FRATER CMM
| DUA ORANG ASOSIASI YANG BARU | 'ATAP DI ATAS ... - Fraters
| DUA ORANG ASOSIASI YANG BARU | 'ATAP DI ATAS ... - Fraters
- No tags were found...
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
BELANDA<br />
‘ATAP DI ATAS<br />
JIWAKU’<br />
Provinsi <strong>CMM</strong> Belanda mengadakan ‘sore provinsi’ secara teratur. Para frater dan anggota asosiasi<br />
berkumpul di Wisma Lansia Joannes Zwijsen di Tilburg untuk berdoa, berefleksi dan bertemu. Pada<br />
tanggal 23 November diberikan banyak perhatian pada perihal keanggotaan asosiasi dalam Kongregasi<br />
<strong>CMM</strong>. Hal ini dipresentasikan oleh Frater Wim Verschuren dan anggota asosiasi Betty Karhof.<br />
Frater Wim Verschuren, pemimpin umum tahun 1978-<br />
1990, sejak permulaan terlibat pada perkembangan<br />
soal keanggotaan asosiasi. Ia mengenang betapa baru<br />
hal itu dan bahwa itu suatu tanda perkembangan<br />
khusus yang dialami oleh para frater. Dalam beberapa<br />
dasawarsa <strong>CMM</strong> berubah pelan-pelan dari suatu<br />
serikat yang agak tertutup ke suatu serikat yang<br />
terbuka. Keterbukaan ini didasari menurut Frater Wim<br />
Verschuren pada Paus Johannes XXIII dan Konsili<br />
Vatikan II (1962-1965), yang membuka jendela dan<br />
pintu gereja dan menekankan ketergabungannya<br />
dengan dunia luas. Ia menyimpulkan itu dengan: “Lama<br />
ke lamahan perihal keramahtamahan menjadi penting<br />
bagi kongregasi kita. Dunia boleh masuk: orang lain<br />
sungguh dilihat, diterima dalam lingkungan kita, dan<br />
kita bersama mulai berjalan. Seperti sering dialami,<br />
inspirasi dapat ditemuakan di dalam tradisi gereja:<br />
sudah selama sekian abad tertulis dalam Konstitusi<br />
tarekat-tarekat bahwa dalam diri seorang tamu kiranya<br />
dilihat Kristus.<br />
Keterbukaan<br />
Menurut Frater Wim Verschuren: “Asosiasi dapat<br />
dilihat sebagai suatu perkembangan dari pelbagai<br />
macam bentuk penggabungan yang bertumbuh dalam<br />
provinsi Belanda. Dengan sikap melayani bertumbuhlah<br />
bentuk-bentuk baru seperti perhatian terhadap kaum<br />
pengungsi, kaum muda, orang-orang yang kesepian<br />
serta merenungkan karya dan belaskasih. Juga di<br />
sini, di komunitas Joannes Zwijsen, dapat ditunjukkan<br />
8<br />
tanda-tanda keterbukaan dan keramatamahan. Dalam<br />
rumah ini para frater merupakan sebagian dari suatu<br />
perhimpunan yang lebih luas bersama denga religiusreligius<br />
lain dan kaum awam. Keterbukaan itu menjadi<br />
nyata di meja makan, di mana frater-frater dan para<br />
penghuni lain bertemu, di kapel pada waktu ibadat<br />
dan perayaan, dengan bersama-sama mendengarkan<br />
musik dan dalam cara para penghuni saling bertemu di<br />
wisma ini. Dengan nyata ada keterbukaan bagi hidup<br />
bersama dan persahabatan. Frater-frater juga semakin<br />
mengenal tenaga awam yang bekerja di Joannes<br />
Zwijsen. Apakah juga orang itu dianggap sebagai orang<br />
kita? Apakah kita berpartisipasi dalam hidup mereka?<br />
Tanpa seluruh perkembangan yang saya gambarkan<br />
tadi, asosiasi tidak mungkin. Sudah jelas bahwa sikap<br />
kita terhadap asosiasi tidak boleh tanpa ikatan. Dalam<br />
buku Ambil bagian dalam pola hidup Frater <strong>CMM</strong>,<br />
tahun 2006, tertulis: “Kita terpesona oleh cerita Yesus,<br />
yang mewujudkan cinta Allah dan menunjukkan apa<br />
yang merupakan belaskasih.”<br />
Masa depan<br />
