LAPORAN AKHIR - Satuportal.net

Recommendations

Info

25 masing titik puskesmas yang menyediakan layanan LJSS, jumlah pengguna napza suntik yang pernah menggunakan layanan, ataupun konsistensi penggunaan layanan tersebut. Hasil Annual Survey yang dilaksanakan YMS pada tahun 2009 menunjukkan bahwa dari 100 partisipan survei, 86% menyatakan pernah mengikuti layanan jarum suntik steril. Dari survei yang sama, 85% partisipan menyatakan bahwa sumber utama untuk mendapatkan jarum suntik steril adalah dari petugas lapangan. *** Untuk berbagai layanan yang disediakan oleh Rumah Sakit ataupun Puskesmas, LKI dan YMS telah aktif mempromosikan layanan-layanan yang disediakan tersebut melalui para petugas lapangan dalam kegiatan penjangkauan di lapangan. Khususnya YMS yang mempunyai layanan Pengelolaan Kasus, secara akif mendampingi dan membantu pengguna napza suntik untuk mengakses layanan yang sudah tersedia. Sejak tahun 2007 LSM Grafiks, yang berpusat di Bandung, dengan dukungan pendanaan dari HCPI telah mengembangkan layanannya dalam bentuk penempatan pekerja outreach untuk mempromosikan layanan Puskesmas. Para petugas lapangan ini melakukan penjangkauan ke pengguna napza suntik yang berada di sekitar lingkungan Puskesmas. Layanan berupa layanan kesehatan dasar dan layanan jarum suntik steril dipromosikan oleh para petugas lapangan. Kepada pengguna napza suntik yang masih ragu untuk mencoba menggunakan layanan para petugas lapangan membantu secara aktif misalnya dengan mengantarkan klien ke tempat layanan. B. Perilaku Pencarian Bantuan Kesehatan pada Pengguna Napza Suntik Berikut adalah beberapa temuan yang didapatkan dari wawancara dan diskusi kelompok terarah (FGD) terhadap pengguna napza suntik mengenai perilaku pencarian bantuan kesehatan, atau Health Seeking Behavior. B.1. PENGETAHUAN Pemahaman mengenai sehat dan sakit Dari hasil wawancara mendalam terhadap 7 orang pengguna napza suntik dan diskusi Kelompok terarah terhadap 18 orang pengguna napza suntik, terlihat bahwa para pengguna napza suntik mempersepsikan sakit sebagai kondisi dimana mereka merasakan rasa sakit (pain). Beberapa partisipan bahkan menggolongkan gejala putus obat atau yang sering disebut sakaw sebagai kondisi sakit. Ada partisipan yang dengan jelas mengatakan bahwa lepas dari Napza adalah kondisi dimana ia merasa sakit karena badan jadi terasa lemas, tidak bertenaga, dan gelisah. Beberapa partisipan juga menjelaskan bahwa sehat itu tidak hanya merujuk pada kondisi fisik, tapi juga kondisi
26 psikologis, karena saat ada sesuatu yang dirasa mengganggu pikiran, maka kondisi fisik juga akan terpengaruh. Mereka juga menyadari bahwa sebagai pengguna napza suntik mereka tidak sehat, pertama adalah karena mereka membutuhkan obat untuk membuat badan mereka terasa enak. Bertentangan dengan pendapat partisipan lain sebelumnya, ada yang menjelaskan bahwa kondisi sehat baru benar-benar bisa terwujud saat mereka benar-benar terlepas dari napza. Alasan kedua yang mendasari partisipan mengatakan bahwa pengguna napza suntik bukanlah orang sehat adalah karena mereka merasakan beberapa gejala sakit seperti gangguan pernapasan, paru, atau liver selama mereka menggunakan napza. Semua partisipan pengguna napza suntik menyadari bahwa kesehatan menjadi hal penting, kondisi sehat akan membuat mereka