01.09.2015 Views

FRATER CMM

| DUA ORANG ASOSIASI YANG BARU | 'ATAP DI ATAS ... - Fraters

| DUA ORANG ASOSIASI YANG BARU | 'ATAP DI ATAS ... - Fraters

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

BERITA PENDEK<br />

IN MEMORIAM<br />

ZIARAH KE<br />

LOURDES<br />

Dari tanggal 11 sampai dengan 16 September 2012,<br />

sejumlah anggota komunitas Joannes Zwijsen, Tilburg,<br />

berada di Lourdes. Seluruh ziarah ini diatur oleh<br />

lembaga ‘Ziarah Belanda ke Lourdes bagi Orang Sakit’.<br />

Yang ikut adalah Frater Simon van den Broek, Frans van<br />

de Meulengraaf, Sebastianus van Seters, Adri Simons,<br />

Patrick Smolders dan Hein van der Zande. Sesudah tiba<br />

di Lourdes, para penziarah mengunjung gua di mana<br />

Maria pada tahun 1858 menampakkan diri kepada<br />

Bernadette Soubirous. Pada waktu itu berusia 14 tahun.<br />

Setiap hari diadakan ibadat sabda dan Perayaan Ekaristi.<br />

Terutama Misa internasional di dalam Basilik Pius<br />

X yang sangat luas dan misa di depan gua sungguh<br />

mengesankan. Pada bagian kedua dalam minggu itu,<br />

ziarah dihadiri oleh Mgr. Jan Liesen, Uskup Breda. Ia<br />

memimpin ibadat jalan salib. Pada hari terakhir peziarah<br />

naik bis menuju pegunungan Pyrenia.<br />

Foto di atas: Para peziarah di Lourdes.<br />

Foto di bawah: Kelompok peziarah dengan<br />

para pendamping di depan hotel mereka.<br />

‘MENCARI KISAH’<br />

DI KALANGAN <strong>FRATER</strong><br />

Pada tanggal 28 September 2012 dewan dan para<br />

pegawai Lembaga Misi Nijmegen (NIM) mengunjungi<br />

Generalat <strong>CMM</strong> di Tilburg dan ‘ZIN’ di Vught. Maksud<br />

mereka untuk berkenalan dengan Kongregasi <strong>CMM</strong><br />

dan mendengar cerita ´misi´ para frater. Direktur NIM,<br />

Frans Dokman, memberikan laporannya.<br />

Di generalat, wakil pemimpin umum, Frater Edward<br />

Gresnigt, bercerita mengenai kongregasi. Kami<br />

dihantar keliling, dan ia mengambil cukup waktu<br />

pada kubur Frater Andreas untuk membicarakan<br />

riwayat hidupnya. Pokok dalam hidupnya adalah<br />

kemanusiaan dan belaskasih, juga bagi muridmuridnya.<br />

Hal ini sangat menyapa staf dan dosendosen<br />

NIM. Kami mengunjungi museum <strong>CMM</strong> dan<br />

dihantar ke zaman Uskup Joannes Zwijsen yang<br />

mendirikan Kongregasi. Pada waktu itu kaum miskin<br />

sulit mengikuti pendidikan. Di museum itu dijelaskan<br />

misi para frater lintas sejarah, yang terwujud dalam<br />

pendidikan (termasuk yang luar biasa) bagi mereka<br />

yang membutuhkannya.<br />

Kemudian kami pergi ke ruang kapitel di mana<br />

Ibu Carine van Vught, dari lembaga Verhalis,<br />

memperlihatkan sebuah DVD yang berisi wawancara<br />

dengan sekian religius. Lembaga Verhalis<br />

mengumpulkan peringatan dan cerita mengenai<br />

pelbagai bidang hidup religius seperti karya misi<br />

dan hidup kontemplatif, dan mengenai religius<br />

di dalam dan di luar komunitas. Semua religius<br />

yang diwawancarai adalah berusia lanjut. Sesudah<br />

melihat DVD, kami bertanya: apakah cerita mereka<br />

