01.09.2015 Views

FRATER CMM

| DUA ORANG ASOSIASI YANG BARU | 'ATAP DI ATAS ... - Fraters

| DUA ORANG ASOSIASI YANG BARU | 'ATAP DI ATAS ... - Fraters

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

INTERNASIONAL<br />

<strong>FRATER</strong> YANG<br />

MERAYAKAN<br />

JUBILEUM<br />

Setiap tahun ada frater-frater yang merayakan jubileum. Pada tanggal 11 November 2012, 15 frater<br />

mengakhiri tahun jubileum mereka. Di Wisma Lansia Joannes Zwijsen 14 orang melakukan itu dan satu<br />

frater di Medan. Tiga frater masuk <strong>CMM</strong> seperempat abad lalu, dua sudah lima puluh tahun lalu, tiga frater<br />

enam puluh tahun silam, tiga lagi yang enam puluh lima tahun dan tiga orang tujuh puluh tahun lalu.<br />

Bahkan satu frater dapat memperingati bahwa ia masuk kongregasi tujuh puluh lima tahun lalu. Frater Jan<br />

Koppens, pemimpin Provinsi Belanda, yang merayakan pesta emasnya, melihat kembali pada pilihannya<br />

menjadi frater <strong>CMM</strong>.<br />

‘Santa Perawan Maria, Bunda yang Berbelaskasih’,<br />

karya Jan Verhallen, tahun 1994,<br />

dalam rangka jubileum kongregasi 150 tahun.<br />

14<br />

Awal panggilan saya mulai dengan pertanyaan<br />

sederhana yang disampaikan kepada saya oleh Frater<br />

Gerardus di Wisma Ruwenberg: “Jan, engkau mau<br />

jadi apa?” Jawaban saya pendek saja: “Saya ingin<br />

menjadi frater, sama seperti anda.” Jelas bukan<br />

motivasi yang dalam, namun suatu permulaan yang<br />

berkembang pada kemudian hari sebagai panggilan<br />

saya. Saya ikut program pendidikan <strong>CMM</strong> pada<br />

waktu itu dan masuk novisiat pada tahun 1962. Masa<br />

juniorat disusul dengan profesi seumur hidup. Saya<br />

tak pernah menyesal pilihan saya. Tak pernah. Tentu<br />

proses ini tidak selalu berjalan lancar, akan tetapi<br />

saya yakin bahwa inilah panggilan saya. Pola hidup<br />

yang alternatif ini, dalam mana bukan ‘aku’ melainkan<br />

orang lain diprioritaskan, cocok bagiku. Lintas sekian<br />

tahun saya berusaha memegang baik Allah maupun<br />

sesama. Apakah saya berhasil dalam hal ini? Satu hal<br />

saya tahu pasti: saya dapat melihat kembali dengan<br />

cukup puas dan hatiku berterima kasih.<br />

Berterima kasih<br />

Betapa banyak diberikan kepada saya! Hal ini mulai<br />

di rumah keluarga, dari pihak orangtua dan sanaksaudara<br />

saya, dalam pendidikan yang saya alami,<br />

kemudian di sekolah dan studi di Belanda serta 26<br />

tahun lebih di Indonesia. Sekarang saya sudah 16<br />

tahun kembali di Belanda. Betapa banyak diberikan<br />

kepada saya. Semuanya diberikan kepada saya dengan<br />

Sejumlah jubilaris yang berkumpul pada tanggal 11 November: dari kiri ke kanan Frater Pieter-Jan van Lierop,<br />

Patrick Smolders, Gerebernus van der Zande, Martinus Lumbanraja, Louis der Visser, Lawrence Obiko, Jan Koppens.<br />

Jubilaris yang tidak kelihatan di foto ini adalah: Frater Joseph Tielemans, Guillaume Caubergh, Nico Nijst,<br />

Francesco Paijmans, Gustavus Menheere, Jan Smits, Pacianus Verhoeven. Frater Johannes Sihombing merayakan<br />

pesta peraknya di Medan.<br />

cuma-cuma. Betapa banyak saya boleh belajar, juga<br />

melalui membina kaum religius dan orang lain. Dan di<br />

samping jalan hidup saya bertumbuh beberapa bunga<br />

yang indah. Mereka adalah sahabat.<br />

‘Bunga’ itu berasal dari Belanda dan Indonesia. Dalam<br />

relasi-relasi itu saya belajar makna terdalam dari<br />

persaudaraan. Karena itu saya bertumbuh menjadi<br />

manusia dan religius. Hal itu dihadiahkan kepada saya.<br />

Cukup alasan untuk berterima kasih.<br />

Perhatian<br />

Bertahun-tahun lamanya kongregasi mempercayakan<br />

kepada saya pelayanan kepemimpinan, atau itu diminta<br />

untuk oleh konfrater-konfrater. Pasti tidak semua<br />

berhasil, namun saya berusaha untuk memperhatikan<br />

manusia sebagai mana adanya, dengan kebaikan<br />

dan kekurangan mereka (seperti saya!). Sekurangkurangnya<br />

saya berusaha untuk hidup sebagai saudara,<br />

baik di dalam maupun di luar kongregasi, dengan<br />

memperhatikan sesama yang lemah dan derita.<br />

Terkadang saya berhasil dalam hal ini, terkadang saya<br />

gagal. Kebetulan (juga suatu rahmat) saya barusan<br />

diundang ke Timur Leste untuk memimpin retret bagi<br />

para frater dan suster dari Zwijsen, kemudian memimpin<br />

dua lokakarya bagi kelompok-kelompok frater dan<br />

satu hari rekoleksi bagi wanita-wanita yang hamil<br />

di luar nikah. Saya tidak hanya memberi, melainkan<br />

dalam setiap pertemuan tersebut saya dapat menerima<br />

banyak. Dalam masa itu ada tanggal bersejarah, yaitu<br />

29 Agustus, dimana saya kenankan jubileum emas hidup<br />

membiara. Saya menganggap perjalanan ke Timur Leste<br />

dan Indonesia, walaupun bukan direncanakan demikian,<br />

sebagai suatu hadiah besar. Saya dihantar kepada diriku<br />

sendiri, kepada hidup saya dan perjalananku lintas<br />

hidup ini. Pantas saya berterima kasih kepada<br />

Allah dan semua orang yang telah berjalan<br />

bersama saya.<br />

Frater Jan Koppens<br />

15

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!