tetap bisa beraktivitas dan melakukan apapun. Namun dalam prakteknya sebagai pengguna napza suntik mereka tetap tidak bisa lepas dari napza, mereka tetap akan memprioritaskan napza saat mereka memiliki uang. Beberapa partisipan mengatakan bahwa mereka bisa merasakan kondisi sehat setelah mereka mengikuti terapi metadon. Pengetahuan tentang risiko akibat menyuntik Hampir semua pengguna napza suntik mengetahui risiko dari penggunaan napza suntik, yaitu bahwa menggunakan jarum suntik tidak steril berarti berhadapan dengan risiko tertular HIV yang dapat membawa mereka pada kematian. Beberapa partisipan bahkan menjelaskan bahwa mereka biasanya mensterilkan jarum suntik terlebih dahulu jika mereka tidak bisa menghindar dari berbagi jarum dengan teman- teman pengguna napza suntik lain saat menyuntik, mulai dari mencuci jarum dengan alkohol dan juga air hangat. Beberapa partisipan mengatakan bahwa setelah mereka terhubung dengan LSM mereka baru mengetahui risiko penggunaan jarum suntik tidak steril, juga program LJSS (Layanan Jarum Suntik Steril) yang merupakan bagian dari layanan yang disediakan program HR, dan sejak saat itu mereka selalu menggunakan jarum steril saat menyuntik. Pengetahuan tentang Layanan Hampir semua pengguna napza suntik tahu mengenai keberadaan dan beberapa jenis layanan, namun tidak semua partisipan tahu bahwa program HR memiliki 12 program yang dapat mereka akses. Meskipun demikian beberapa layanan cukup populer di kalangan para pengguna napza suntik. Beberapa layanan yang banyak diketahui para pengguna napza suntik adalah VCT, LJSS, Pelayanan Kesehatan Dasar (Yankesdas), terapi metadon, pembagian kondom, dan terapi ARV. Salah satu partisipan memiliki pengetahuan yang lebih mengenai keberadaan layanan dalam program HR karena ia
Page 1 and 2: LAPORAN AKHIR Penelitian Perilaku P
Page 3 and 4: Penulis Daftar Isi Daftar Gambar da
Page 5 and 6: A. Latar Belakang B. Tujuan Penelit
Page 7 and 8: 6 kepada narkoba dan zat adiktif ad
Page 9 and 10: B. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari di
Page 11 and 12: 10 Dalam kehidupan sehari-hari, kee
Page 13 and 14: 12 Dengan kondisi khusus yang dihad
Page 15 and 16: . Staf LSM HR : 14 staf LSM yang me
Page 17 and 18: 7. Pelaksanaan Penelitian 16 Peneli
Page 19 and 20: 18 Pada bab ini akan diuraikan temu
Page 21 and 22: 20 Selain kegiatan penjangkauan, LK
Page 23 and 24: 22 jumlah tersebut di antaranya mer
Page 25: 24 Data laporan intervensi yang ter
Page 29 and 30: 28 Salah satu respon yang menarik a
Page 31 and 32: 30 mengetahui jika memang ia mender
Page 33 and 34: Dukungan yang diperoleh saat sakit
Page 35 and 36: 34 Dampak dari penyediaan layanan j
Page 37 and 38: 36 juga susah. ’Kan jadi kecandua
Page 39 and 40: C.4. Layanan ARV 38 Dibandingkan de
Page 41 and 42: 40 mengakses fasilitas layanan kese
Page 43 and 44: 42 pengguna napza suntik dapat mema
Page 45 and 46: A. KESIMPULAN 44 Secara umum, hasil
Page 47 and 48: 46 seberapa sering gejala tersebut
Page 49 and 50: 48 Untuk layanan rehabilitasi, hamb
Page 51 and 52: 50 dan kontekstual. Perlu lebih dip
Page 53 and 54: 52 menyatakan harapan bahwa untuk m
Page 55 and 56: DAFTAR PUSTAKA 54 1. National Insti

LAPORAN AKHIR - Satuportal.net

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

Delete template?

Save as template?