Sriwijaya Magazine Februari 2018

ART & CULTURE
95
Travel Tips
Penyelenggaraan festival Danau Toba setiap tahun selalu
berganti lokasi meski masih di dalam wilayah sekitar Danau Toba.
Hal ini justru menjadi daya tarik tersendiri karena wisatawan
yang ingin kembali menyaksikan Festival Danau Toba akan
mengalami pengalaman berbeda setiap tahunnya. Jika anda ingin
mengunjungi Danau Toba saat Festival Danau Toba diadakan,
ada baiknya untuk cek website resmi Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Provinsi Sumatera Utara: disbudpar.sumutprov.go.id.
A
B - d
E
Pertunjukan
tarian daerah
Batak.
Para Penari
daerah.
Salah satu
peserta
karnaval.
d
setiap tahunnya, Danau Toba menggelar acara
tahunan yang dikenal dengan Festival Danau Toba
(FDT) yang lokasinya dilakukan secara bergantian
di kawasan Danau Toba. Penyelenggaraan Festival
Danau Toba 2017 lalu dipusatkan di Kabupaten Humbang
Hasundutan, Sumatera Utara pada 6-9 Desember 2017.
Pelaksanaan Festival Danau Toba terbagi di tiga titik
lokasi. Lokasi pertama berada di Kecamatan Bakkara
yang berada di pinggiran Danau Toba. Lokasi kedua
berada di Sipinsur, yang terletak di atas perbukitan
sehingga pengunjung dapat menyaksikan festival
ini dengan Danau Toba sebagai latar belakang
pemandangannya. Sedangkan untuk lokasi ketiga, yaitu
berada di Doloksanggul.
Serangkaian acara yang digelar diantaranya, pameran
Ulos sepanjang 500 meter, bermacam perlombaan
seperti lomba lari lintas alam, lomba Ucok – Butet,
lomba renang yang digelar di perairan Danau Toba,
lomba Dragon Boat yang digelar di pantai Bebas
Bakara, dan masih banyak lagi.
Sedangkan malam harinya masyarakat dihibur
penambilan band dari Medan dan Jakarta, serta
dimeriahkan penampilan budaya dari Dairi, Samosir,
Deli Serdang, Langkat dan Humbahas.
Dalam acara pembukaan, pada 7 Desember
2017, juga digelar parade kontingen, pagelaran
‘Menghunti Tandok’ oleh seribu Tandok dari
kaum ibu yang ada di kabupaten Humbahas.
Para ibu tersebut membawa Tandok atau
sejenis kantung hasil anyaman berwarnawarni
yang di dalamnya terdapat beras yang
disebut dengan ‘Boras Si Pir Ni Tondi’. Hal ini
melambangkan partisipasi masyarakat lokal
untuk turut memberi ucapan atas suksesnya
penyelanggaraan festival.
Pada acara pembukaan juga turut
mempertunjukkan tarian massal lima puak
di Sumatra Utara. Tarian ini merupakan
kolaborasi tarian lima etnis Batak yakni
Toba, Simalungun, Mandailing, Karo, dan
Pakpak. Kolaborasi tersebut dilakukan
dengan mempertunjukkan tarian dari
masing-masing etnis tersebut secara
bergantian. Kelima etnis Batak tersebut
memiliki tarian khas masing-masing, begitu
pula dengan kain Ulos yang mereka hasilkan.
Inilah kekayaan etnis Batak yang menjadi
salah satu daya tarik wisata Sumatera Utara,
khususnya Danau Toba.
Pada acara FDT 2017, ada pula kolaborasi
musik etnik dan modern, paduan suara
masal, pameran kuliner dan UMKM yang
semuanya dikemas secara menarik. Festival
Danau Toba diharapkan dapat menjadi pesta
tahunan untuk melestarikan adat dan budaya
yang dimiliki Sumatera Utara.
TRIP Guide
Sriwijaya Air layani penerbangan
dari/ke Silangit melalui Jakarta.
| EDISI 84 | FEBRUARI 2018