LAPORAN AKHIR - Satuportal.net
LAPORAN AKHIR - Satuportal.net
LAPORAN AKHIR - Satuportal.net
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
11<br />
pengembangan selanjutnya Kroeger (2003) mempertimbangkan derajat keparahan dan<br />
keadaan sakit seseorang, karena dianggap akan sangat menentukan (dan ditentukan)<br />
oleh faktor-faktor predisposisi seperti usia, pendidikan, status pernikahan, kondisi sosial<br />
ekonomi, pekerjaan dll. Selain itu bagaimana persepsi seseorang dan pengetahuannya<br />
tentang gangguan yang dialami akan menentukan upaya yang akan dilakukan.<br />
Berbeda dengan model-model yang lain, Kroeger memasukkan pentingnya<br />
karakteristik layanan kesehatan (apakah mudah dijangkau, bagaimana mutu<br />
layanannya, apakah jaraknya mudah dicapai, dsb). Semua faktor ini akan menentukan<br />
seperti apa layanan kesehatan dan pengobatan yang akan dipilih seseorang. Penjelasan<br />
Kroeger dapat dilihat dalam bagan berikut ini:<br />
Morbiditas<br />
( keadaan<br />
sakit /<br />
derajat<br />
penyakit )<br />
Faktor-faktor<br />
predisposisi ( usia,<br />
jenis kelamin, etnis,<br />
pendidikan,<br />
pekerjaan, kondisi<br />
sosial ekonomi )<br />
Persepsi terhadap<br />
penyakit dan<br />
pengetahuan<br />
tentang gangguan<br />
Karakteristik<br />
Layanan Kesehatan<br />
Gambar 2 : Modifikasi Socio-Behavioral Model (Kroeger, 2003)<br />
Pilihan Layanan<br />
Kesehatan /<br />
Pengobatan<br />
Sementara itu, para pengguna napza suntik yang sudah terinfeksi HIV dan<br />
menderita AIDS perlu memperoleh perhatian yang lebih spesifik karena orang-orang<br />
dengan HIV dan AIDS adalah orang-orang yang memiliki aspek psikologis khusus (Tsoi,<br />
1990; Farber, dkk, 2003; Watstein dan Chandler, 1998 ). Meski menunjukkan reaksi<br />
yang berbeda antara seorang ODHA dengan yang lainnya, dapat dikatakan bahwa<br />
mereka merasakan kecemasan karena mengetahui bahwa penyakit yang diderita hampir<br />
tidak mungkin disembuhkan. Mereka juga mengalami kehilangan atas kematian rekan-<br />
rekan sesama ODHA satu persatu, merasa bersalah kepada keluarganya, marah, atau<br />
tidak berdaya. Beberapa penelitian juga memperlihatkan adanya kecenderungan bunuh<br />
diri karena rasa putus asa yang kuat. Selain itu, para ODHA tidak jarang harus<br />
menghadapi masalah sosial ekonomi yang pelik, karena masih adanya stigmatisasi dalam<br />
masyarakat, serta diskriminasi terhadap hak-hak yang mestinya mereka peroleh.<br />
Pengobatan<br />
Tradisional /<br />
Alternartif<br />
Pengobatan<br />
Modern<br />
Toko Obat /<br />
Pejualan Obat<br />
Pengobatan sendiri<br />
atau tidak berobat