Frater Wim Verschuren menyebut pelbagai jenis<br />
perundingan, yang akhirnya menghasilkan keterbukaan<br />
kongregasi terhadap anggota asosiasi.<br />
Dalam hal ini, ia membedakan tiga tahap. Pertama,<br />
seluruh proses yang menyangkut rasa butuh akan<br />
asosiasi. Kemudian, sesudah hal itu disetujui,<br />
muncul pertanyaan bagaimana diberikan bentuk<br />
Kita bersedia mencari jalan<br />
yang memungkinkan orang-orang tertentu<br />
turut serta dalam hidup dan karya kita<br />
sebagai anggota luar biasa<br />
atau dengan cara lain,<br />
tanpa ikut serta<br />
dalam segenap cara hidup kita.<br />
(Kutipan dari Pedoman Hidup Frater <strong>CMM</strong>, 365)<br />
Sejak akhir tahun 90-an kongregasi<br />
memberikan kemungkinan untuk berpartisipasi<br />
erat melalui keanggotaan asosiasi. Orang<br />
bersangkutan berjanji bahwa ia hidup menurut<br />
spiritualitas belaskasih dan persaudaraan<br />
sebagaimana dipegang oleh Kongregasi <strong>CMM</strong>.<br />
Di samping itu seorang anggota asosiasi<br />
berpartisipasi dalam perutusan kongregasi<br />
dengan melibatkan diri pada karya tertentu,<br />
dan ia terikat pada salah satu komunitas.<br />
Pada saat ini ada sembilan anggota asosiasi<br />
di Provinsi <strong>CMM</strong> Belanda. Di wilayah-wilayah<br />
lain dalam Kongregasi <strong>CMM</strong> kemungkinan<br />
untuk berasosiasi belum tercipta. Mengenai<br />
keanggotaan asosiasi kongregasi telah<br />
diterbitkan sebuah buku pedoman dalam<br />
bahasa Belanda: Ambil bagian dalam pola<br />
hidup Frater <strong>CMM</strong>.<br />
pada hal asosiasi. Asosiasi merupakan suatu bentuk<br />
keanggotaan yang baru, maka juga harus ditata<br />
secara formal. Akhirnya diadakan refleksi atas<br />
pertanyaan: bagaimanakah kita mengundang orang<br />
untuk berasosiasi? Pada akhir ceramanya Frater Wim<br />
Verschuren mengatakan keyakinannya bahwa untuk<br />
masa depan <strong>CMM</strong> di Belanda amat penting bagaimana<br />
perihall asosiasi akan berkembang. Sejak tahun 1999,<br />
mereka merupakan bagian dari kongregasi. Bagaimana<br />
pengalaman para frater? Apakah para frater senang<br />
dengan mereka? Bagaimana orang asosiasi sendiri<br />
mengalami dan menghayati keanggotaan itu? Lalu<br />
ia memberikan kesempatan kepada Betty Karhof untuk<br />
berceramah. Ibu Betty adalah seorang asosiasi<br />
sejak tahun 2006. Ia berdomisili di Wisma Lansia<br />
Joannes Zwijsen.<br />
Delen in het leven<br />
van de fraters cmm<br />
Het geassocieerd lidmaatschap<br />
Pedoman Hidup untuk anggota<br />
asosiasi <strong>CMM</strong>.<br />
Barmhartigheid en broederschap<br />
Keramahan<br />
Betty Karhof bercerita bagaimana pada tahun 1991 ia<br />
diundang, untuk mengikuti meditasi di komunitas Elim<br />
di Tilburg. Di situ ia diterima dengan ramah. Tahuntahun<br />
kemudian ia belajar banyak mengenai belaskasih,<br />
meditasi dan Kitab Suci. Ia mendapat pandangan<br />
mengenai Frater <strong>CMM</strong> dan keterlibatkan mereka dalam<br />
hal melayani orang-orang lemah, jauh dan dekat.<br />
Ketika pada tahun 2005 ia ditanya untuk memikirkan<br />
hal asosiasi, ia merasa sedikit heran. Ia tidak muda<br />
lagi, maka apa maknanya dan bagaimana<br />
perutusannya. Apakah ia berani mengatakan<br />
‘ya’? Pada tahun 2006 Betty Karhof<br />
menggabungkan diri untuk masa tiga tahun.<br />
Ia pun mengatakan: “Saya mencari sebuah<br />
atap di atas jiwaku, sebuah tempat di mana<br />
9