung.<br />

EDISI 84 | FEBRUARI <strong>2018</strong> |

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!