nanti selesai? Dengan pertanyaan ini kami berjalan<br />

menuju ‘ZIN’ dan komunitas <strong>CMM</strong> Eleousa, yang<br />

terletak di sampingnya. Kami diterima oleh Frater<br />

Wim Verschuren. Satu kata dari Frater Wim tetap<br />

kami ingat: ‘menciptakan kembali’. Menciptakan<br />

kembali pendidikan berdasarkan semangat<br />

belaskasih, bagi orang-orang yang membutuhkan<br />

cerita yang bermakna mengenai hidup dan pekerjaan<br />

mereka. Inilah pesan yang tersebar dari <strong>CMM</strong> di<br />

Vught. Nampaknya kisah Frater Andreas masih tetap<br />

dilanjutkan.<br />

Frans Dokman, Direktur NIM<br />

TIMUR LESTE:<br />

TUJUH<br />

POSTULAN<br />

Waktu perayaan Ekaristi di frateran Dili, Timor Leste,<br />

pemimpin regio, Frater Silvino Belo, menerima tujuh<br />

postulan. Sejak tanggal 14 Oktober 2012 mereka<br />

tinggal di gedung proyek pertanian di Suai, yang<br />

diambil alih oleh Frater <strong>CMM</strong> dari Serikat Yesuit.<br />

Pemimpin postulan, Frater Antonius Sipahutar,<br />

sekaligus memimpin proyek itu. Maksudnya<br />

meningkatkan kegiatan pertanian di daerah itu.<br />

Para postulan terlibat di bidang pastoral di stasistasi<br />

melalui ibadat sabda, iringan musik, pembinaan<br />

muda-mudi dan kunjungan orang lansia dan<br />

orang sakit.<br />

Frater<br />

Sibrand (W.G.J.) KOENEN<br />

Frater Sibrand lahir di Arcen, Belanda, pada tanggal<br />

6 Maret 1921. Ia masuk Kongregasi <strong>CMM</strong> pada<br />

tanggal 19 Maret 1938. Ia mengikrarkan profesinya<br />

seumur hidup pada tanggal 10 Agustus 1942 dan<br />

meninggal dunia pada tanggal 2 Oktober di Frateran<br />

Zonhoven. Ia dikuburkan di pekuburan Zonhoven-Pusat.<br />

Pelayanan Frater Sibrand berlangsung seluruhnya di<br />

kota Zonhoven, Belgia. Selama empat tahun ia bekerja<br />

sebagai guru di sekolah St. Jozef. Pada tahun 1949 ia<br />

diminta menjadi guru di sekolah guru St. Jan Berchmans,<br />

yang pada 1957 menjadi sekolah menengah. Ia seorang<br />

guru yang sungguh bertalenta. Murid-muridnya senang<br />

menerima pelajaran dari Frater Sibrand. Bidang-bidang<br />

studi yang favorit bagi dia adalah: ilmu bumi dan sejarah.<br />

Ia menjadi pemimpin sekolah di Zonhoven dan yayasan<br />

kependidikan di Zonhoven dan Lanaken. Kongregasi<br />

mengangkatnya menjadi pemimpin postulan, anggota<br />

dewan provinsi <strong>CMM</strong> Belgia dan anggota pemimpin<br />

komunitas Zonhoven. Otaknya tajam dan wataknya<br />

merupakan dasar yang baik untuk tugas-tugas itu.<br />

Ia suka melayani dan membela kepentingan dan<br />

perutusan para konfraternya. Ia sungguh menderita ketika<br />

ia semakin tuli. Karena itu komunikasi semakin sulit.<br />

Secara batiniah ia tetap stabil. Lama-kelamahan ia harus<br />

melepaskan hidupnya. Pada tanggal 2 Oktober 2012<br />

di tengah malam ia dipanggil Allah di frateran.<br />

Kita tahu bahwa Frater Sibrand sekarang boleh<br />

tinggal di Rumah Bapa karena belaskasih-Nya.<br />

20<br />

21

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!